FIK Ubaya Pamerkan Ragam Inovasi Produk Usung Konsep 2000an
Program Studi Desain dan Manajemen Produk Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (FIK Ubaya) menggelar graduation exhibition atau disingkat GradeX bertajuk “Creatic”. Sebanyak 13 karya
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Program Studi Desain dan Manajemen Produk Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (FIK Ubaya) menggelar graduation exhibition atau disingkat GradeX bertajuk “Creatic”. Sebanyak 13 karya mahasiswa tugas akhir dipamerkan di Balai Pemuda Surabaya mulai 19-21 Januari 2024.
GradeX merupakan pameran tugas akhir mahasiswa jurusan Desain Manajemen Produk. Ketua GradeX 2024, Balqis Hanif Islamiya, mengatakan tahun ini pameran mengusung konsep desain Y2K dari tahun 2000an yang berbeda dari GradeX tahun sebelumnya. “Creatic adalah singkatan dari creativity takes incredible courage. Tema ini berpesan bahwa sebagai desainer kami diberikan soft skill untuk berani mengambil risiko,” jelasnya.
Tak hanya pameran produk, pada acara GradeX juga diadakan workshop yang berkaitan dengan industri kreatif. Workshop tersebut antara lain membuat scented candle, aksesoris, dan lain-lain. Balqis berharap, acara GradeX 2024 dapat memberi inspirasi serta semangat dalam menciptakan kreativitas khususnya bagi pelaku industri kreatif dan menciptakan kreasi terbaik selanjutnya.
Misa Zurinney Anak Minggu memarken karya tugas akhirnya bernama “Sigi Ranee”
Karya yang dipamerkan terdiri dari beragam jenis produk mulai dari furnitur, perhiasan, tas modular, buku, stroller, set alat makan anak, lampu dari bambu, dan masih banyak lagi. Salah satunya adalah perhiasan “Sigi Ranee” yang terbuat dari keramik karya Misa Zurinney Anak Minggu. Perempuan kelahiran Brunei Darussalam ini membuat perhiasan keramik yang polanya terinspirasi dari Iban Pua Kumpu dan Pucuk Pakis. “Tidak banyak perhiasan yang terbuat dari keramik karena pembuatannya cukup sulit. Setelah berkali-kali mencoba, akhirnya saya bisa membuat perhiasan keramik yang bisa dibentuk dan tidak mudah patah,” ujar Misa, sapaan akrabnya.
Selain itu, ada set alat makan untuk anak disabilitas netra karya Alicia Secsionia Chandana bernama “Tactus”. Inovasi ini merupakan produk set tableware yang dirancang khusus untuk mendukung anak-anak disabilitas netra untuk belajar mandiri saat makan. Set ini terdiri dari piring, sendok, dan garpu. Setiap sisi piring dilengkapi dengan tulisan braille yang menandakan jenis makanan termasuk nasi, sayur, lauk, dan buah. (*)
Apa Reaksi Anda?