Edukasi Ribuan Bidan Soal Penyebab Stunting di Blitar, Begini Penjelasan Kepala BKKBN RI
Ribuan bidan di Blitar mendapatkan edukasi soal penyebab stunting. Edukasi bidan tersebut digelar di wisata edukasi Kampung Coklat Kabupaten Blitar, Selasa (22/8/2023). . ...
TIMESINDONESIA, BLITAR – Ribuan bidan di Blitar mendapatkan edukasi soal penyebab stunting. Edukasi bidan tersebut digelar di wisata edukasi Kampung Coklat Kabupaten Blitar, Selasa (22/8/2023).
Edukasi dan intervensi stunting di Kabupaten Blitar tersebut dihadiri langsung Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Hasto Wardoyo.
Dia mengatakan, angka stunting di Indonesia turun dari 24,8 persen ke 21,3 persen dari tahun 2021 ke 2022. Ia berharap tahun ini dapat ditekan lagi hingga 3 persen sehingga pada akhir tahun 2024 nanti angkanya bisa menyentuh 14 persen.
"Sehingga kalau turun tiga persen terus akhir 2024 menjadi 14 persen," ujarnya.
Lebih jauh dia menyebutkan bahwa penyebab stunting yang harus diwaspadai ada tiga. Pertama sub optimal health. Yakni faktor kesehatan seperti sering sakit.
Kemudian yang kedua adalah sub optimal nutrisi. Penyebab ini biasanya disebabkan karena kurangnya asupan nutrisi, seperti tidak disusui dengan baik.
Lalu yang ketiga kata dia, adalah sub optimal parenting atau pola asuh. "Banyak anak yang orang tuanya sibuk kemudian dititipkan, itu juga berpengaruh," jelasnya.
Lebih lanjut kata dia, selain penanganan, pencegahan harus terus dilakukan untuk menekan kasus stunting. Bayi yang beresiko stunting dengan panjang kurang dari 48 sentimeter dan berat kurang dari 2,5 kilogram harus diberi ASI ekslusif dan makanan pendamping yang bagus.
"Menangani dan mencegah harus dilakukan. Namun m menangani tok gak cukup harus ada upaya pencegahan," tegasnya.
Kemudian bagi calon ibu pencegahan bisa dilakukan dengan mencegah terjadinya anemia saat kehamilan. Termasuk menjaga berat badan saat akan menikah.
"Mencegah ibu hamil harus tidak anemia. Kemudian yang mau nikah lingkar lengannya jangan kecil," ujarnya.
Untuk diketahui di Kabupaten Blitar sendiri saat ini angka prevalensi stunting berada di 14,3 persen. Mendekati target umum 2024 yakni maksimal 14 persen.(*)
Apa Reaksi Anda?