Melalui Pelatihan, UPT Kementan Tingkatkan Kapasitas Pemuda Tani dalam Pemasaran
Pemasaran merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam kegiatan agribisnis. Secanggih apapun teknologi yang dilakukan untuk menghasilkan produk yang berkualitas, maka tidak ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Pemasaran merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam kegiatan agribisnis. Secanggih apapun teknologi yang dilakukan untuk menghasilkan produk yang berkualitas, maka tidak akan menghasilkan cuan jika tidak melakukan aktivitas pemasaran. Banyak orang yang menganggap bahwa pemasaran adalah kegiatan penjualan, namun hakikatnya penjualan adalah bagian kecil dari kegiatan pemasaran.
Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus mendorong usaha pertanian yang berorientasi pasar dan menghasilkan duit.
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa bisnis pertanian wajib berorientasi pasar, kebutuhan untuk makanan pokok pasti tidak akan pernah berkurang, sehingga pertanian tidak boleh berhenti untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia.
“Sudah saatnya agribisnis berorientasi pada pasar dan tidak hanya berkutat pada on farm saja," ujarnya.
"Market intelligent petani dan penyuluh haris kuat untuk dapat menguasai pasar, karena peluang pasar untuk produk pertanian masing sangat terbuka lebar baik di dalam maupun di luar negeri," imbuhnya.
Nining Hariyani selaku Widyaiswara BBPP Ketindan pada Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Tani Tanggal 10 -14 Juli 2023 lalu menjelaskan bahwa pemasaran bukanlah suatu hal yang sesederhana itu.
“Pemasaran merupakan sebuah sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang mulai dari merencanakan produk apa yang akan dijual, siapa dan dimana pasarnya,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pemasaran juga membahas tentang bagaimana menentukan harga untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan, mempromosikan produk dan mendistribusikannya kepada pelanggan untuk memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan usaha. Guna memberikan pemahaman tentang pemasaran yang lebih komprehensif kepada para pemuda tani sebagai penerus generasi pertanian mendatang, maka peserta pelatihan perlu dibekali dengan materi pemasaran.
Peserta pelatihan merupakan hasil identifikasi pelatihan (IKP) yang dilakukan pada bulan Mei 2023 wilayah kerja Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan di Provinsi Jawa Timur. Melalui hasil IKP, selain dapat menjaring 30 orang calon peserta pelatihan, teridentifikasi juga materi apa saja yang dibutuhkan oleh calon peserta pelatihan melalui analisis diskrepansi kompetensi kerja (DKK) dan identifikasi permasalahan aktual di lapangan. Salah satu topik yang sangat diperlukan oleh calon peserta adalah materi pemasaran produk pertanian yang saat ini banyak menjadi tantangan para pemuda tani.
Sebagai tahap awal yang perlu dilakukan sebelum menentukan strategi pemasaran adalah memahami kebutuhan pelanggan. Semua harus dipetakan. Perencanaan yang matang adalah awal dari cara kita untuk menjemput kesuksesan dan meminimalisir kegagalan," kata Nining.
Kementerian Pertanian memiliki program jangka panjang Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) sebagai pendobrak kerja yang luar biasa untuk meningkatkan ekspor Indonesia dalam kurun 4 tahun ke depan. Melalui Gerakan ini, mampu mempersatukan kekuatan seluruh pemegang kepentingan pembangunan pertanian dari hulu hingga hilir.
Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo selalu mengingatkan bahwa gerakan ekspor merupakan gerakan bersama untuk mengoptimalkan potensi pertanian Indonesia dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri serta pasar internasional.
“Selain itu, diharapkan gerakan ini mampu membuka lapangan pekerjaan secara luas di seluruh Indonesia," tuturnya.
Selanjutnya guna memuluskan kegiatan pemasaran tentu diperlukan networking yang kuat agar mampu menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka menjaring peluang-peluang pasar yang ada. (*)
Apa Reaksi Anda?