Dindik Kota Kediri Gelar Monitoring Evaluasi dan Bimtek Bagi Guru Pendamping Sekolah Inklusi
Guna meningkatkan pemahaman dan kompetensi pendidik terkait pendidikan inklusi dan anak berkebutuhan khusus di satuan pendidikan, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pen ...
TIMESINDONESIA, KEDIRI – Guna meningkatkan pemahaman dan kompetensi pendidik terkait pendidikan inklusi dan anak berkebutuhan khusus di satuan pendidikan, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pendidikan menyelenggarakan monitoring evaluasi dan bimbingan teknis untuk guru pendamping sekolah inklusi di Ruang Ki Hajar Dewantara, Kamis (2/11/2023).
Anang Kurniawan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri,"mengungkapkan untuk mendukung terwujudnya sekolah inklusi, perlu perhatian dan kerjasama banyak pihak salah satunya guru pendamping. Untuk itu, bimtek ini digelar sebagai upaya meningkatkan kapasitas guru dalam memberikan pelayanan bagi anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi,” ungkapnya.
Dalam bimtek ini, sebanyak 150 guru jenjang sekolah dasar dihadirkan untuk menerima materi dari dosen psikologi yang didatangkan dari Universitas Nusantara PGRI Kediri. “Kita berikan materi kepada para guru pendamping sekolah inklusi yang bertugas untuk mengajar anak-anak berkebutuhan khusus.
" Untuk materi yang diberikan meliputi bagaimana cara memperlakukan siswa inklusi, materi apa saja yang diberikan, penilaian terhadap anak inklusi, kemudian bagaimana menyelesaikan jika terjadi permasalahan terhadap anak inklusi,” terang Anang.
Anang menambahkan, belum semua sekolah di Kota Kediri menyelenggarakan pendidikan inklusi. Kendati demikian penyelenggaraan sekolah inklusi sudah ada di semua jenjang pendidikan mulai TK hingga SMP.
“Memang belum semua sekolah menyelenggarakan pendidikan inklusi. Tapi kita sudah memiliki 3 TK, 11 SD dan 6 SMP yang menerapkan sekolah inklusi,” imbuhnya.
Untuk menerapkan sekolah inklusi harus menyediakan guru pendamping khusus (GPK) minimal satu orang setiap sekolah. Dari kegiatan bimtek ini diharapkan dapat lebih mempersiapkan para guru pendamping dalam menunjang proses belajar mengajar di sekolah inklusi.
“Dari kegiatan ini diharapkan para peserta bisa mengevaluasi yang sudah dilakukan apakah sudah tepat atau belum. Untuk sekolah yang belum menerapkan sekolah inklusi, diharapkan bisa menerima siswa inklusi dan membuka sekolah inklusi,” harapnya. (ADV)
Apa Reaksi Anda?