Ketua Forum Musyawarah Pentakosta Solidaritas Apresiasi Hidayat Nur Wahid
Pimpinan Forum Musyawarah Pentakosta Solidaritas (F-MPS) dan para pendeta yang tergabung dalam F-MPS memberikan apresiasi dan penghormatan atas kehadiran Wakil Ketua MPR ...
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pimpinan Forum Musyawarah Pentakosta Solidaritas (F-MPS) dan para pendeta yang tergabung dalam F-MPS memberikan apresiasi dan penghormatan atas kehadiran Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid atau HNW untuk menyampaikan materi dalam Dialog Kebangsaan yang digelar F-MPS di Manado, pada hari Selasa, (21/11/2023). Ratusan Pendeta yang mengikuti Dialog Kebangsaan itu menyambut sangat positif kehadiran Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
“Setelah Dialog Kebangsaan, kami para pendeta berkumpul membahas dialog itu. Tanggapan para pendeta yang mengikuti Dialog Kebangsaan itu sangat positif. Mereka sungguh tidak membayangkan bisa bersama-sama dan berdialog dengan Hidayat Nur Wahid yang merupakan pimpinan lembaga tinggi negara MPR. Apalagi Hidayat Nur Wahid adalah juga Wakil Ketua Majelis Syuro PKS yang adalah Partai Islam, tapi bersedia datang jauh-jauh ke Manado, membersamai para Pendeta dalam kegiatan Dialog Kebangsaan,” kata Ketua Umum F-MPS Pendeta Victor Antono dalam keterangannya.
F-MPS bekerjasama dengan MPR RI menggelar Dialog Kebangsaan dengan tema “Merawat Kebhinnekaan dalam Kesatuan Ideologi Pancasila Menuju Masa Depan Indonesia” di Manado, Sulawesi Utara, pada Selasa, 21 November 2023. Turut berbicara dalam Dialog Kebangsaan yang diikuti ratusan pendeta yang tergabung dalam F-MPS ini adalah Pimpinan PKS Sulawesi Utara, Syarifudin Saafa. Dialog Kebangsaan ini juga dihadiri Ketua Dewan Pembina F-MPS Josely Losa, Ketua Umum F-MPS Victor Antono, anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara Amir Liputo, anggota DPRD Kota Manado Nur Amalia.
Pendeta Victor Antono lebih lanjut mengungkapkan kenangan soal Dialog Kebangsaan bersama para Pendeta yang telah berjalan dengan baik dan lancar serta interaktif.
“Narasumber Bapak Hidayat Nur Wahid menyampaikan materi tentang kebhinnekaan dan bagaimana melihat Indonesia ke masa depan, dalam semangat meneladani spirit positif bhinneka tunggal ika yang diteladankan dan diwariskan oleh para Bapak Bangsa termasuk yang berasal dari Sulawesi Utara seperti AA Maramis dan Sam Ratulangi. Dialog berlangsung interaktif, para pendeta juga bertanya dengan kritis dan memberikan masukan konstruktif. Bapak Hidayat juga memberikan jawaban yang sangat baik. Itu menjadi kebanggaan bagi kami. Inilah tokoh nasional yang tidak memiliki sekat-sekat dan memberi pandangan inspiratif Indonesia ke depan,” katanya.
Pendeta Victor menambahkan dalam Dialog Kebangsaan itu sama sekali tidak disinggung soal perpolitikan. Para pendeta pun secara bebas bisa menyampaikan berbagai aspirasi. “Aspirasi yang kami sampaikan dalam Dialog Kebangsaan itu mendapat respon yang sangat baik. Bahkan, Bapak Hidayat menitipkan kepada anggota Dewan baik dari DPRD Provinsi maupun Kota Manado dari FPKS untuk menjembatani dan mengawal aspirasi itu, misalnya seperti dana hibah untuk gereja. Ini menjadi penghormatan bagi kami. Ternyata di Indonesia masih ada tokoh nasional yang melihat Indonesia ke depan secara positif. Ini patut diteladani,” katanya.
Pendeta Victor menegaskan bahwa ketokohan Hidayat Nur Wahid sebagai orang beragama tapi terbuka tanpa memilah dan memilih latarbelakang seseorang.
“Kepribadian Bapak Hidayat patut ditiru. Sebagai Wakil Ketua MPR, sebuah lembaga tinggi negara, Bapak Hidayat memberi perhatian kepada kami para pendeta Kristiani yang berhimpun di dalam F-MPS. Pada waktu beberapa bulan sebelumnya, kami pimpinan F-MPS datang ke gedung MPR, meski saat itu sedang reses, tapi Bapak Hidayat bersedia datang ke MPR untuk menemui kami. Kami kagum karena Bapak Hidayat memberikan respon luar biasa kepada kami,” tuturnya.
“Beliau menerima kami dengan hangat dan senang hati. Dan, ketika berbicara dan berdialog dengan beliau, responnya luar biasa, beliau ingin membantu kami yang datang dengan membawa beberapa proposal gereja dari Sulawesi Utara. Ketika kami minta untuk membuat Dialog Kebangsaan, saat itu juga Bapak Hidayat langsung menyanggupi. Dan sekarang sudah beliau penuhi. Sebagai pribadi dan sebagai pendeta dan pimpinan FMPS, saya memberikan apresiasi kepada Bapak Hidayat Nur Wahid,” imbuhnya.
Pendeta Victor berharap Dialog Kebangsaan bersama dengan Wakil Ketua MPR dari Fraksi PKS itu bisa berlanjut dengan pertemuan-pertemuan selanjutnya. “Para Pendeta pengurus F-MPS juga berharap pertemuan tidak berhenti pada Dialog Kebangsaan ini. Bapak Hidayat juga menyanggupi dan siap melanjutkannya. Kami sangat mengapresiasi Bapak Hidayat sebagai tokoh nasional. Mungkin tahun depan, kita bisa mengundang kembali Bapak Hidayat dalam Dialog Kebangsaan yang kedua,” ucapnya. (*)
Apa Reaksi Anda?