Kisah Rafie Mahasiswa Tiga Kampus sekaligus Vokalis Medan 1080
Jalan hidup seseorang memang tak dapat ditebak. Seperti Muhammad Rafie Akbar, atau yang akrab disapa Rafie yang kisahnya bisa menjadi inspirasi.
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jalan hidup seseorang memang tak dapat ditebak. Seperti Muhammad Rafie Akbar, atau yang akrab disapa Rafie yang kisahnya bisa menjadi inspirasi.
Rafie mahasiswa hukum sekaligus penyanyi yang telah menunjukkan tingkat fleksibilitas yang luar biasa dalam mengelola dua karier yang begitu berbeda.
Kisah hidupnya adalah bukti nyata bahwa dengan tekad dan semangat, seseorang dapat mengejar dua impian sekaligus.
Rafie adalah mahasiswa di tiga universitas sekaligus, salah satunya di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Selain itu, Rafie juga berkuliah di Universitas Pembangunan Panca Budi dan juga Universitas Terbuka. Tak sampai di situ, Rafie juga menjadi salah satu vokalis sekaligus penulis lagu dari band lokal Medan1080.
Kisah ini dimulai dengan seorang pemuda yang memiliki impian ganda. Dia memiliki hasrat untuk belajar hukum dan menjadi seorang advokat yang mampu memperjuangkan keadilan.
Namun, selain hasratnya dalam dunia hukum, dia juga memiliki bakat musik yang luar biasa. Sejak usia muda, dia telah terpesona oleh dunia seni, terutama menyanyi.
Sebagai seorang mahasiswa hukum, Rafie mendalami pengetahuan tentang sistem peradilan dan hukum yang kompleks. Rafie memahami pentingnya keadilan dalam masyarakat dan berkomitmen untuk berkontribusi dalam menjaga keseimbangan ini.
Belajar hukum mengajarkan Rafie untuk bersikap analitis, kritis, dan tegas dalam berpikir.
Ketika tiba waktunya untuk mengejar karier musiknya, Rafie memanfaatkan kesempatan dengan penuh semangat.
Rafie mulai tampil di berbagai acara lokal dan mendapatkan pengakuan dari pendengarnya. Kemampuannya dalam menyanyi dan menulis lagu yang mendalam membuatnya semakin dikenal.
Salah satu aspek paling menginspirasi dari kisah hidupnya adalah fleksibilitasnya. Rafie tidak membatasi dirinya dalam salah satu karier dan tidak takut untuk menjalani kedua impian tersebut. Kadang-kadang, dia bisa tampil di panggung sebagai penyanyi, sementara saat yang lain, dia duduk di ruang kuliah sebagai mahasiswa hukum.
Fleksibilitas ini memungkinkannya untuk hidup sesuai dengan aturan dan syaratnya sendiri.
Kisah hidup Rafie tidak hanya menginspirasi individu muda yang bercita-cita ganda, tetapi juga siapa saja yang memiliki mimpi dan aspirasi dalam hidup. Rafie adalah bukti bahwa dengan dedikasi, kerja keras, dan kemauan, seseorang dapat meraih apa pun yang diinginkan, terlepas dari seberapa berbeda atau sulitnya impian itu.
Menjadi mahasiswa hukum, ternyata bukanlah tujuan awal Rafie. "Pada intinya, menjadi mahasiswa hukum tidaklah terpikir sejak awal semasa sekolah saat SMA. Namun, perjalanan studi dan eksplorasi membawa diri saya ke sana. Pada akhirnya, saya menyadari bahwa menjadi mahasiswa hukum, kita seakan “terpaksa” untuk belajar berbagai macam bidang studi – melihat manusia sebagai orang yang memiliki hak dan kewajiban – termasuk belajar berbagai macam hal," ujar Rafie.
Rafie biasanya manggung bersama rekan band 1080 lainnya di acara festival, gigs, ataupun kegiatan yang mengadakan penampilan musik.
"Stage pertama dan paling berkesan buat kami berenam adalah saat sebelum pandemi, pada tahun 2020, kami tampil di konser Vierfest 11 SMAN 4 Medan. Dari situ, kami banyak mengisi acara-acara lainnya, termasuk di beberapa kafe dan Pos Bloc Medan pada akhir tahun 2022. Selain itu, kami juga pernah melakukan siaran di beberapa radio lokal Kota Medan," ujar Rafie.
Hobi bernyanyi sudah tampak sejak kecil, pun menulis lagu sudah mulai aktif sejak SD. Namun karya-karya itu hanya terpendam untuk disimpan sendiri saja. Hingga pada akhir tahun 2018, Rafie dengan rekan band 1080 lainnya mulai berpikir untuk mendirikan band yang dapat memberikan karyanya di Kota Medan.
“Sebelumnya, saya sudah menulis lagu berjudul “Sudah Jatuh Cinta” pada Agustus 2018 – dengan tidak pernah terpikir akan benar-benar diproduksi menjadi sebuah lagu – yang pada ujungnya pada Juli 2019, kami merilis karya pertama kami tersebut dengan antusiasme yang besar dari para pendengar dan teman-teman kami," ujar Rafie.
Ketertarikan menjadi vokalis sembari kuliah itu karena perlunya kegiatan yang menyenangkan di tengah beratnya banyak beban kuliah. Selain itu, Rafie mengakui walaupun stage 1080 relatif masih sedikit dan lebih banyak pendengar melalui digital, setidaknya telah menjadi sarana ekspresi dan kreativitas para anggota 1080.
“Saya pun dengan menulis dan menyanyikan lagu yang bareng-bareng kami aransemen bersama rekan 1080 lainnya, membawa kami ke arah membagikan berbagai kebahagiaan untuk banyak orang,” tambahnya.
Realitisnya, tentunya prioritas terbesar adalah perkuliahan. Bernyanyi dan ngeband bersama 1080 adalah hobi. Kegiatan band biasanya Rafie lakukan di akhir pekan, baik itu penampilan ataupun produksi musik. Rafie mengungkapkan bahwa dalam hal manajemen waktu ini, ia memberikan skala prioritas di setiap kegiatan akademik dan musiknya. Hal yang unik adalah terkadang Rafie pun menolak beberapa penampilan apabila faktor waktu tidak dapat dikompromikan.
Pada akhirnya, mau sebanyak apapun kegiatan dan peran yang kita miliki, tidaklah mustahil untuk melakukannya. Seperti halnya Rafie yang memiliki dua peran yang bertentangan, kita juga bisa memiliki peran ganda. Dengan catatan, kita bisa menentukan skala prioritasnya. (*)
Apa Reaksi Anda?