Maksimalkan Hasil Pertanian KSM Unisma Malang Cek Kadar Ph dan Kelembapan Tanah
Mahasiswa dan Mahasiswi KSM-Tematik Unisma Malang kelompok 07 terus melaksanakan kegiatan selama KSM-Tematik di Desa Kemiri Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto
TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa dan Mahasiswi KSM-Tematik Unisma Malang kelompok 07 terus melaksanakan kegiatan selama KSM-Tematik di Desa Kemiri Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto, kegiatan ini dilakukan untuk melaksanakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni Pengabdian Kepada Masyarakat.
Kali ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pengecekan kadar PH dan kelembaban tanah di sawah milik Suntiani dan Sumiati, pengecekan tersebut menggunakan alat Mediatech Soil Meter.
Sebelum melakukan pengecekan mahasiswa dan mahasiswi KSM-Tematik Unisma kelompok 07 berbincang-bincang dengan Suntiani tentang pengelolaan sawah dari awal sampai datang masa panen. Dari penuturan Suntiani diketahui bahwa tanaman yang tanam di sawahnya adalah bawang daun dan bawang merah yang dilakukan secara bergantian dan juga tanaman palawija lain seperti jagung. Masa tanam bawang merah dan bawang daun berkisar antara 5 – 6 minggu. Dengan proses di kasih terlebih dulu batu kapur dan pupuk kandang ayam sebelum ditanami bawang.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
“Kalau di sini (sawah Suntiani) macam-macam mas, ini saya menanam Bawang Daun setelah kemarin tanam Jagung, karena kalau terus-terusan ditanami Bawang Daun pasti tidak bagus untuk tanah,” ujar Suntiani.
Senada dengan Suntiani, ditemui di sawahnya Sumiati, juga mengatakan hal yang sama bahwa jenis tanaman yang ditanamnya di sawahnya juga antara Bawang merah, bawang daun dan jenis palawija lainnya. Ditanya mengapa tidak menanam bawang putih juga mereka menjawab bahwa tidak menanam bawang putih karena masa tanam yang lama dan juga harganya yang murah.
Setelah berbincang-bincang mahasiswa dan mahasiswi KSM-Tematik Unisma kelompok 07 mengambil beberapa sampel pengecekan PH tanah dan menujukan bahwa hasilnya adalah 6,5 - 7 yang baik ditanami bawang merah, sedangkan kelembapan tanah menjukan 25-30 yang sangat mendukung pertumbuhan bawang merah.
Setelah melakukan pengecekan PH dan kelembapan tanah Mahasiswa dan Mahasiswi KSM-Tematik Unisma kelompok 07 berbincang dengan santai dan menanyakan kendala dalam menanam bawang. Kendala yang dihadapi oleh para petani adalah masalah Hama Ulat dan Pupuk yang mahal. Para petani mengeluhkan dua masalah tersebut, karena bisa berdampak ke hasil panen dan penjualan.
“Kalau di sini, mahal mas pupuk itu, ada subsidi dari GAPOKTAN untuk sisanya ya kita cari dari tokoh pertanian,” lanjut Suntiani.
Dari masalah tersebut, mahasiswa dan mahasiswi KSM-Tematik Unisma kelompok 07 memberikan edukasi kepada petani untuk mulai sedikit-sedikit pindah menggunakan pupuk organik selain menggunakan pupuk kimia yang mahal karena memiliki dampak yang baik kepada tanah dan tumbuhan. Selain itu, pupuk organik bisa diaplikasikan ke segala jenis tanaman tanpa ada efek yang merusak tanaman karena terbuat dari bahan-bahan alami.
“Karena Kita sudah lama menggunakan obat kimia dan untuk pupuk organik kita Cuma pakai pupuk kandang ayam waktu proses sebelum tanam,” pungkas Suntiani. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*)Pewarta: Nanang Khoirul Anwar, Mahasiswa KSM-T Kelompok 7 Universitas Islam Malang (UNISMA)
Apa Reaksi Anda?