MOLCA Kenalkan Augmented Reality dan Virtual Reality di Pameran dan Seminar Jasa Industri
Jakarta (23/07/2024) - Kementerian Perindustrian, melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), sedang mengembangkan roadmap untuk pengembangan jasa industri di 10 sub sektor prioritas. Hal ini sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Peraturan Presiden (PP) Nomor 74 Tahun 2022. Beberapa subsektor tersebut meliputi Jasa Rancang Bangun dan Konstruksi Industri, Jasa Instalasi dan Commissioning Peralatan Industri, Jasa Riset, Rekayasa, dan Desain Industri, serta Jasa Proses Industri. “Sebagai pedoman dalam pembinaan jasa industri untuk jangka pendek, menengah, dan panjang, Kementerian Perindustrian melalui BSKJI saat ini sedang menyusun roadmap untuk pengembangan jasa industri di 10 subsektor sebagaimana yang diamanatkan dalam PP Nomor 74 Tahun 2022,” kata Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita pada pembukaan pameran jasa industri di Jakarta, Selasa (23/7/2024).Pihaknya juga mengundang para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi memberikan pandangan dalam mendukung penyusunan roadmap ini.Menperin Agus menambahkan, PP 74/2022 juga mencakup tujuh sasaran program pengembangan jasa industri, seperti tersedianya klasifikasi aktivitas jasa industri, terpetakannya kontribusi jasa industri dalam PDB nasional, dan tersusunnya rekomendasi kebijakan pengembangan jasa industri prioritas. Selain itu, peningkatan infrastruktur pendukung jasa industri, peningkatan kemampuan jasa industri dalam negeri untuk mendukung sektor industri, peningkatan kompetensi SDM jasa industri dalam negeri, serta peningkatan peran jasa industri di tingkat global.Menperin juga menjelaskan bahwa beberapa program dan fasilitasi yang saat ini dilakukan oleh Kemenperin untuk sektor jasa industri meliputi penyusunan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) Jasa industri, serta fasilitasi dan pendampingan pengembangan jasa industri. “Kami juga membangun kemitraan antara pelaku jasa industri dengan industri manufaktur dan sektor lainnya, meningkatkan daya saing melalui transfer knowledge antar pemangku kepentingan jasa industri, serta mendorong peluang dan kerja sama jasa industri baik skala nasional, regional, maupun internasional,” tambahnya.Sementara itu, Kepala BSKJI Andi Rizaldi menjelaskan bahwa peran dan fungsi sektor jasa industri semakin penting dengan perkembangan teknologi, digitalisasi, dan keberlanjutan dalam rantai nilai industri, sehingga mendorong lahirnya berbagai pelaku usaha jasa industri di Indonesia. “Jasa industri berperan sebagai enabler untuk pengembangan industri secara efektif, efisien, integratif, dan komprehensif, serta mendukung kegiatan sektor industri pengolahan dan sektor lainnya untuk berkontribusi terhadap PDB nasional,” ujarnya.Oleh karena itu, BSKJI menyelenggarakan Pameran dan Seminar Jasa Industri yang diadakan pada tanggal 23-25 Juli 2024 di Kemenperin, Jakarta.“Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan pemangku kepentingan usaha jasa industri, menumbuhkan ekosistem jasa industri sebagai enabler pertumbuhan sektor industri nasional, dan mengembangkan potensi serta peran jasa industri dalam perekonomian nasional,” jelasnya. Pameran dan Seminar Jasa Industri ini diikuti oleh 44 exhibitor dari perusahaan dan asosiasi jasa industri, serta Balai di lingkungan BSKJI. Sementara itu, seminar dan talkshow membahas tentang posisi, peran, dan kontribusi jasa industri dalam memperkuat sektor industri terhadap perekonomian Indonesia.Di dalam pameran ini, MOLCA turut berpartisipasi sebagai exhibitor untuk menyajikan solusi-solusi industri berbasis Augmented Reality, Virtual Reality, dan Metaverse Experience. Dalam acara ini MOLCA mendapatkan kesempatan untuk memaparkan dan mendemonstrasikan solusi-solusinya seperti Operator Training Simulator dan Fire Training Simulator dengan teknologi Virtual Reality. Hal ini tentu sangat cocok dengan kebutuhan para pelaku industri untuk meningkatkan skill dari para karyawan mereka. Pengunjung juga berkesempatan mencoba secara langsung Virtual Reality dari MOLCA sehingga membuat booth MOLCA ramai dimampiri oleh khalayak yang penasaran dengan pengalaman menggunakan teknologi ini.Melalui pameran ini, MOLCA berharap bisa mengenalkan solusi Augmented Reality, Virtual Reality dan Metaverse Experience ke lebih banyak industri dan bisa bertemu dengan para pihak yang siap mengadopsi teknologi tersebut.
