Hari Jadi Ke-1220 Kabupaten Kediri, Perkenalkan Pakaian Khas Desain Baru
Di peringatan Hari Jadi Ke-1220, Kabupaten Kediri memperkenalkan dua model pakaian khas baru. ...
TIMESINDONESIA, KEDIRI – Di peringatan Hari Jadi Ke-1220, Kabupaten Kediri memperkenalkan dua model pakaian khas baru. Seperti diketahui Kabupaten Kediri memiliki pakaian khas Wdihan Kadiri Mapanji (harian pria) dan Ken Kadiri (wanita).
Dua model baru yang diperkenalkan merupakan penyempurnaan dari model yang sudah ada sebelumnya.
Tetap dengan menjaga motif khas Kabupaten Kediri yakni gringsing dan lidah api, untuk model baru ini, ada dua warna yang diusung yakni merah dan hitam. Motif grising dan lidah api juga makin terlihat jelas pada model desain baru.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengungkapkan dengan tambahan model baru tersebut akan memperkaya pakaian khas Kediri, sehingga makin banyak pilihan yang bisa dipakai.
"Supaya kita punya beberapa desain, sehingga ketika bandara baru dibuka, kita bisa menyambut para tamu dengan berbagai macam pilihan. Motifnya sama grising, lidah api dan padma teratai. Yang membuat beda desainnya," ujarnya, Senin (25/03/2024) di Pendopo Panjalu Jayati.
Bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu, berharap nantinya pakaian khas Kabupaten Kediri bisa semakin sering dipakai oleh masyarakat dan akhirnya bisa menjadi pakaian adat Kediri.
"Filosofinya masih sama. Tapi kita sedang memperkuat agar pakaian khas bisa menjadi pakaian adat. Karena itu masyarakat kabupaten Kediri bisa mengenakan pakaian khas yang ada, agar di masa mendatang bisa menjadi pakaian adat," tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri Adi Suwignyo mengungkapkan dalam prosesnya pakaian khas Kabupaten Kediri yang baru turut melibatkan desainer nasional.
Usung Tema Kediri Parartha Jayati
Peringatan Hari Jadi Kabupaten Kediri pada tahun 2024 mengusung tema Kediri Parartha Jayati yang mengandung arti Kediri sejahtera dan mulia. Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berharap masa kejayaan Kediri yang dulu pernah terjadi bisa terulang kembali.
"Perayaan hari jadi ini (momentum) mengingat kembali bagaimana dulu Sang Bhagawanta Bari menjadikan Kediri sebagai sebuah daerah yang agraris," katanya lagi.
Sebagaimana isi dalam Prasasti Harinjing diceritakan bagaimana Bhagawanta Bari melakukan inovasi dengan membangun sudetan atau percabangan Sungai Harinjing. Selain mengatasi banjir, pembuatan sudetan itu juga dimanfaatkan untuk pertanian.
Apa yang menjadi harapan Bupati Kediri itu selaras dengan potensi yang dimiliki Kabupaten Kediri terutama sektor pertanian. "Harapan ke depan indek pertumbuhan ekonominya meningkat, inflasi dapat terkendali, kebutuhan ekonomi tetap stabil tapi disatu sisi juga tetap bisa mensejahterakan para petani terutama buruh tani," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Kediri juga berpesan kepada masyarakat Kediri untuk tetap menjunjung tinggi etika dan budaya toleransi. Meski wilayahnya terpisah sungai Brantas, Mas Dhito menekankan warga Kabupaten Kediri harus tetap bersatu padu dalam satu kesatuan.
"Saya minta semuanya menjadi satu kesatuan yaitu Kabupaten Kediri, jadi nggak ada warga Barat, nggak ada warga Timur adanya warga Kabupaten Kediri," pungkasnya. (*)
Apa Reaksi Anda?