Gapgindo dan BPPSDMP Tingkatkan Kualitas SDM dalam Industri Tebu dan Gula
Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman bahwa tongkat estafet pertanian harus segera diberikan kepada generasi milenial, sebab merekalah yang akan meneruskan sektor per ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman bahwa tongkat estafet pertanian harus segera diberikan kepada generasi milenial, sebab merekalah yang akan meneruskan sektor pertanian yang akan semakin mandiri, maju dan modern.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi yang mengatakan generasi milenial didorong untuk mengambil peran khususnya di sektor Industri Tebu dan Gula.
"Melalui pendidikan vokasi,Kementan melahirkan SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja industri tebu yang andal dan unggul selaku job seeker serta sebagai pengusaha pertanian milenial andal, kreatif, inovatif, profesional, serta mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor industri tebu Indonesia sebanyak mungkin" kata Dedi.
Empat perusahaan gula yang tergabung dalam Gabungan Produsen Gula Indonesia (Gapgindo), bersama BPPSDMP di bawah Kementerian Pertanian, melakukan penyelarasan kurikulum pendidikan vokasi pergulaan. Diskusi ini merupakan bagian dari program "link and match" guna menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni di bidang perkebunan tebu dan industri gula, yang akan memberikan kontribusi positif bagi dunia usaha dan industri (DuDi).
“Semoga kita dapat mewujudkan generasi milenial yang tertarik di bidang pertanian, khususnya perkebunan tebu dan industri gula,” ujar Manager Factory PT Rejoso Manis Indo, Heri Widarmanto.
Diskusi tersebut menjadi ajang kolaborasi antara BPPSDMP dan Gapgindo, di mana PT Rejoso Manis Indo yang merupakan anggota Gapgindo menjadi tuan rumah di pabriknya di Blitar, Jawa Timur pada 16-17 Januari. Hadir pula perwakilan Gapgindo lainnya, seperti PT Kebun Tebu Mas, PT Kebon Agung, dan PT Rajawali I. Sementara dari Kementan, turut diwakili oleh Pusdiktan BPPSDMP, Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan) Malang, Polbangtan Bogor, dan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI), serta pengajar dari SMK Gula Rajawali.
BPPSDMP, sebagai bagian dari komitmennya, melakukan penyelarasan kurikulum untuk mendukung visi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, yang menekankan perlunya tongkat estafet pertanian diserahkan kepada generasi milenial.
Peserta diskusi berkesempatan melakukan tur ke pabrik PT RMI untuk melihat secara langsung teknologi modern yang digunakan dalam produksi gula. Selain itu, mereka juga mengunjungi kebun tebu di Desa Kaulon, Sutojayan, Blitar, di mana mereka dapat menyaksikan kegiatan on-farm, termasuk penanaman tebu dan penyemprotan pupuk menggunakan metode drone spray.
Kerja sama antara Gapgindo dan BPPSDMP, yang tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani pada Desember lalu, bertujuan menciptakan keterkaitan antara lembaga pendidikan vokasi di bawah Kementan dan pabrik gula berbasis tebu yang merupakan anggota Gapgindo. Melalui kerja sama ini, kurikulum tebu yang spesifik sesuai dengan kondisi lahan di sekitar pabrik-pabrik Gapgindo, seperti lahan rawa, lahan kering, dan lahan berbatu, dapat dirancang.
PT RMI, sebagai contoh, fokus pada pengembangan SDM yang profesional dan kompeten untuk menggarap industri gula dan perkebunan tebu di lahan kering. Harapannya, langkah ini dapat membangun generasi penerus yang handal dan berkompeten di sektor pertanian, khususnya dalam industri gula. (*)
Apa Reaksi Anda?