Mahasiswa KSM-Tematik Unisma Malang Digitalisasi Asman Toga Desa Madiredo
Mahasiswa KSM-Tematik dari Unisma Malang telah meluncurkan sebuah inisiatif yang inovatif di Desa Madiredo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa KSM-Tematik dari Unisma Malang telah meluncurkan sebuah inisiatif yang inovatif di Desa Madiredo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Inisiatif tersebut adalah program digitalisasi tanaman menggunakan teknologi barcode, yang bertujuan untuk meningkatkan akses dan pemahaman masyarakat terhadap berbagai tanaman di asman toga. Kondisi alam yang subur memudahkan berbagai tumbuhan untuk berkembang di daerah ini dimana lebih dari 80 jenis tanaman toga berhasil dipelihara dan dirawat dengan baik.
Program ini merupakan bagian dari upaya Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) Universitas Islam Malang untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat di lingkungan sekitar. Melalui kolaborasi antara universitas, mahasiswa KSM-T, dan masyarakat, program digitalisasi tanaman ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan lokal mengenai berbagai jenis tanaman yang ada di asman toga.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Ide utama dari program ini adalah penerapan barcode pada setiap tanaman di asman toga. Setiap tanaman akan dilengkapi dengan barcode unik yang dapat diakses melalui perangkat mobile seperti smartphone. Masyarakat dan pengunjung asman toga dapat dengan mudah memindai barcode dan langsung mendapatkan informasi rinci mengenai tanaman tersebut, seperti nama ilmiah, manfaat, serta cara perawatan yang tepat.
"Dalam hal ini sangat menguntungkan, karena di sini wawasan mengenai teknologi masih terbatas. Oleh karena itu, hal ini dapat memberikan dorongan tambahan bagi Asman Toga untuk berperan sebagai destinasi wisata edukatif," ucap Rumiyati, yang menjabat sebagai Ibu Lurah sekaligus Direktur Asman Toga.
"Kami merasa sangat bersemangat melihat tanggapan positif yang diberikan oleh masyarakat terhadap program ini dimana dengan akses informasi yang lebih mudah diperoleh, kami optimis bahwa masyarakat akan semakin tertarik dan peduli terhadap keragaman tanaman yang ada di Asman Toga," ungkap Romy, salah satu mahasiswa peserta KSM-T yang turut serta dalam perancangan program ini.
Bukan hanya masyarakat desa yang diuntungkan oleh program ini, tetapi mahasiswa KSM-T juga mendapatkan pengalaman berharga dalam mengimplementasikan solusi teknologi yang berdampak positif secara sosial.
Proses kolaborasi dan pembelajaran bersama masyarakat juga menjadi nilai tambah yang signifikan bagi para mahasiswa. Diharapkan bahwa inovasi ini dapat memicu adopsi teknologi serupa di tempat lain dan memberikan inspirasi bagi institusi pendidikan lainnya untuk berkontribusi pada pembangunan dan pendidikan masyarakat melalui solusi digital yang kreatif.
Program digitalisasi tanaman menggunakan barcode di desa Madiredo, Malang, merupakan contoh nyata bagaimana teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan akses pengetahuan masyarakat terhadap alam sekitar mereka. Inisiatif ini menunjukkan potensi luar biasa dari kolaborasi antara pendidikan tinggi dan masyarakat dalam menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*)Pewarta: Adi Setiyawan, Mahasiswa KSM-T Kelompok 9 Universitas Islam Malang (UNISMA)
Apa Reaksi Anda?