Dari Pemula Jadi Pengusaha, Begini Transformasi Milenial Banyuwangi dalam Ajang Jagoan Bisnis
Sebanyak 99 anak muda Banyuwangi memasuki fase mentoring dalam program 'Jagoan Bisnis'. Program ini diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi sebagai upaya ...
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Sebanyak 99 anak muda Banyuwangi memasuki fase mentoring dalam program 'Jagoan Bisnis'. Program ini diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi sebagai upaya untuk mencetak pengusaha muda lokal.
Program 'Jagoan Bisnis' merupakan salah satu dari beberapa inisiatif Pemkab Banyuwangi, termasuk program inkubasi yaitu 'Jagoan Tani' dan 'Jagoan Digital'. Menurut Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, program ini bertujuan untuk membekali para peserta dengan pengalaman bisnis langsung dari para pebisnis sukses lokal atau “local heroes”.
“Kami sengaja menghadirkan local heroes agar peserta bisa memiliki pengalaman langsung tentang pelaku bisnis sukses yang dekat dengan mereka. Sehingga bisa menjadi barometer bahwa kesuksesan bisa tetap diraih meski berada di daerah,” terang Ipuk, Selasa (22/08/2023).
Dalam sesi mentoring, para peserta mendapat kesempatan untuk belajar langsung dari pebisnis sukses, termasuk ilustrator Tony Midi, pengusaha otomotif Enggal Purna Prahara, dan Founder Carabicara Danar Indra. Melalui sharing session, para mentor ini membahas tentang pentingnya prinsip kuat seperti konsistensi, eksistensi, dan motivasi dalam membangun dan mengembangkan bisnis.
Tony Midi menekankan pentingnya produksi karya atau produk secara berkelanjutan, bahkan ketika belum diterima di pasar.
“Kadang ketika karya atau produk kita belum diterima oleh pasar, kita lalu berhenti. Kalau saya tidak. Jelek atau bagus saya tetap menghasilkan karya secara konsisten,” kata Tony yang pernah bekerjasama dengan Marvels Studio dan Universal Studio di Amerika.
Sementara itu, Enggal Purna Prahara memotivasi peserta dengan kisahnya tentang bagaimana dia tetap bersemangat dan tidak menyerah di tengah tantangan bisnis.
“Sejak memulai pada 2005 saya juga menghadapi jatuh bangun dalam bisnis ini, tapi jangan sampai kita berhenti. Sama seperti Mas Tony, konsistensi adalah kunci,” ujar Enggal yang telah mengekspor produknya ke sejumlah negara seperti Amerika, Cina, Jepang dan Malaysia.
Untuk diketahui, program 'Jagoan Bisnis' akan berlanjut dengan sesi mentoring berikutnya, di mana peserta akan melakukan presentasi bisnis mereka.
"Selain presentasi bisnis, peserta juga akan mendapatkan lebih banyak wawasan dan motivasi dari berbagai bidang bisnis," jelas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Banyuwangi, Azis Hamidi.
Dalam program ini, setiap tim peserta dipersilakan untuk berbagi cerita tentang perjuangan mereka dalam membangun bisnis. Ini menjadi penting, karena dalam berbagi, bukan hanya pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan, tapi juga motivasi dan dorongan untuk terus maju.
Program 'Jagoan Bisnis' menjadi panduan berharga bagi para peserta, dengan mentor-mentor lokal yang berhasil dalam dunia bisnis baik di level nasional maupun internasional. Dengan harapan akhirnya, mereka bisa memanfaatkan insight dan pemahaman dari para mentor untuk mengembangkan bisnis mereka sendiri.
Selain itu, program ini juga bertujuan untuk menunjukkan bahwa kesuksesan dalam dunia bisnis dapat diraih tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga di daerah. Melalui 'Jagoan Bisnis', Pemkab Banyuwangi bertekad untuk membangkitkan semangat kewirausahaan di kalangan anak muda setempat, menjadi pebisnis sukses, dan berkontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Program 'Jagoan Bisnis' merupakan terobosan baru yang ditujukan untuk menciptakan generasi penerus pengusaha yang sukses dan berkontribusi besar bagi kemajuan ekonomi Banyuwangi dan Indonesia secara umum.(*)
Apa Reaksi Anda?