Harga Beras Tak Kunjung Turun,Begini Respon Puguh Wiji Pamungkas Presiden NGG

TIMESINDONESIA, MALANG – Menghadapi ketidakstabilan harga beras yang telah menjadi biang kerok inflasi selama tiga bulan berturut-turut, H. Puguh Wiji Pamungkas sebagai malang local heroes memberikan responsnya terhadap situasi ini.

"Situasi ini memang memprihatinkan, terutama bagi masyarakat yang merasakan dampaknya dalam keseharian mereka," ujar H. Puguh Wiji Pamungkas dalam wawancara siang ini bersama awak media.

"Kenaikan harga beras dapat memberi tekanan pada anggaran rumah tangga dan berdampak pada daya beli masyarakat. Kami harus mencari solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini," imbuhnya

Pria kelahiran 1984 ini juga  menuturkan bahwa "Diperlukan langkah-langkah konkret dalam meningkatkan produksi beras, mengoptimalkan distribusi, dan memastikan ketersediaan beras yang cukup di pasar. Selain itu, kami juga harus menggencarkan program edukasi kepada petani untuk menerapkan teknologi pertanian yang efisien guna meningkatkan hasil produksi."

H. Puguh Wiji Pamungkas juga menekankan perlunya transparansi dalam rantai pasok beras. "Dengan meningkatkan transparansi dari petani hingga konsumen, kita dapat mengidentifikasi hambatan-hambatan yang ada dalam distribusi beras. Hal ini akan membantu kita mengambil tindakan yang lebih efektif untuk mengatasi masalah inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga beras."

Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya diversifikasi pangan sebagai langkah untuk mengurangi ketergantungan pada beras. "Indonesia memiliki keberagaman pangan yang luar biasa. Dengan menggali potensi sumber pangan lokal yang ada, kita dapat menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik dan mengurangi tekanan pada harga beras," papar dokter Puguh. 

Dalam menghadapi tantangan ini, H. Puguh Wiji Pamungkas menegaskan pentingnya kerjasama antara semua pihak terkait untuk mencari solusi yang berkelanjutan.

"Kita harus bersatu dan bekerja sama untuk mengatasi permasalahan ini. Hanya dengan kolaborasi yang kokoh, kita dapat menciptakan stabilitas harga beras dan mewujudkan ketahanan pangan yang sehat bagi masyarakat Indonesia," terangnya. (*)