Meski Sempat Terdampak El Nino, Produksi Padi di Banyuwangi Masih Surplus

Fenomena El Nino yang Melanda hampir seluruh wilayah Indonesia tak terkecuali Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur di tahun 2023, membawa dampak pada keringnya lahan pertanian ...

Februari 2, 2024 - 17:30
Meski Sempat Terdampak El Nino, Produksi Padi di Banyuwangi Masih Surplus

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Fenomena El Nino yang Melanda hampir seluruh wilayah Indonesia tak terkecuali Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur di tahun 2023, membawa dampak pada keringnya lahan pertanian khususnya komoditas padi. Meski demikian hasil produksi pangan padi Bumi Bambangan tercatat Surplus.

Dijelaskan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi Ilham Juanda, terkait Produksi pangan berupa komoditas padi, secara umum pada tahun 2023 produksi gabah di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini mencapai kurang lebih 788.704 Ton gabah, atau dapat dikatakan setara dengan 505.459 Ton beras.

Sedangkan, masih Ilham, kebutuhan konsumsi pangan masyarakat Banyuwangi akan pangan tersebut sekitar 165.411 Ton. Sehingga masih mencapai surplus kurang lebih 338.884 Ton.

“Namun secara umum El Nino ini, masih berdampak hingga sekarang ini dan mempengaruhi produksi pangan tahun 2024,” kata, Ilham, Jumat (2/2/2024).

Meskipun El Nino yang sempat melanda tersebut usai, namun Ilham memaparkan, dampak fenomena tersebut membuat penanggalan tanam petani menjadi mundur.

“Kita rasakan juga intensitas hujan juga masih rendah,” tuturnya.

“Dan untuk debit air sendiri, menurut data dari Dinas Pengairan memang berkurang,” imbuh Ilham.

Melihat adanya hambatan tersebut, Dispertan Banyuwangi, melakukan upaya-upaya untuk mengantisipasi terjadinya penurunan produksi pangan komoditas padi di tahun 2024 akibat dampak dari fenomena El Nino.

Diantaranya yaitu, menggunakan varietas padi yang toleran terhadap kekeringan seperti Genjah dengan mengembangakan IP 400. Hal itu diharapkan dalam kondisi sulit air namun tanaman padi masyarakat tetap bisa produksi maksimal.

“jadi varietasnya Genjah kemudian tanaman juga toleran terhadap kekeringan dan produksinya masih bisa tetap tinggi. Itu dipetakan untuk daerah-daerah yang masih cukup aliran air irigasinya,” tandas Ilham.

Selain itu, upaya lain adalah dengan dikombinasi dengan tanaman komoditas lain selain padi, seperti Jagung. Sehingga produksi pangan komoditas pangan pokok tetap meningkat.

“Dari padi nantinya, saat dampak El Nino masih dirsakan, ada produksi komoditas lain yang tetap meningkat seperti jagung itu tadi,” pungkas Ilham. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow