Gerakan Pembangunan Pertanian Melalui P4S di Pulau Madura

Petani belajar dari petani, hakekatnya merupakan praktik pembelajaran di lingkungan masyarakat tani yang telah berlangsung lama dan berkembang secara alamiah. ... ...

April 10, 2023 - 18:00
Gerakan Pembangunan Pertanian Melalui P4S di Pulau Madura

TIMESINDONESIA, BANGKALAN – Petani belajar dari petani, hakekatnya merupakan praktik pembelajaran di lingkungan masyarakat tani yang telah berlangsung lama dan berkembang secara alamiah. Model pembelajaran petani seperti itu diakui memiliki tingkat efektivitas yang tinggi dalam pencapaian hasil belajarnya.

Hal tersebut dipengaruhi, petani lebih mudah belajar karena pengetahuan dan pengalaman disampaikan menggunakan “bahasa” petani, dan penggunaan metode praktek langsung dalam proses pembelajaran oleh petani unggulan. 

Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) berperan amat penting dalam menggerakkan pembangunan pertanian dan perdesaan. Bukan hanya sebagai pelaku utama, P4S juga menjadi pelaku usaha, bahkan penyuluh bagi petani di perdesaan.

Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SLY) menegaskan bahwa Pengembangan SDM Pertanian diarahkan kepada perubahan menset, cara pandang, cara berpikir dari konvensional mengarah pada Sumberdaya Manusia  yang inovatif, kreatif, produktif, dan berjiwa enterprenership. 

Hal itu diterjemahkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi, memastikan P4S adalah pelopor dan motivator, serta motor penggerak pembangunan perdesaan. Dan ciri utama mereka, adalah inovasi yang menonjol.

Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan (BBPP) Ketindan, selaku P4S di Provinsi Jawa Timur menaruh perhatian serius terhadap peran strategis petani-petani unggulan dalam penyelenggaraan penyuluhan. Untuk itu, BBPP Ketindan melaksanakan klasifikasi dan reklasifikasi P4S di tiga Kabupaten Pulau Madura.

Widyaiswara BBPP Ketindan, Djoko Sumianto dan Forum Komunikasi P4S Provinsi Jawa Timur, Puspito, diberikan tugas pada Kegiatan Penguatan Kelembagaan serta kegiatan Penumbuhan dan Klasifikasi P4S yang didampingi petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, dan Kabupaten Pamekasan.

Kabupaten Bangkalan terdiri dari satu P4S kategori Penguatan Kelembagaan yaitu P4S Salak Rindang, dan tiga Calon P4S yang diusulkan oleh Dinas Pertanian setempat dengan kategori Penumbuhan dan Klasifikasi P4S yaitu Tani Sejati, Barokah,  dan Tabhun Raja. Sementara itu Kabupaten Sampang, yakni P4S Napote dengan kategori Penguatan Kelembagaan P4S. Sedangkan Kabupaten Pamekasan dua calon P4S yaitu Bengkoh Taneyan Lanjheng dan Rukun Tani.

“Metode pelaksanaan kegiatan penguatan kelembagaan P4S serta kegiatan penumbuhan dan klasifikasi P4S dengan menggunakan form penilaian klasifikasi yang memuat indikator mulai sarana prasarana, kelembagaan penyelenggaraan pelatihan dan permagangan, ketenagaan, pengembangan usaha dan jejaring kerja, maka didapatkan skor nilai klasifikasi P4S apakah klasifikasinya pertama, madya, utama atau aditama,” jelas Djoko Sumianto.

Djoko juga menambahkan, selain untuk menumbuhkembangkan P4S, pentingnya pembenahan sarana prasarana dimulai dari pembenahan administrasi, ruang sekretariat, sarana kesekretariatan, asrama dan perpustakaan serta kelembagaan, yaitu pentingnya penyusunan AD/ART dan uraian tugas pengelola dalam mengelola P4S, menjadi tugas pengelola guna meningkatkan kelembagaan pelatihan pertanian swadaya. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow