Pasarkan Produk Pangan Gapoktan dan UMKM, Gerakan Pangan Murah DKP Kabupaten Malang
Bursa pangan murah digelar Dinas Ketahanan Pangan (DKP) di halaman Kantor DKP di Pakisaji, Kabupaten Malang, Jum'at (7/3/2025). Bursa ini menyediakan produk-produk bahan makanan dan pangan yang…

TIMESINDONESIA, MALANG – MALANG - Bursa pangan murah digelar Dinas Ketahanan Pangan (DKP) di halaman Kantor DKP di Pakisaji, Kabupaten Malang, Jum'at (7/3/2025). Bursa ini menyediakan produk-produk bahan makanan dan pangan yang murah untuk bisa didapatkan masyarakat.
Beberapa produk pangan yang dijual langsung seperti beras lokal, minyak goreng, gula pasir, dam telor, juga cabai, dan sejumlah sayur. Ada juga beberpa produk makanan olahan dari para pelaku IRT dan UMKM.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang, melalui Sekretaris DKP, Shanti Rismandini mengungkapkan, bursa pangan yang digelar itu sebagai perwujudan Gerakan Pangan Murah 2025.
"Ini adalah bagian upaya menjaga stabilitas harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional, sekaligus pula meningkatkan kesejahteraan petani," terang Shanti.
Rencananya, bursa Pangan Murah ini digelar setiap Jumat pagi, selama bulan Ramadan. Dinas Ketahanan Pangan bekerja sama dengan Kios Pangan dan pelaku UMKM daerah sekitar kantor DKP Kabupaten Malang.
Dikatkan Shanti, barang produk pangan yang disiapkan paling banyak beras. Namun demikian, tidak semua beras dalam kemasan ditumpuk di lapak bazar dalam jumlah berlebih.
"Stok yang dijual ini masih belum banyak, yang disini terbatas dan untuk display. Untuk beras, mungkin ini hariannya di kisaran 2 sampai 3 ton," jelasnya.
Ada kurang lebih kemasan beras 5-10 kilograman, dari nama produsen berbeda-beda. Akan tetapi, semuanya merupakan beras lokal dari gapoktan setempat.
"Kami tidak mengambil beras dari Bulog. Tetapi petani Gapoktan sekitar yang kita ajak kerja sama. Jadi, kalau sewaktu-waktu membutuhkan beras pesanan dalam jumlah banyak bisa. Stoknya banyak di gudang," jelas Shanti.
Menurutnya, kegiatan ini didukung juga pihak Bank Indonesia, (BI) yang menyediakan subsidi yang bisa mengurangi harga. Yangmana, ada bantuan transportasi pengiriman dari BI, sehingga mengurangi rantai pasokan.
"Beli di gapoktan dan beli di sini, tidak ada selisih harga. Karena yang menanggung transpotasi ya BI, melalui CSRnya. Yang pasti, yang dijual ini dengan harga murah, dan kami tidak mengambil untung," demikian perempuan yang pernah menjabat di BKPSDM Kabupaten Malang ini.
Untuk minyak goreng, yang disediakan di bursa pangan DKP ini bermacam merek, mulai ada yang harganya dari Rp 16 ribu/kilogram dan Rp 17 ribu/kilogram, sampai yang merek Sanco itu per dua kilogram Rp 39 ribu. (*)
Apa Reaksi Anda?






