DoctorTool: Membangun Kesetaraan Akses dan Kualitas Kesehatan di Indonesia Melalui Program Accelerator NINJA
2 May 2024 - Impact Report DoctorTool yang dibuat bersama dengan ANGIN melalui NINJA Accelerator Program 2023 ini menyoroti peran penting DoctorTool sebagai startup kesehatan yang berfokus pada Sistem Informasi Manajemen Fasilitas Kesehatan (SIM Faskes) dalam memperkuat cakupan kesehatan universal di Indonesia. Dengan memanfaatkan ekosistem data yang terintegrasi, akuntabel, dan berkelanjutan, DoctorTool menggunakan teknologi untuk menyediakan akses yang merata terhadap pelayanan kesehatan berkualitas bagi semua orang."Di Indonesia, sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mulai diterapkan sejak tahun 2014. Hingga akhir tahun 2023, 94% dari populasi Indonesia telah terdaftar dalam program ini. Namun demikian, masalah sistemik masih merajalela dalam implementasi JKN, menyebabkan kurangnya akses yang sama terhadap pelayanan kesehatan yang terstandarisasi dan terjangkau. Masalah-masalah ini masih berlangsung baik di layanan primer seperti perawatan dasar maupun layanan sekunder seperti perawatan khusus, misalnya perawatan di rumah sakit atau pelayanan lanjutan." - Elisa Yoshigoe, Chief Commercial Officer dan Co-Founder DoctorTool.Elisa Yoshigoe juga menekankan bahwa meskipun tantangan seperti faktor geografis, standar klinik yang tidak konsisten, kekurangan tenaga kesehatan, dan masalah lainnya menjadi hambatan dalam mewujudkan visi DoctorTool untuk memberikan akses yang sama terhadap pelayanan kesehatan berkualitas untuk semua orang di Indonesia, DoctorTool berkomitmen untuk mengatasi kompleksitas tersebut. Dengan fokus pada pemecahan masalah data, DoctorTool bertujuan untuk menghadapi permasalahan sistemik yang rumit dalam sistem pelayanan kesehatan universal Indonesia.Sejak 2015, DoctorTool telah secara berkesinambungan berinovasi untuk menghasilkan produk yang diharapkan menjadi solusi bagi tantangan kesehatan di Indonesia. Perjalanan inovasi dimulai dengan peluncuran SIM Faskes pada tahun 2019, kemudian diikuti oleh DoctorTool Mobile pada tahun 2020 sebagai respons terhadap pandemi Covid-19. Puncaknya terjadi pada tahun 2023 dengan pilot testing DoctorTool Hub versi pertama, sebuah produk revolusioner untuk pemeriksaan awal yang menggabungkan teknologi Internet of Medical Things (IoMT) dengan alat pemeriksaan awal yang canggih menggunakan nirkabel.Dengan ekosistem yang telah dikembangkan hampir 10 tahun, DoctorTool memiliki misi yang kuat untuk memperkuat transformasi digital dalam cakupan kesehatan universal di Indonesia dengan membangun infrastruktur data kesehatan yang tangguh. Pada tahun 2023, DoctorTool berhasil menerapkan transformasi ini di lebih dari 1000 klinik, tersebar di lebih dari 200 kota dan provinsi di seluruh Indonesia. Dengan menggunakan DoctorTool, klinik juga sangat terbantu dalam akreditasi klinik hal itu dikarenakan SIM Faskes dapat memenuhi 59 point dari 104 poin yang harus dipenuhi klinik dalam akreditasi.Selain memberikan bantuan dalam edukasi mengenai pentingnya Rekam Medis Elektronik dan mendukung proses akreditasi, klinik yang telah mengadopsi DoctorTool mengalami peningkatan signifikan dalam efisiensi dan kinerja mereka secara keseluruhan. Setelah menggunakan DoctorTool, waktu tunggu pasien berhasil dipangkas menjadi sekitar 23 menit dari sebelumnya 30 menit per orang. Selain itu, waktu tunggu untuk mengambil obat juga berhasil diperpendek menjadi hanya sekitar 5 menit dari sebelumnya 20 - 30 menit per kunjungan. Dengan peningkatan efisiensi tersebut, tidak hanya klinik yang mendapat manfaat, tetapi juga pasien yang akan merasakan perkembangan klinik yang jauh lebih optimal karena pelayanan oleh dokter dapat lebih fokus pada kondisi pasien.Dengan prestasi ini, DoctorTool terus berusaha untuk menjadi pelopor dalam meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Pada tahun 2024, DoctorTool bertujuan untuk memperluas jangkauannya dan meningkatkan teknologi kesehatannya guna menciptakan layanan kesehatan yang