Kelompok "The Shadow" Marak di NTB, Pengamat: Strategi Elektoral Terselubung untuk Duet Ganjar-Mahfud
Lembaga Kajian Sosial Politik Mi6 mengidentifikasi munculnya Kelompok "The Shadow" yang secara sistematis bergerak dengan taktik dan strategi terukur ...
TIMESINDONESIA, MATARAM – Lembaga Kajian Sosial Politik Mi6 mengidentifikasi munculnya Kelompok "The Shadow" yang secara sistematis bergerak dengan taktik dan strategi terukur untuk mendukung pasangan Capres dan Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD (duet Ganjar-Mahfud) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Meski tak terlihat secara langsung seperti kelompok relawan duet Ganjar-Mahfud, kehadiran The Shadow tercermin dari pemasangan baliho dan banner tanpa identitas pemasang.
Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, mengungkapkan bahwa The Shadow bergerak mandiri tanpa mengungkapkan asal-usulnya untuk memenangkan duet Ganjar-Mahfud. Gerakan ini bertujuan memberikan efek kejutan dan menciptakan kejadian bersejarah.
"Dalam konteks efektivitas, gerakan The Shadow untuk memenangkan Ganjar-Mahfud ini mungkin fokus pada hasil akhir menjelang Pemilihan Presiden 2024," kata Bambang Mei, dalam keterangannya, Sabtu (25/11/2023).
Menurut Bambang Mei Finarwanto, gerakan The Shadow ini orientasinya pasti insentif elektoral berdasarkan capaian mapping suara dan politik wilayah. Dia menekankan bahwa kelompok ini dapat mengubah persepsi masyarakat dengan pendekatan persuasi yang humanis.
"Pola pendekatan persuasi ala The Shadow sudah umum dalam dunia intelejen yakni melakukan upaya penaklukan persepsi dengan cara yang humanis," ujar pria yang akrab dipanggil Didu ini.
Dalam analisisnya, Didu menyoroti bahwa The Shadow bukan hanya menguntungkan duet Ganjar-Mahfud di NTB tetapi juga memiliki motif keseluruhan, khususnya menang di kawasan Sunda Kecil. Ia menyebutnya sebagai romantisme masa lalu yang berkaitan dengan politik kawasan dan prestise.
"Ada semacam romantisme masa lalu oleh kelompok tua The Shadow tentang kawasan Sunda kecil yang dibalut dengan politik kawasan. Jadi bukan semata soal jumlah suara pemilih. Tapi soal politik kawasan, bahwa Ganjar menang di kawasan Sunda kecil. Ini tentu soal prestise dan marwah. Soal legitimasi kawasan," urai lelaki yang pernah menjadi Direktur Eksekutif WALHI NTB dua periode.
Meskipun gerakan ini masih tergolong sepi, Didu memperingatkan bahwa penetrasi The Shadow dapat menjadi lebih masif dalam beberapa bulan ke depan, meningkatkan aroma kemenangan Ganjar Mahfud MD di NTB.
Didu menekankan keberadaan The Shadow adalah modifikasi dari gerakan pemenangan duet Ganjar-Mahfud yang umumnya terbuka.
"Sementara PDI Perjuangan NTB yang merupakan partai pengusung Ganjar Mahfud, telah melakukan uji coba dengan sukses, menunjukkan bahwa masyarakat menerima kehadiran Ganjar sebagai calon presiden," paparnya.
Mi6 memprediksi pada medio Januari 2024, elektabilitas duet Ganjar-Mahfud akan semakin kuat, terutama setelah semua segmen masyarakat di NTB yakin akan keunggulan dan kekuatan Ganjar-Mahfud dalam memimpin Indonesia.(*)
Apa Reaksi Anda?