Keren, Prodi Kesling Unisla Datangkan Dosen Tamu Chung Yuan Christian University, Taiwan
Program Studi (Prodi) Kesehatan Lingkungan (Kesling) Universitas Islam Lamongan (Unisla) kembali mendatangkan dosen tamu Internasional untuk menjadi pemateri dalam seminar internasional yang bertema “Addressing…
TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Program Studi (Prodi) Kesehatan Lingkungan (Kesling) Universitas Islam Lamongan (Unisla) kembali mendatangkan dosen tamu Internasional untuk menjadi pemateri dalam seminar internasional yang bertema “Addressing Extreme Weather Related Diarrheal Disease Risks in the Asia-Pacifik Region” di Auditorium Gedung A Unisla, Rabu, (7/6/2023).
Dalam kuliah tamu yang diikuti oleh puluhan dosen dan mahasiswa itu, mendapuk dosen tamu Internasional, Prof, Dr Yu-Chun Wang, Professor at Environmental health and Risk Assessment, Chung Yuan Christian University, Taiwan sebagai pemateri.
Dalam pemarannya, Prof Yu-Chun Wang menjelaskan beberapa poin yang dapat disoroti yaitu kondisi iklim yang sekarang terjadi di dunia serta dampaknya terhadap kesehatan manusia, hubungan perubahan iklim berupa cuaca ekstrim yang memiliki dampak pada patogenesis penyakit diare dimana cuaca yang ekstrim ini mampu menjadi faktor tidak amannya air minum serta tidak amannya sanitasi lingkungan, hal ini menunjukkan faktor yang mengakibatkan penyakit diare mampu menyerang kesehatan manusia.
Pencegahan penyakit diare juga perlu dilakukan mengingat tingginya angka kematian akibat diare yang didukung dengan data prevalensi kematian akibat diare di dunia yang mencapai angka kematian 1,57 juta dan 68.636 kasus di Indonesia berdasarkan IHME, Global Burden of Disease tahun 2017.
Data terbaru juga menunjukkan persentase tertinggi ke-3 cakupan kesehatan untuk diare pada bayi (0-5 tahun) tahun 2021 di Indonesia adalah di wilayah Jawa Timur dengan persentase 39,4 persen.
Sejalan dengan tingginya kasus diare, dalam kuliah tamu kali ini Ia juga menjelaskan beberapa strategi yang dapat diimplementasikan di Indonesia untuk mencegah isu cuaca ekstrim terhadap risiko penyakit diare antara lain memperbaiki higiene dan sanitasi air untuk mencegah penyakit yang dapat ditularkan melalui air.
Selain itu dikatakan Prof Yu-Chun Wang juga menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran komunitas terhadap perubahan iklim dan penyakit diare, mengimplementasikan program yang mampu meningkatkan kesadaran publik mengenai penggunaan ORALIT (Oral Rehydration Therapy) untuk menurunkan risiko mortalitas (kematian), implementasi surveilans dan sistem peringatan dini untuk mengetahui prevalensi dan memberikan tanggapan yang tepat waktu serta meningkatkan edukasi dan penelitian untuk bencana yang berkaitan dengan iklim.
Sebelumnya, Ketua Pembina Yayasan Pembina Perguruan Tinggi Islam (YPPTI) Sunan Giri Lamongan, KH. Muchammad Macshoem Faqih, menuturkan bahwa saat ini, Unisla sedang menuju era baru di mana Unisla akan dikenal oleh masyarakat Internasional.
Penjabat (Pj) Rektor Unisla, Dr Abdul Ghofur, M.Si kemudian menambahkan, untuk menuju era baru, yakni Unisla Go International, Unisla akan terus konsisten memperluas relasi kerja sama internasional. (*)
Apa Reaksi Anda?