Kursi Tandu Sukosari Bondowoso Raih Penghargaan Pemprov Jatim, Ini Isi Inovasinya
KURSI TANDU adalah akronim dari Akurasi Data Kependudukan. Sebuah inovasi yang digagas oleh pemerintah Kecamatan Sukosari Kabupaten Bondowoso. ... ...
TIMESINDONESIA, JAKARTA – KURSI TANDU adalah akronim dari Akurasi Data Kependudukan. Sebuah inovasi yang digagas oleh pemerintah Kecamatan Sukosari Kabupaten Bondowoso.
Inovasi tersebut baru saja diganjar penghargaan dalam Anugerah Inovasi Daerah dan Inovasi Teknologi (Inotek Award) Provinsi Jawa Timur tahun 2023.
Piagam penghargaan diserahterimakan oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa pada PJ Bupati Bondowoso Bambang Soekwanto, Senin 9 September 2023.
Bambang Soekwanto berharap, penghargaan ini bisa menjadi motivasi bagi ASN untuk terus berinovasi.
Dia berharap OPD harus terus berkarya. "Jangan terlena, tapi terus berupaya," imbuh dia.
Dikonfirmasi terpisah, Camat Sukosari, Probo Nugroho menjelaskan, KURSI TANDUK merupakan upaya untuk mengatasi permasalahan akurasi data.
Menurutnya, akurasi data masih sering menjadi masalah klasik, yang kemudian berdampak pada kebijakan-kebijakan. Seperti bantuan sosial, kesehatan dan sebagainya.
Dia juga mengungkapkan, terkadang ada selisih angka antara data laporan kependudukan dari Pemerintah Desa dan data Adminduk dalam SIAK Terpusat.
Selain itu kata dia, terdapat selisih data Bansos dari Kementerian Sosial dengan data Kemiskinan Ekstrem.
Berawal dari permasalahan itu lanjut dia, Kecamatan Sukosari akhirnya muncul ide melahirkan inovasi bernama KURSI TANDU.
Menurutnya, KURSI TANDU merupakan aplikasi layanan kependudukan dengan dua cara kerja.
Layanan data kependudukan warga dilakukan secara online dan offline melalui Jumat Keliling (Juling).
Menurutnya, masyarakat dapat memesan layanan kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan HP Android melalui geogle form pada link bit.ly/kursitandusukosari.
Selanjutnya setelah diverifikasi, diproses dan petugas mengirim dokumen pelayanan ke tempat tinggal pemohon layanan secara gratis.
Sementara layanan bagi masyarakat yang berada di kawasan susah jaringan internet. Petugas melakukan layanan di tempat melalui Jumat keliling (Juling).
"Semuanya gratis, bahkan kalau masyarakat belum perekaman e-KTP kita antar jemput perekaman ke kantor," ungkap dia.
Menurutnya, dengan aplikasi ini, layanan adminduk masyarakat bisa lebih hemat biaya dan hemat waktu.
Akurasi data yang disajikan oleh kecamatan sangat tepat. Sebab sistemnya terhubung antara pemerintah desa dan kecamatan.
Dia juga mengungkapkan, melalui inovasi ini kecamatan berhasil memverifikasi dan memvalidasi data sejumlah 2.959 jiwa.
Dengan rincian yakni penduduk meninggal dunia 1.187 jiwa, penduduk lahir 1.411 jiwa, penduduk datang 78 jiwa, penduduk pindah 80 jiwa, penduduk ganda 98 jiwa dan penduduk tidak ditemukan 105 jiwa.
"Verifikasi dan validasi data kemiskinan ekstrem sejumlah 775 jiwa, sehingga akurasi data penerima Bansos lebih valid dan tepat sasaran," tuturnya.
Dia memastikan penetapan legalitasnya melalui Surat Keputusan Camat Sukosari dan Surat Keputusan Bupati Bondowoso.
Saat ini sendiri, aplikasi tersebut telah direplikasi oleh kecamatan Grujugan Bondowoso.
"Harapan saya siapapun nanti camatnya aplikasi ini bisa tetap digunakan," harap dia, Selasa (10/10/2023). (*)
Apa Reaksi Anda?