Berawal dari Halaman Belakang Rumah Kontrakan, Pengusaha di Banyuwangi Tembus Pasar Dunia

'Keterbatasan ekonomi, bukan sebuah penghalang untuk menjadi seorang pengusaha’. Kata bijak itu mewakili sosok Bambang Haryono ...

Mei 13, 2023 - 21:00
Berawal dari Halaman Belakang Rumah Kontrakan, Pengusaha di Banyuwangi Tembus Pasar Dunia

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – 'Keterbatasan ekonomi, bukan sebuah penghalang untuk menjadi seorang pengusaha’. Kata bijak itu mewakili sosok Bambang Haryono, pengusaha eksportir kerajinan kayu dari Kabupaten Banyuwangi. Ia memulai bisnisnya di halaman pekarangan belakang rumah kontrakan. 

Salah satu modal yang sangat dibutuhkan oleh seorang pengusaha adalah kemampuan untuk mencari peluang bisnis. Selain itu, wirausahawan haruslah kritis dan bisa memandang kebutuhan masyarakat.

Ya, seperti yang dilakukan pemilik PT. Oesing Craft Indonesia, Bambang Haryono. Perusahaan tersebut memproduksi berbagai macam peralatan makan dan penyajian yang terbuat dari berbagai jenis kayu, diantaranya seperti kayu jati, mahoni, akasia, damar dan berbagai macam kayu lainnya.

Berkat ide kreatifnya, kini Bambang mampu mendapatkan omset yang sangat besar. Tentu apa yang dia dapatkan saat ini bukan sebuah perkara mudah. Butuh ketekunan, keuletan dan doa agar usaha yang dibangun dapat terus berkembang dan lambat laun usaha yang ditekuninya membuahkan hasil sesuai harapan.

“Kuncinya adalah kemauan dan doa,” katanya, Senin (13/5/2023).

Tak disangka, bisnis kerajinan kayu yang di bangunnya sejak tahun 1999 dan dimulai dari pekarangan rumah kontrakan, dapat bekembang pesat tidak hanya di dalam negeri, bahkan produknya melanglang buana ke negara lain. Hingga akhirnya produk dari Oesing Craft mampu menembus pasar dunia dengan mengekspor ke Benua Asia dan Amerika. 

"Kami mengekspor ke Jepang, Korea dan Amerika," ungkap pengusaha kelahiran 1967 itu.

Yang makin membuat kagum, hasil kerajinan PT. Oesing Craft Indonesia 95% hasil produknya memiliki pasar di luar negri. Sedangkan 5% untuk dalam negeri. 

Oesing-Craft.jpgBambang melakukan pengecekan hasil produksi dan memberikan arahan kepada karyawan. (FOTO : Fazar Dimas/TIMES Indonesia)

Membangun bisnis merupakan hal yang tidak asing bagi Bambang. Datang dari keluarga dengan latar belakang ekonomi yang sederhana, Bambang sudah mengenal bagaimana susahnya mencari uang.

Bahkan, keterampilan entrepreneur Bambang telah muncul sejak duduk dibangku sekolah. Dia sudah mencoba untuk mencari uang sendiri dengan berjualan es lilin. Hal itu tentu berbeda dengan anak-anak seusianya yang biasanya hanya bertanggung jawab untuk belajar.

Pengalamannya mencari uang sedari usia muda mempertajam nalurinya sebagai pebisnis. Hal itu yang mendorong dirinya untuk memulai bisnis sebagai pengrajin kayu. 

Setelah sukses, Bambang ingin memiliki tendensi yang dapat bermanfaat bagi banyak orang. Karena itu, pihaknya merangkul orang-orang yang ada disekitarnya untuk turut menjalankan Oesing Craft. Dia mengajari karyawan-karyawannya untuk membuat kerajinan dari kayu. Semua itu ia lakukan untuk berbagi rezeki dengan harapan kemampuan yang ia ajarkan bisa membuat karyawan-karyawannya mandiri.

Tidak cukup dengan memberdayakan lingkungan sekitarnya, Bambang juga bekerjasama dengan Lembaga Pemasyarakatan Banyuwangi kelas 2B untuk memberdayakan narapidana. Dia melatih para napi agar terampil dalam menghasilkan kerajinan untuk Oesing Craft dengan harapan dapat membuat mereka berkembang dan menjadi bekal ketika mereka bebas.

Dengan catatan, napi yang bekerja dengan Bambang hanya napi yang dinilai sudah berkelakuan baik dan berminat untuk bekerja. Adapun keuntungan akan diberikan kepada napi tersebut dalam bentuk deposit yang bisa diambil ketika mereka sudah bebas. 

Jalin Kerjasama Ponpes Sunan Gunung Jati dan GP Ansor

Oesing-Craft-2.jpgHasil produksi PT. Oesing Craft Indonesia. (FOTO : Fazar Dimas/TIMES Indonesia)

Selain itu, Bambang juga memberdayakan anak-anak di Pondok Pesantren Sunan Gunung Jati dan Gerakan Pemuda Ansor. Tahun 2017, Bambang berhasil menumbuhkan 25 UMKM binaan yang berawal dari kemurahan hatinya untuk memberikan ilmu dan kesempatan bekerja. 

Niat Bambang membuahkan hasil manis. Setelah bekerja dengannya, beberapa karyawan memilih untuk membuka bengkel kerajinan sendiri berbekal ilmu yang diberikan oleh Bambang. Alih - alih takut menjadi pesaing, Bambang justru merasa bangga jika karyawannya bisa sukses menjadi pengrajin kayu di kampungnya. 

"Saya yakin rezeki sudah diatur oleh Tuhan, saya justru bangga ada karyawan saya yang sukses membuat lapangan pekerjaan untuk dirinya sendiri," ujarnya. 

Alhasil berkat kegigihan dan kerja kerasnya, Bambang menerima berbagai penghargaan. Ia mendapat piagam penghargaan dari ‘Unesco Award of Excellence for Handicrafts 2012 South-East Asia Programme’ yang diselenggarakan di Malaysia.

Tidak hanya itu, pada tahun 2014 perusahaan handycraft yang berada di Rest Area Istana Gandrung di Jl. Raya Jember Km. 7, Kelurahan Dadapan, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Jawa Timur itu, kembali menyabet penghargaan ‘World Craft Council (WCC) Award of Excellence for Handicrafts’.

Berbagai penghargaan yang diraih, membuka lebar pandangan Bambang. Bahwa terdapat manfaat besar yang berguna bagi orang banyak dari sebuah bisnis atau usaha jika kita jalani dengan sepenuh hati. Maka kesuksesan yang diraih tidak cukup dinikmati sendiri, namun juga harus dibagikan ke orang lain. 

Sebagai informasi, PT. Oesing Craft Indonesia memproduksi peralatan tableware (peralatan makan dan minum) diantaranya yakni, piring, sendok, garpu, gelas, mangkok hingga tempat buah. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow