Dukung Kemajuan UMKM, Payung Bisnis Brawijaya Tingkatkan Literasi Pelaku Usaha
Upaya apik dilakukan oleh Payung Bisnis Brawijaya (PBB) untuk kemajuan UMKM yang ada di Kota Malang. Caranya yakni dengan meningkatkan literasi ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Upaya apik dilakukan oleh Payung Bisnis Brawijaya (PBB) untuk kemajuan UMKM yang ada di Kota Malang. Caranya yakni dengan meningkatkan literasi para pelaku UMKM yang ada di Kota Malang.
Beragam narasumber profesional, PBB memberikan sebuah pelatihan dan pendampingan untuk membuat proposal bisnis, di gedung Malang Creative Center (MCC), Jumat (31/3/2023)
Wakil Ketua Divisi 2 bidang UMKM dan kewirausahaan PBB, Drs Darmawan M AP mengatakan, pendampingan yang dilakukan kali ini merupakan tahap awal.
"Jadi kami ada semacam kurikulum, ada batch 1, 2, 3. Dari hasil ini kita akan kurasi, yang masuk kualifikasi kita itu akan masuk batch berikutnya," ucapnya.
Ketika mereka sudah bisa membuat proposal bisnis sendiri, nantinya, dengan proposal tersebut, para pelaku UMKM bisa dibimbing untuk mengajukan bantuan pengembangan usaha dari pemerintah atau swasta.
"Kan kita punya program. Progam itu nanti sampai pada satu titik, itu bisa kita ajukan. Kita dampingi untuk kita ajukan fasilitas-fasilitas dari kementerian atau yang mungkin corporate. Itu arahnya kesana kalau pendampinganya PBB," imbuhnya.
Dijelaskan bahwa saat ini PBB memberikan pendampingan terhadap 30 pelaku UMKM yang ada di Kota Malang. Kedepan, bila UMKM tersebut lolos dalam kualifikasi yang diminta PBB, maka PBB akan memberikan pendampingan secara intensif mulai dari tahap produksi hingga final.
"Kalau pendampingan nanti intent. Per-UMKM itu ada recordnya, ada rapornya. Sehingga menjadi satu historis. Sehingga nanti ketika penyampaian ke kementerian, ke dinas, atau ke perusahaan yang ada fasilitas untuk UMKM, kita bisa sampaikan portofolio mereka," pungkas Darmawan.
Salah satu pemateri, CEO Fact Indonesia, mengatakan, bahwa ada beberapa hal yang harus tercantum dalam proposal bisnis pelaku UMKM, agar proposal mereka lebih mudah diterima saat mengajukan bantuan atau kerjasama. Salah satunya yakni mereka harus bisa menerangkan keunikan dan keunggulan produk yang mereka buat.
"Akan lebih menarik lagi apabila produk mereka bisa menjawab isu-isu global yang ada. Misalnya, dalam isu sustainability. Misal punya usaha Bakrie, bener-bener full tidak menggunakan plastik dalam packagingnya dan lainya," terangnya.
Pihaknya yakin, apabila para pelaku UMKM bisa memberikan inovasi-inovasi, utamanya yang berhubungan dengan isu global, maka produk yang mereka akan lebih mudah dilirik oleh investor. (*)
Apa Reaksi Anda?