Pendampingan Proses Pembuatan Kripik Rambutan oleh KSM Unisma Malang
Mahasiswa KSM Unisma Malang kelompok 23 yang terdiri dari Waraphon Bunmak, Rama Dzunnuroin, Malik Madani, Ima Dewi, Citra Tsania, Hilmi Yahya Arie, Anisa Invadatul, Rachmatyo Ahlal, Surya Perdana, Nur Afidatuz, Rosyida Rohiyyatun
TIMESINDONESIA – Mahasiswa KSM Unisma Malang kelompok 23 yang terdiri dari Waraphon Bunmak, Rama Dzunnuroin, Malik Madani, Ima Dewi, Citra Tsania, Hilmi Yahya Arie, Anisa Invadatul, Rachmatyo Ahlal, Surya Perdana, Nur Afidatuz, Rosyida Rohiyyatun, dan Nanta Ainun yang bertugas di Dusun Glongsor, Desa Sidorejo, Kecamatan Jabung Kabupaten Malang melakukan pendampingan proses pembuatan keripik rambutan bersama keripik buah makni.
Kegiatan ini dilaksananakan di sebuah rumah warga yang disulap menjadi pabrik oleh pemilik usaha. Usaha ini telah berjalan selama 7 tahun. Pada awalnya Arifin, selaku pemilik usaha bekerja pada salah satu pabrik yang berada di Kabupaten Malang.
Setelah beberapa tahun, Arifin memutuskan untuk mendirikan pabrik sendiri dengan modal ilmu yang telah beliau miliki. Kini pabrik keripik buah Arifin telah berhasil menciptakan dan menjual berbagai macam produk keripik dengan berbagai jenis buah, seperti rambutan, nangka, salak, kesemek, nanas, dan lain sebagainya. Pabrik ini bertempat di Dusun Glongsor Kidul, Desa Sidorejo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Pertama kali datang, mahasiswa KSM 23 Unisma dipersilahkan untuk melihat-lihat isi dari pabrik tersebut. Sembari melihat, pak Arifin menjelaskan tentang usaha yang beliau geluti. Agar mendapatkan ilmu serta pengalaman baru, mahasiswa KSM 23 Unisma dipersilahkan untuk mencoba pekerjaan yang dilakukan oleh para karyawan. Pada hari ini pabrik memproduksi keripik buah rambutan, karena sedang musim rambutan.
Awalnya buah rambutan dikupas dan diambil isinya dengan menggunakan pisau. Rambutan sebisa mungkin tetap berbentuk bundar meskipun telah diambil isinya. Setelah dikupas dan terkumpul 5 wadah, rambutan pun dicuci hingga bersih, kemudian dimasukkan ke dalam mesin penggorengan, dengan suhu yang telah diatur selama 3 jam.
Mahasiswa KSM 23 mencoba untuk mengupas dan mengambil isi buah rambutan dengan bimbingan bu Patimah. Bu Patimah, salah satu karyawan di pabrik menginstruksikan bahwa mengambil isi rambutan dengan cara membelah bagian tengah buah, kemudian menarik isi rambutan dengan menggunakan tangan agar rambutan tetap berbentuk bulat seperti semula. Setelah beberapa percobaan, akhirnya beberapa dari mahasiswa KSM 23 dapat menghasilkan buah yang baik untuk dijadikan keripik.
Arifin, selaku pemilik usaha mengucapkan bahwa senang didatangi oleh mahasiswa KSM, karena beliau dapat berbagi ilmu yang beliau miliki kepada generasi muda penerus bangsa. Harapan beliau, dengan minat dan kreativitas yang dimiliki para mahasiswa KSM Unisma Malang akan membawa inovasi baru bagi usaha keripik Makni. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*)Pewarta: Mahasiswa KSM Tematik Kelompok 23 Universitas Islam Malang (UNISMA)
Apa Reaksi Anda?