Kasus Stunting di Kota Blitar Naik, Dinkes Ungkap Penyebabnya

Kasus stunting di Kota Blitar mengalami kenaikan prevalensi hingga 5,8 sampai 6 persen. Hal itu diungkapkan Dharma Setyawan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar. ... ... ...

Agustus 21, 2023 - 17:40
Kasus Stunting di Kota Blitar Naik, Dinkes Ungkap Penyebabnya

TIMESINDONESIA, BLITAR – Kasus stunting di Kota Blitar mengalami kenaikan prevalensi hingga 5,8 sampai 6 persen. Hal itu diungkapkan Dharma Setyawan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar.

Meski mengalami kenaikan namun prevalensi kasus Stunting di Kota Blitar cukup terkendali. Selain itu presentasenya masih jauh dari target umum maksimal kasus tahun 2024 yakni 14 persen. 

"Sampai hari ini Kota Blitar untuk stunting ada kenaikan namun cukup terkendali sekitar prevalensi 5,8 sampai 6 persen. Target umum 2024 maksimal 14 persen," ujar Dharma, Senin (21/8/2023).

Meski kecil, namun Dinas Kesehatan kata Dharma terus berupaya untuk menekan kasus. 
"Jadi ini kecil namun begitu kan kita terus berupaya agar tidak ada lagi (kasus stunting)," imbuhnya. 

Dharma menuturkan, penambahan kasus stunting ini terjadi setelah pandemi Covid-19. Dimana akses balita yang datang ke Posyandu sudah tidak dibatasi lagi seperti saat pandemi Covid-19. 

"Sekarang  ini akses balita yang datang ke Posyandu mengalami kenaikan karena sudah tidak pandemi.  Dari sana ketahuan dan ditemukan kasus baru," tutur Dharma. 

Selain itu, lanjut Dharma, Dinkes Kota Blitar sudah memiliki alat yang digunakan untuk mengukur status gizi pada balita. Mulai berat badan hingga tinggi badan. 

"Kita sudah memiliki alat yang digunakan mengukur status gizi pada balita mulai berat dan tinggi. Posyandu memakai alat ini lebih akurat sehingga bisa mendapat data akurat dan kita masukkan ke tabel stunting," pungkasnya.(*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow