Lebih Rendah Gula dari Nasi Putih, Budidaya Porang di Banyuwangi Punya Peluang

Ramai dijagat maya terkait mahalnya harga beras dipasaran, sehingga masyarakat diimbau untuk tidak hanya fokus mengkonsumsi nasi. Sedangkan Porang, tanaman yang bisa menj ...

Oktober 12, 2023 - 14:00
Lebih Rendah Gula dari Nasi Putih, Budidaya Porang di Banyuwangi Punya Peluang

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Ramai dijagat maya terkait mahalnya harga beras dipasaran, sehingga masyarakat diimbau untuk tidak hanya fokus mengkonsumsi nasi. Sedangkan Porang, tanaman yang bisa menjadi bahan pangan alternatif pengganti nasi, bakal punya perhatian dan peluang bagus bagi para petani di Banyuwangi, Jawa Timur, yang ingin membudidayakanya.

Porang yang memiliki nama latin Amorphophallus Muelleri atau orang Jawa sebut Suweg ini, bisa menunjukkan potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan lokal. Pasalnya tanaman yang diambil umbinya ini juga kaya akan karbohidrat dan serat, apalagi permintaan pabrik akan kebutuhan Porang cukup tinggi.

Salah satu petani Porang asal Dusun Sambungrejo, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Mohammad Mansur mengatakan, meskipun budidaya porang ini sempat redup karena banyak petani yang gagal panen akibat harga bibit yang cukup mahal dan bertepatan saat panen raya, namun pada tahun 2023 ini harga dan permintaan pabrik naik dan berangsur membaik.

“Harga Porang sempat jatuh tahun 2022 yaitu Rp2.000 perkilonya, dan saat panenan tahun 2023, harga Porang naik menjadi Rp4.000 dengan jumlah permintaan sebanyak 350 Ton umbi porang,” ucap Mansur, Kamis (12/10/2023).

petani-Porang-2.jpgMansur menunjukkan bibit umbi porang hasil budidayanya. (FOTO: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

Mansur memprediksi bahwa tahun depan harga daripada Porang ini bisa meroket, dengan melihat kebutuhan bahan baku Porang yang akan bertambah. Oleh sebab itu, adanya peluang budidaya Porang ini didapuk bisa menghasilkan cuan berlimpah bagi siapa saja yang ingin serius di bidang cocok tanam tumbuhan satu ini.

“Untuk saat ini saya biasa kirim untuk permintaan pabrik di Mojokerto, Gresik dan Madiun,” papar pengepul Porang Songgon itu.

Terlebih, masih Mansur, budidaya Porang dinilai lebih efektif saat musim kemarau panjang yang seperti saat ini tengah melanda. Hal itu sebabkan karena kebutuhan air pada tanaman Porang ini tidak terlalu banyak berbeda dengan kebutuhan air padi.

“Kita hanya butuh hujan atau air saat masa tanam porang, biasanya ditaman pada bulan 11 atau bulan 12,” kata dia.

Meskipun masa panen dari Porang sendiri cukup lama yaitu memakan waktu 7 bulan. Mansur mensiasati hal itu dengan dengan melakukan sistem tumpangsari yaitu dengan menanam Kedelai Edamame. Hal itu dinilai efisien dalam dalam budidaya porang.

“Kedelai sudah bisa panen umur 3 bulan kurang, butuh dua kali tanam Kedelai untuk menunggu porang bisa menghasilkan umbi,” tadasnya.

Tak hanya menghasilkan umbi saja, cuan juga bisa dihasilkan dari menjual bibit Porang. Tanaman Porang bisa dihasilkan dari 2 jenis bibit, yang pertama umbi bibit dan katak porang. 1 Kilogram (Kg) umbi bibit yang biasanya berisi 3 sampai 4 umbi dijual dengan harga Rp7.000. Sedangkan katak porang dijual dengan harga Rp20.000 perkilo.

“Katak porang yaitu buah yang tumbuh di antara batang tanaman porang. satu tanaman bisa menghasilkan 7 katak,” tutur petani yang mulai bergelut di dunia porang sejak 2019.

Hanya saja, membutuhkan waktu lama dalam budidaya porang yang dimulai dari katak. Butuh dua musim atau 14 bulan agar bisa memanen porang.

Porang sendiri, selain dapat dimanfaatkan sebagai tepung untuk bahan makanan seperti mie bahkan kosmetik, sekarang juga ada beras Porang (Shirataki). Olahan shirataki sendiri ditemukan oleh orang Jepang. Namun bahan utamanya yang berupa umbi porang diimpor besar-besaran dari Indonesia.

petani-Porang-3.jpgPerbedaan bibit porang, bibit dari umbi (kanan), bibit katak porang (kiri). (FOTO: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

Beras porang dianggap sehat karena lebih rendah kalorinya dibandingkan dengan beras biasa. Pun serat yang ada di dalamnya lebih tinggi.

“Untuk itu Porang ini bagus untuk kesehatan atau bagi penderita diabetes,” kata Mashur.

“Harapan saya bisa ada pabrik pengolahan porang sendiri di Banyuwangi dan juga bisa dimasukkan komoditas unggulan sebagai sumber pakan alternatif,” imbuh Manshur. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow