Nur Atika Pamerkan Gaun Daur Ulang hasil Kampus Mengajar 6 UWG Malang
Pimpinan UWG dan Koordinator Kampus Mengajar UWG Malang berkesempatan mengunjungi beberapa sekolah tempat penugasan mahasiswa peserta Kampus Mengajar Angkatan 6.
TIMESINDONESIA, MALANG – Pimpinan UWG dan Koordinator Kampus Mengajar UWG Malang berkesempatan mengunjungi beberapa sekolah tempat penugasan mahasiswa peserta Kampus Mengajar Angkatan 6. Sekolah yang dimaksud adalah SDN 4 Sumberputih (Wajak), SDN 1 Bambang (Wajak), dan SDN Tamansari Wonorejo (Pasuruan). Satu sekolah yang sayangnya tidak dapat dikunjungi adalah SDN Tiudan 2 Tulungagung karena bersamaan dengan padatnya kegiatan yang harus diikuti para guru di sekolah tersebut.
Sekolah yang dikunjungi di hari kedua adalah SDN Tamansari Wonorejo yang berada di wilayah Kab. Pasuruan. Berada di wilayah yang terkenal buah mangganya, Rektor UWG dan Koordinator Kampus Mengajar UWG disuguhi sajian mangga gadung yang segar. Meski ada kegiatan persiapan lomba paduan suara dalam rangka Hari Korpri, guru pamong dan satu orang guru olahraga masih berada di sekolah untuk menyambut, tentunya dengan Nur Atika, mahasiswa Prodi Ilmu Hukum yang bertugas di SDN itu dan rekan-rekan sekelompoknya.
Rif’an, S.Pd.I, guru pamong Kampus Mengajar di SDN Tamansari, bersyukur dengan kehadiran para mahasiswa yang membantu proses belajar mengajar. “Kebetulan di sekitar wilayah ini, SD negeri hanya SDN Tamansari ini, ditambah satu MI. Dengan begitu, jumlah peserta didik amat banyak dan kami kekurangan tenaga pengajar serta ruangan,” ujarnya. Bahkan, ruangan perpustakaan terpaksa disulap menjadi kantor guru dan kepala sekolah, serta koperasi tempat jual beli ATK para siswa.
Mengatasi hal ini, mahasiswa Kampus Mengajar memindahkan area baca ke kelas-kelas, sehingga fungsi perpustakaan dapat digantikan oleh Pojok Baca yang memang menjadi salah satu program kerja wajib Kampus Mengajar. Selain itu, mahasiswa juga telah menyelesaikan pembuatan pohon numerasi dan pohon literasi di kelas-kelas, sebagai media pembelajaran alternatif.
Program kerja inisiatif Nur Atika dkk yang terbilang unik adalah penyelenggaraan Bank Sampah. Karena keterbatasan, sampah yang telah terkumpul tidak memungkinkan untuk disalurkan lebih lanjut. Oleh karena itu, sampah plastik dikumpulkan dan didaur ulang menjadi suatu produk baru yang cantik, yakni gaun panjang nan elegan.
Di hadapan Rektor dan Koordinator Kampus Mengajar, Nur Atika dan rekan kelompoknya memamerkan gaun daur ulang tersebut. “Gaun ini akan dipakai adik-adik siswa pada acara Gelar Karya, hari Kamis (30 November 2023) nanti,” terang Tika, panggilan akrabnya. (*)
Apa Reaksi Anda?