Kisah Bahtiar dan Halimah Berhasil Bantu Ribuan Petani Desa Dengan Startup Rumah Tani
Suatu ketika, di sebuah desa yang tenang di tengah suburnya pemandangan Indonesia, dua teman masa kecil, Halimah dan Bahtiar, menjalin ikatan yang tak terpatahkan.
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Suatu ketika, di sebuah desa yang tenang di tengah suburnya pemandangan Indonesia, dua teman masa kecil, Halimah dan Bahtiar, menjalin ikatan yang tak terpatahkan. Mereka berbagi mimpi yang terbentang hingga persawahan yang mengelilingi rumah mereka.
Sejak kecil, mereka membayangkan masa depan dimana pertanian Indonesia akan berkembang pesat, dimana setiap petani mempunyai peralatan dan pengetahuan untuk menghasilkan panen yang melimpah.
Seiring berlalunya waktu, persahabatan mereka semakin dalam, dan impian mereka semakin jelas.
Keduanya menempuh pendidikan tinggi, Bahtiar mempelajari ilmu pertanian dan teknik sipil, sedangkan Halimah fokus pada manajemen bisnis dan ilmu politik. Mereka tahu bahwa kekuatan individu mereka akan menjadi landasan bagi sesuatu yang luar biasa.
Lima belas tahun kemudian, impian mereka terwujud menjadi sebuah perusahaan bernama "Rumah Tani", yang berarti "Rumah Petani". Ini bukan sekedar bisnis; itu adalah cerminan dari semangat bersama mereka, surga bagi aspirasi mereka.
Rumah Tani menjadi perwujudan visi mereka. Hal ini memberikan petani di seluruh Indonesia teknik pertanian inovatif, peralatan modern, dan praktik berkelanjutan.
Keahlian Bahtiar memastikan tanaman tumbuh subur, sedangkan kecerdasan bisnis Halimah membuat Rumah Tani berkembang sebagai sebuah perusahaan. Terlebih lagi Bahtiar yang dilahirkan dari seorang petani dan pedagang sayur, dia menjiwai dalam menjalankan misi ini.
Namun Rumah Tani bukan hanya soal keuntungan. Hati Bahtiar dan Halimah tetap tertanam kuat di tanah tempat mereka dibesarkan.
Mereka menyelenggarakan lokakarya dan sesi pelatihan, membantu petani memahami pentingnya pertanian organik dan praktik ramah lingkungan. Mereka percaya bahwa sektor pertanian yang sejahtera tidak hanya akan menguntungkan petani tetapi juga seluruh bangsa.
Dedikasi mereka tidak luput dari perhatian. Rumah Tani menerima penghargaan atas komitmennya terhadap keberlanjutan, dan para petani di seluruh Indonesia mulai melihat peningkatan nyata dalam penghidupan mereka. Bersama-sama, mereka membangun komunitas petani yang memiliki impian dan semangat yang sama.
Perjalanan Bahtiar dan Halimah bukannya tanpa tantangan, namun persahabatan mereka yang tak tergoyahkan dan kesamaan visi membuat mereka terus maju. Mereka mengubah lanskap pertanian Indonesia menjadi lebih sejahtera dan berkelanjutan dibandingkan sebelumnya.
Pada akhirnya, Rumah Tani bukan sekedar perusahaan; ini adalah bukti kekuatan abadi persahabatan dan dampak luar biasa yang bisa dimiliki oleh dua teman masa kecil ketika mereka berbagi mimpi dan bekerja tanpa lelah untuk mewujudkannya.
Saat ini rumah tani melayani petani secara penuh mulai dari permodalan , pendampingan dan akses pasar yang tersebar di Jawa dan Bali . Karena mengurus petani tidak bisa setengah-setengah ini harus tuntas.
Saat diwawancarai oleh Wartawan di Jakarta, Bahtiar menjelaskan bahwa saat ini perusahaannya telah berhasil membantu ribuan masyarakat di berbagai daerah. Mulai dari permodalan hingga penjualan hasil taninya.
"Kami di Rumah Tani sudah melayani petani secara penuh mulai dari permodalan , pendampingan dan akses pasar karena mengurus petani tidak bisa setengah-setengah ini harus tuntas," ujarnya.
Berdasarkan hasil pantauan media di lapangan, Bahtiar merupakan sosok yang memang dilahirkan dari seorang petani dan pedagang sayur, dia menjiwai dalam menjalankan misi ini. Oleh karena itu, sangat tepat dia mendirikan Rumah Tani untuk membantu masyarakat.
Apa Reaksi Anda?