Dosen FH UWG Malang Ingatkan Generasi Muda Jangan Terbawa Emosi dalam Pilpres

TIMESINDONESIA, MALANG – RRI Kota Malang bersama Universitas Widyagama Malang (UWG), Bawaslu Kota Malang, dan KPU Kota Malang menggelar Dialog Pemilihan Presiden dengan tema "Pemilih Cerdas Untuk Pemilihan Presiden Berintegritas." Acara yang berlangsung di Auditorium LT4 Kampus II UWG Malang Kamis (3/11/2023).

Acara tersebut diikuti oleh mahasiswa Fakultas Hukum UWG Malang dan disiarkan secara live streaming melalui channel YouTube RRI Malang.

Acara yang dihadiri oleh mahasiswa Fakultas Hukum UWG Malang ini menjadi forum penting untuk memberikan pemahaman dan pandangan dari para ahli dalam bidang hukum, penyelenggara pemilu, dan pengawas pemilu.

Tiga pemateri utama yang hadir dalam dialog ini adalah Dr. Fathurohman, SH., M.Hum, Pakar Hukum Tata Negara FH Universitas Widyagama Malang; Nur Zaini Wikan Utomo, Komisioner Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi KPU Kota Malang; serta Mohammad Hasbi ASH Shidiiqy, S.AP, Koordinator Divisi Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Kota Malang.

Dr. Fathurohman, SH., M.Hum, Dosen Fakultas Hukum UWG Malang, menyampaikan pandangannya terkait proses pemilihan presiden. Dalam presentasinya, beliau menekankan kepada generasi muda agar tidak hanya memilih berdasarkan emosi dan esensi semata, tetapi juga mempertimbangkan nilai-nilai lain yang dimiliki oleh calon presiden.

Nur Zaini Wikan Utomo dari KPU Kota Malang menyampaikan kesiapan lembaganya dalam menyelenggarakan Pemilu 2024. Ia juga mengingatkan mahasiswa yang berdomisili di luar kota Malang atau luar provinsi untuk memanfaatkan hak pilihnya secara penuh. Wikan menjelaskan bahwa potensi kehilangan hak suara bisa mencapai 1-4 suara karena harus mengurus surat pindah pilih. Oleh karena itu, ia menghimbau agar mahasiswa yang pulang saat libur kuliah dapat menggunakan hak pilihnya dengan sepenuhnya.

Mohammad Hasbi ASH Shidiiqy, S.AP, dari Bawaslu Kota Malang, turut menyampaikan keprihatinannya terkait potensi kehilangan suara mahasiswa. Dengan merinci jumlah mahasiswa kota Malang yang mencapai 900 ribuan setiap tahunnya, Shidiiqy menekankan pentingnya integritas pelaksana dalam mengatasi surat suara yang hilang agar proses pemilihan berlangsung dengan adil dan transparan.

Dialog Pemilihan Presiden ini menjadi langkah konkret dalam mengedukasi masyarakat, khususnya mahasiswa, untuk aktif berpartisipasi dalam pemilihan presiden yang akan datang. Harapannya, melalui pemahaman yang lebih baik, masyarakat dapat memilih pemimpin yang sesuai dengan nilai-nilai integritas dan keadilan. (*)