lebih tangguh di Indonesia. Ini akan dicapai melalui penguatan kerjasama dengan mitra pemangku kepentingan, baik dari pemerintah maupun sektor swasta, untuk mengembangkan program-program inovatif yang didukung oleh teknologi di sektor kesehatan.Impact Report ini dibuat berkat dukungan dari JICA dan ANGIN selaku pemilik dan pelaksana program NINJA Accelerator 2023. Untuk info lebih lanjut, kunjungi: https://www.angin.id/ninja-accelerator-2023Tentang NINJABersama ANGIN, Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan semangat mendukung kemajuan dunia start-ups Indonesia melalui program akselerator Next Innovation with Japan (NINJA) pada tahun 2023. Inisiatif khusus ini bertujuan untuk membina dan memperkuat start-ups Indonesia yang memiliki dampak agar dapat terhubung dengan jaringan investor terpilih, membuka peluang kemitraan strategis, serta memperluas kolaborasi bisnis ke Jepang, sekaligus mengamankan dukungan keuangan yang krusial.Pelajari lebih lanjut tentang Program Akselerator NINJA 2023 di sini.Tentang JICAJapan International Cooperation
DoctorTool bersama kedua cohort lainnya, Parakerja dan Hear Me, berhasil menyelesaikan NINJA Accelerator Program 2023 dengan merilis Impact Report. Dokumen ini menandai penutupan program yang diselenggarakan oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) bekerja sama dengan ANGIN. Impact Report 2023 tersebut mencerminkan berbagai pencapaian dan kontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia salah satunya kesehatan. Dalam Impact Report nya, DoctorTool memberikan gambaran bahwa mereka telah berhasil melatih lebih dari 8000 tenaga kesehatan untuk menggunakan Rekam Medis Elektronik DoctorTool di lebih dari 200 kota dan provinsi di Indonesia.
2 May 2024 - Impact Report DoctorTool yang dibuat bersama dengan ANGIN melalui NINJA Accelerator Program 2023 ini menyoroti peran penting DoctorTool sebagai startup kesehatan yang berfokus pada Sistem Informasi Manajemen Fasilitas Kesehatan (SIM Faskes) dalam memperkuat cakupan kesehatan universal di Indonesia. Dengan memanfaatkan ekosistem data yang terintegrasi, akuntabel, dan berkelanjutan, DoctorTool menggunakan teknologi untuk menyediakan akses yang merata terhadap pelayanan kesehatan berkualitas bagi semua orang.
"Di Indonesia, sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mulai diterapkan sejak tahun 2014. Hingga akhir tahun 2023, 94% dari populasi Indonesia telah terdaftar dalam program ini. Namun demikian, masalah sistemik masih merajalela dalam implementasi JKN, menyebabkan kurangnya akses yang sama terhadap pelayanan kesehatan yang terstandarisasi dan terjangkau. Masalah-masalah ini masih berlangsung baik di layanan primer seperti perawatan dasar maupun layanan sekunder seperti perawatan khusus, misalnya perawatan di rumah sakit atau pelayanan lanjutan." - Elisa Yoshigoe, Chief Commercial Officer dan Co-Founder DoctorTool.
Elisa Yoshigoe juga menekankan bahwa meskipun tantangan seperti faktor geografis, standar klinik yang tidak konsisten, kekurangan tenaga kesehatan, dan masalah lainnya menjadi hambatan dalam mewujudkan visi DoctorTool untuk memberikan akses yang sama terhadap pelayanan kesehatan berkualitas untuk semua orang di Indonesia, DoctorTool berkomitmen untuk mengatasi kompleksitas tersebut. Dengan fokus pada pemecahan masalah data, DoctorTool bertujuan untuk menghadapi permasalahan sistemik yang rumit dalam sistem pelayanan kesehatan universal Indonesia.
Sejak 2015, DoctorTool telah secara berkesinambungan berinovasi untuk menghasilkan produk yang diharapkan menjadi solusi bagi tantangan kesehatan di Indonesia. Perjalanan inovasi dimulai dengan peluncuran SIM Faskes pada tahun 2019, kemudian diikuti oleh DoctorTool Mobile pada tahun 2020 sebagai respons terhadap pandemi Covid-19. Puncaknya terjadi pada tahun 2023 dengan pilot testing DoctorTool Hub versi pertama, sebuah produk revolusioner untuk pemeriksaan awal yang menggabungkan teknologi Internet of Medical Things (IoMT) dengan alat pemeriksaan awal yang canggih menggunakan nirkabel.
