IDI Jombang Gencarkan Gerakan Menanam Pohon Buah, Ini Tujuannya
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Jombang gencarkan gerakan menanam pohon buah di Kecamatan Wonosalam, Jombang, Minggu (28/5/2023). ... ...
TIMESINDONESIA, JOMBANG – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Jombang gencarkan gerakan menanam pohon buah di Kecamatan Wonosalam, Jombang, Minggu (28/5/2023).
Gerakan menanam pohon buah ini merupakan salah satu bentuk bakti sosial dan salah satu upaya pengurangan angka stunting di Jawa Timur.
Dalam pantauan TIMES Indonesia, puluhan dokter yang pakaian kaos warna putih menanam ratusan pohon buah yang meliputi pohon buah alpukat dan pohon buah durian.
Mereka nampak penuh samangat, terlihat beberapa orang juga ikut mencangkul dan menanam pohon sendiri.
Ketua IDI Cabang Jombabg dr. Hexawan Tjahyawidada berharap hasil dari gerakan menanam pohon buah bisa dimanfaatkan untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi balita yang mengalami stunting.
"Harapan kami ini ikut membantu pengurangan stunting, diharapkan bisa menghasilkan pendapatan, bisa membantu balita yang stunting utamanya," kata dr. Hexa.
Gerakan dokter menanam pohon buah ini sebenarnya bukan hanya di Jombang saja, namun serempak dilakukan seluruh IDI Cabang se Jawa Timur untuk hari bakti dokter ke-115.
"Gerakan dokter menanam pohon buah serentak seluruh IDI Cabang se Jawa Timur dalam rangka hari bakti dokter ke-115 dan memecahkan rekor muri Jumlah dokter yang menanam pohon buah", jelasnya.
Penanaman pohon buah itu sendiri dilakukan di tanah kas Desa Wonosalam, lahan yang rencananya bakal dijadikan sebagai lokasi rest area, ruang taman hijau dan ruang edukasi.
Aksi tanam pohon ini akan berlangsung sampai bulan Oktober 2023 mendatang. Selain di Wonosalam, setiap dokter juga diwajibkan menanam buah di rumah mereka masing-masing.
"Di sini awal sebanyak 115 buah, kemudian dilanjutkan sampai 300 tahap pertama, sampai bulan Oktober lalu setiap dokter lanjut di wilayah masing-masing," terangnya.
Sementara, Pemerintah Provinsi Jawa Timur sendiri menargetkan penurunan angka stunting di tahun 2024 sebanyak 14 persen.
Laman Kominfo.Jatimprov, sebelumnya angka stunting Jatim yang tercatat 23,5 persen diharapkan turun menjadi 19,2 persen.
Tentu upaya IDI Jawa Timur itu selaras dengan tujuan pemerintah yang gencar dalam penanganan stunting. "Tidak hanya menanam tapi kami harapkan ini akan menghasilkan kontribusi, untuk membantu pengurangan stunting," tandasnya. (*)
Apa Reaksi Anda?