MOLCA turut berpartisipasi sebagai exhibitor untuk menyajikan solusi-solusi industri berbasis Augmented Reality, Virtual Reality, dan Metaverse Experience.
Jakarta (23/07/2024) - Kementerian Perindustrian, melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), sedang mengembangkan roadmap untuk pengembangan jasa industri di 10 sub sektor prioritas. Hal ini sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Peraturan Presiden (PP) Nomor 74 Tahun 2022. Beberapa subsektor tersebut meliputi Jasa Rancang Bangun dan Konstruksi Industri, Jasa Instalasi dan Commissioning Peralatan Industri, Jasa Riset, Rekayasa, dan Desain Industri, serta Jasa Proses Industri. “Sebagai pedoman dalam pembinaan jasa industri untuk jangka pendek, menengah, dan panjang, Kementerian Perindustrian melalui BSKJI saat ini sedang menyusun roadmap untuk pengembangan jasa industri di 10 subsektor sebagaimana yang diamanatkan dalam PP Nomor 74 Tahun 2022,” kata Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita pada pembukaan pameran jasa industri di Jakarta, Selasa (23/7/2024).
Pihaknya juga mengundang para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi memberikan pandangan dalam mendukung penyusunan roadmap ini.
Menperin Agus menambahkan, PP 74/2022 juga mencakup tujuh sasaran program pengembangan jasa industri, seperti tersedianya klasifikasi aktivitas jasa industri, terpetakannya kontribusi jasa industri dalam PDB nasional, dan tersusunnya rekomendasi kebijakan pengembangan jasa industri prioritas. Selain itu, peningkatan infrastruktur pendukung jasa industri, peningkatan kemampuan jasa industri dalam negeri untuk mendukung sektor industri, peningkatan kompetensi SDM jasa industri dalam negeri, serta peningkatan peran jasa industri di tingkat global.
Menperin juga menjelaskan bahwa beberapa program dan fasilitasi yang saat ini dilakukan oleh Kemenperin untuk sektor jasa industri meliputi penyusunan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) Jasa industri, serta fasilitasi dan pendampingan pengembangan jasa industri. “Kami juga membangun kemitraan antara pelaku jasa industri dengan industri manufaktur dan sektor lainnya, meningkatkan daya saing melalui transfer knowledge antar pemangku kepentingan jasa industri, serta mendorong peluang dan kerja sama jasa industri baik skala nasional, regional, maupun internasional,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BSKJI Andi Rizaldi menjelaskan bahwa peran dan fungsi sektor jasa industri semakin penting dengan perkembangan teknologi, digitalisasi, dan keberlanjutan dalam rantai nilai industri, sehingga mendorong lahirnya berbagai pelaku usaha jasa industri di Indonesia. “Jasa industri berperan sebagai enabler untuk pengembangan industri secara efektif, efisien, integratif, dan komprehensif, serta mendukung kegiatan sektor industri pengolahan dan sektor lainnya untuk berkontribusi terhadap PDB nasional,” ujarnya.
Oleh karena itu, BSKJI menyelenggarakan Pameran dan Seminar Jasa Industri yang diadakan pada tanggal 23-25 Juli 2024 di Kemenperin, Jakarta.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan pemangku kepentingan usaha jasa industri, menumbuhkan ekosistem jasa industri sebagai enabler pertumbuhan sektor industri nasional, dan mengembangkan potensi serta peran jasa industri dalam perekonomian nasional,” jelasnya. Pameran dan Seminar Jasa Industri ini diikuti oleh 44 exhibitor dari perusahaan dan asosiasi jasa industri, serta Balai di lingkungan BSKJI. Sementara itu, seminar dan talkshow membahas tentang posisi, peran, dan kontribusi jasa industri dalam memperkuat sektor industri terhadap perekonomian Indonesia.
Di dalam pameran ini, MOLCA turut berpartisipasi sebagai exhibitor untuk menyajikan solusi-solusi industri berbasis Augmented Reality, Virtual Reality, dan Metaverse Experience. Dalam acara ini MOLCA mendapatkan kesempatan untuk memaparkan dan mendemonstrasikan solusi-solusinya seperti Operator Training Simulator dan Fire Training Simulator dengan teknologi Virtual Reality. Hal ini tentu sangat cocok dengan kebutuhan para pelaku industri untuk meningkatkan skill dari para karyawan mereka. Pengunjung juga berkesempatan mencoba secara langsung Virtual Reality dari MOLCA sehingga membuat booth MOLCA ramai dimampiri oleh khalayak yang penasaran dengan pengalaman menggunakan teknologi ini.
Melalui pameran ini, MOLCA berharap bisa mengenalkan solusi Augmented Reality, Virtual Reality dan Metaverse Experience ke lebih banyak industri dan bisa bertemu dengan para pihak yang siap mengadopsi teknologi tersebut.
Apa Reaksi Anda?