Dengan ekosistem yang telah dikembangkan hampir 10 tahun, DoctorTool memiliki misi yang kuat untuk memperkuat transformasi digital dalam cakupan kesehatan universal di Indonesia dengan membangun infrastruktur data kesehatan yang tangguh. Pada tahun 2023, DoctorTool berhasil menerapkan transformasi ini di lebih dari 1000 klinik, tersebar di lebih dari 200 kota dan provinsi di seluruh Indonesia. Dengan menggunakan DoctorTool, klinik juga sangat terbantu dalam akreditasi klinik hal itu dikarenakan SIM Faskes dapat memenuhi 59 point dari 104 poin yang harus dipenuhi klinik dalam akreditasi.
Selain memberikan bantuan dalam edukasi mengenai pentingnya Rekam Medis Elektronik dan mendukung proses akreditasi, klinik yang telah mengadopsi DoctorTool mengalami peningkatan signifikan dalam efisiensi dan kinerja mereka secara keseluruhan. Setelah menggunakan DoctorTool, waktu tunggu pasien berhasil dipangkas menjadi sekitar 23 menit dari sebelumnya 30 menit per orang. Selain itu, waktu tunggu untuk mengambil obat juga berhasil diperpendek menjadi hanya sekitar 5 menit dari sebelumnya 20 - 30 menit per kunjungan. Dengan peningkatan efisiensi tersebut, tidak hanya klinik yang mendapat manfaat, tetapi juga pasien yang akan merasakan perkembangan klinik yang jauh lebih optimal karena pelayanan oleh dokter dapat lebih fokus pada kondisi pasien.
Dengan prestasi ini, DoctorTool terus berusaha untuk menjadi pelopor dalam meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Pada tahun 2024, DoctorTool bertujuan untuk memperluas jangkauannya dan meningkatkan teknologi kesehatannya guna menciptakan layanan kesehatan yang lebih tangguh di Indonesia. Ini akan dicapai melalui penguatan kerjasama dengan mitra pemangku kepentingan, baik dari pemerintah maupun sektor swasta, untuk mengembangkan program-program inovatif yang didukung oleh teknologi di sektor kesehatan.
Impact Report ini dibuat berkat dukungan dari JICA dan ANGIN selaku pemilik dan pelaksana program NINJA Accelerator 2023. Untuk info lebih lanjut, kunjungi: https://www.angin.id/ninja-accelerator-2023
Tentang NINJA
Bersama ANGIN, Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan semangat mendukung kemajuan dunia start-ups Indonesia melalui program akselerator Next Innovation with Japan (NINJA) pada tahun 2023. Inisiatif khusus ini bertujuan untuk membina dan memperkuat start-ups Indonesia yang memiliki dampak agar dapat terhubung dengan jaringan investor terpilih, membuka peluang kemitraan strategis, serta memperluas kolaborasi bisnis ke Jepang, sekaligus mengamankan dukungan keuangan yang krusial.
Pelajari lebih lanjut tentang Program Akselerator NINJA 2023 di sini.
Tentang JICA
Japan International Cooperation Agency (JICA) adalah lembaga pemerintah yang menyalurkan sebagian besar Official Development Assistance (ODA) dari pemerintah Jepang. JICA memiliki mandat untuk membantu pertumbuhan ekonomi dan sosial di negara berkembang, serta mendorong kerja sama internasional.
Pelajari lebih lanjut tentang JICA di sini.
Tentang ANGIN
ANGIN (Angel Investment Network Indonesia) merupakan pelopor platform investasi tahap awal berbasis teknologi dan perusahaan konsultan pengembangan bisnis pertama dan terbesar di Indonesia. Tim dan para shareholder ANGIN bekerja untuk mendukung pembangunan ekonomi Indonesia dengan berinvestasi pada generasi baru wirausahawan dengan membawa praktik investasi tahap awal terbaik di kelasnya. ANGIN bekerja dengan pendekatan sektor swasta yang independen serta keahlian dan wawasan mendalam tentang siapa yang kami layani (investor, pengusaha, pembangun kapasitas, dan pemain ekosistem lainnya).
Pelajari lebih lanjut tentang ANGIN di sini.
Apa Reaksi Anda?