Dekranasda Ingin UMKM di Sumba Timur Mampu Menjawab Tantangan Digitalisasi
Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) berharap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) harus mampu menjawab tantangan digitalisasi dan inovasi untuk pengembangan produk- ...
TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) berharap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) harus mampu menjawab tantangan digitalisasi dan inovasi untuk pengembangan produk-produk UMKM di Kabupaten Sumba Timur.
“Saya harap dengan tema tahun ini yakni 'Transformasi UMKM Masa Depan' tentunya kita harus mampu menjawab tantangan digitalisasi dan inovasi untuk produk-produk unggulan kita,” kata Ketua Dekranasda Sumba Timur Merliyati Simanjuntak Selasa (15/8/2023).
Ia mengatakan, UMKM Kabupaten Sumba Timur NTT merujuk kepada usaha ekonomi produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Undang-undang No. 29 tahun 2008. UMKM artinya bisnis yang dijalankan individu, rumah tangga atau badan usaha ukuran kecil.
Menurut Merliyati, di Kabupaten Sumba Timur, UMKM memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat demi peningkatan pendapatan dan ekonomi kerakyatan pasca pandemi Covid-19.
“Jadi UMKM ini harus mampu menangani berbagai permasalahan dan tantangan dunia usaha salah satunya melalui digitalisasi,” tutur Merliyati yang juga Ketua TP PKK Sumba Timur.
Lebih lanjut ia menjelaskan, digitalisasi membuka pasar yang besar dan menjadi salah satu strategi yang dapat diterapkan UMKM untuk memasarkan produknya ditambah sejak pandemi banyak kegiatan masyarakat yang bisa dilakukan secara daring dari rumah.
Memang, tambah Merliyati, sebagian besar UMKM tersebut gulung tikar karena tidak memiliki ketahanan finansial, akses teknologi dan kemampuan untuk melakukan perubahan operasional untuk mensiasati realitas baru. Meskipun banyak yang mengakui bahwa pandemi telah mendorong proses digitalisasi tapi masih banyak tantangan yang dihadapi UMKM.
Ia menyebut, meskipun teknologi merupakan pendorong utama, namun hal itu bukanlah terkait adopsi perangkat digital demi proses digitalisasi saja sebaliknya ini berkaitan dengan fokus pada solusi yang secara efektif akan mempromosikan bisnis untuk berkembang di era baru.
Merliyati menambahkan, UMKM cenderung menjadi pemecah masalah yang kreatif dengan ide-ide inovatif, solusi dan konsep game-changing sebagia inti bisnis mereka. Ketika terpojok di pasar atau untuk mengubah industri, produk atau proses maka UMKM bisa menjadi agen perubahan yang tangguh tidak takut mengambil risiko dan mencoba terobosan baru.
“Saya apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para UMKM di Kabupaten Sumba Timur dengan semangat memajukan ekonomi kreatif di daerah. Jika ingin maju harus mampu menjawab tantangan digitalisasi dan inovasi untuk pengembangan produk UMKM,” harap Merliyati Simanjuntak. (*)
Apa Reaksi Anda?