Jelang Nataru, Stok Kebutuhan Bahan Pokok di Banyuwangi Dijamin Aman Sampai Lebaran
Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskop UMP) setempat, memb ...
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskop UMP) setempat, memberikan kabar baik terkait kebutuhan pokok di tengah risaunya masyarakat.
Kepala Diskop UMP, Nanin Oktaviantie, S.Sos, M.Si menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dan komunikasi terhadap beberapa stakeholder seperti Bulog dan distributor untuk menjaga stabilitas dan keamanan stok kebutuhan pokok di Bumi Blambangan.
“Kalau stok Nataru aman, Informasi dari Kabulog (Kepala Bulog Banyuwangi, Harisun) untuk stok beras, minyak goreng dan beras aman,” katanya, Jumat (24/11/2023).
Berdasarkan catatan Diskop UMP Banyuwangi, kebutuhan minyak goreng untuk masyarakat kabupaten yang terletak diujung timur Pulau Jawa diperkirakan sekitar 500 ribu liter. Informasi dari distributor minyak goreng, kata Nanin, stoknya juga aman bahkan sampai Hari Raya Idul Fitri tahun depan.
“Insya’allah untuk gula, beras dan minyak goreng aman sampai Hari Raya Idul Fitri,” cetusnya.
Menurutnya, kenaikan harga kebutuhan pokok disetiap menjelang hari-hari besar seperti Nataru dan Hari Raya Idul Fitri itu terjadi secara alami.
Namun, Diskop UMP terus melakukan upaya pengendalian harga kebutuhan bahan pokok. Salah satu caranya yaitu dengan menggelar operasi pasar murah.
“Untuk menjaga stabilitas harga, kita juga sering melakukan monev (monitoring evaluasi) di pasar-pasar. Karena dari kegiatan itu kita bisa mengetahui stok yang ada,” tuturnya.
Selanjutnya, Diskop UMP Banyuwangi melakukan tindakan memasukkan stok dari daerah atau pasar yang kelebihan stok ke pasar yang mengalami kekurangan stok.
Selain itu, Nanin juga meminta kepada Bulog Banyuwangi untuk menggelontorkan beras, minyak goreng dan gula dipasar-pasar.
“Kami terus berupaya bagaimana Banyuwangi tidak kekurangan stok bahan pokok dan tetap menjaga stabilitas harga,” tegasnya. (*)
Apa Reaksi Anda?