Ditjen Bimas Kristen Gelar Doa Bersama untuk Perdamaian di Timur Tengah
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen (Ditjen Bimas Kristen) Kementerian Agama (Kemenag) menggelar kegiatan Doa Bersama untuk Solidaritas Korban Kemanusiaan da ...
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen (Ditjen Bimas Kristen) Kementerian Agama (Kemenag) menggelar kegiatan Doa Bersama untuk Solidaritas Korban Kemanusiaan dan Perdamaian di Wilayah Timur Tengah.
Kegiatan Doa Bersama untuk Solidaritas Korban Kemanusiaan dan Perdamaian di Wilayah Timur Tengah diselenggarakan oleh Ditjen Bimas Kristen Kemenag di Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Salemba Jakarta.
Kegiatan yang dihadiri oleh ratusan jemaah yang hadir secara langsung maupun daring ini merupakan salah satu tindaklanjut Ditjen Bimas Kristen Kemenag terkait surat edaran Menteri Agama Nomor 12 Tahun 2023 tentang Aksi Solidaritas dan Doa Bersama untuk Palestina.
“Doa kita hari ini bukanlah sekadar rangkaian kata, melainkan bentuk nyata dari kebersamaan dan kepedulian kita sebagai umat manusia,” ucap Direktur Jenderal (Dirjen) Bimas Kristen Jeane Marie Tulung sebelum kegiatan doa bersama, Selasa (14/11/2023).
Menurutnya, melalui doa bersama ini bertujuan untuk mengingatkan umat manusia akan tanggung jawab sebagai makhluk sosial, bahwa ketika satu bagian dari umat manusia menderita, maka semua merasakannya.
“Mari kita bersama-sama memohon kepada Sang Pencipta agar memberikan kekuatan kepada mereka yang tengah diuji, memberikan petunjuk kepada para pemimpin dunia agar mampu menemukan solusi damai,” ujarnya.
Jeane mengatakan, bangsa yang beradab sejatinya adalah mencintai perdamaian dan menyelesaikan konflik dengan cara damai dan menghindari penggunaan kekuatan keras yang dapat menyebabkan perang.
“Oleh karena itu, mari kita bersama-sama merapatkan barisan, bersatu hati dalam doa bersama, sebagai tanda solidaritas dan kepedulian kita,” kata Jeane.
“Semoga kebersamaan kita di sini dapat menjadi pijakan untuk menjalin solidaritas yang lebih kuat, sehingga kita dapat saling mendukung dan membantu dalam upaya menjembatani perbedaan serta merawat kebhinekaan yang menjadi kekayaan kita,” tandas Jeane. (*)
Apa Reaksi Anda?