Jaga Ketahanan Pangan dan Cegah Stunting, Gubernur Maluku Lakukan Tebar Benih Ikan
Gubernur Maluku Murad Ismail didampingi Ketua TP-PKK Provinsi Maluku Widya Pratiwi Murad melaksanakan kegiatan tebar benih ikan Nila di kawasan ekowisata Desa Waetele, Ke ...
TIMESINDONESIA, AMBON – Gubernur Maluku Murad Ismail didampingi Ketua TP-PKK Provinsi Maluku Widya Pratiwi Murad melaksanakan kegiatan tebar benih ikan Nila di kawasan ekowisata Desa Waetele, Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru, Sabtu (6/5/2023).
Tebar ribuan benih ikan diharapkan bisa menjaga ketahanan pangan di wilyah tersebut sekaligus upaya pemulihan ekonomi dikarenakan harga ikan di kecataman Waeapo mahal, dan ikan nila ini merupakan salah satu sumber protein hewani sebagai pencegahan stunting.
Widya Pratiwi Murad selaku Ketua TP-PKK Provinsi Maluku sekaligus Duta Parenting Provinsi Maluku, mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih karena kepala desa, beserta jajaran dan Ketua PKK Desa Waetele, yang sudah melakukan beberapa contoh pencegahan stunting.
“Pencegahan stunting tidak hanya melalui konsumsi makanan yang bergizi saja, tetapi juga perlu diingat bahwa lingkungan yang sehat harus dijaga. Dengan kondisi alam, tanah yang subur, dan budidaya ikan disini sangat luar biasa, itu juga salah satu upaya pencegahan stunting yang telah dilakukan, tetapi kepada kader posyandu dan PKK harus rutin juga untuk pelayanan posyandunya," ujar Widya.
Widya juga menjelaskan bahwa untuk pencegahan stunting juga perlu dilakukan sosialisasi untuk mengedukasi anak-anak remaja yang diwajibkan minum pil tambah darah.
Selain itu ibu-ibu hamil juga harus diingatkan untuk mengonsumsi makanan bergizi, seperti protein, sayuran, buah-buahan, dan saat melahirkan minimal 6 bulan pemberian asi eksklusif agar daya tahan tubuh anak data terjaga.
“Harus rajin datang ke posyandu untuk melihat tumbuh kembang anak kita sampai 2 tahun, dan ini harus dijaga imunisasi, konsumsi makanannya, dan perlu adanya upaya pencegahan, sehingga tidak aka nada lahir anak stunting. Dan saya mengapresiasi jika di desa ini tidak ada stunting," ujarnya.
Duta Parenting Provinsi Maluku juga, memberikan semangat agar tidak lalai dalam penanganan stunting, dan kualitas anak harus dijaga maksimal meskipun tidak stunting, untuk mempersiapkan generasi emas dari Desa Waetele menjadi anak-anak yang sejajar dengan anak-anak yang berada di luar Maluku.
“Saya mohon kader PKK dan posyandu bisa aktif, serta rajin membaca dan mengupdate berita tentang perkembangan stunting. Mudah-mudahan desa ini menjadi contoh bagi desa-desa lain yang masih ada stuntingnya, karena stunting ini adalah tugas bersama," kata Widya.
Sementara itu, Kepala Desa, Aam Purnama melaporkan tidak ada kasus stunting di desa Waetele.
"Benih ikan nila yang ditebar ini tujuannya adalah untuk menjaga ketahanan pangan, sebagai tempat ekowisata pemulihan ekonomi dikarenakan harga ikan di kecataman Waeapo mahal, dan ikan nila ini merupakan salah satu sumber protein hewani sebagai pencegahan stunting," ucapnya. (*)
Apa Reaksi Anda?