Bantu Pembelajaran PAUD, Mahasiswa KKN Kreatif Buat Media dari Bahan Bekas Pakai
Upaya kreatif dilakukan kelompok mahasiswa KKN Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang di Karangsuko, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Dua media pembelajaran ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Upaya kreatif dilakukan kelompok mahasiswa KKN Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang di Karangsuko, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Dua media pembelajaran sederhana dibuat untuk PAUD milik PKK Desa Karangsuko.
Dua media pembelajaran yang dibuat kelompok mahasiswa KKN UNIRA Malang ini adalah media pembelajaran pohon baca dan mengenal angka dalam gelas.
"Kami berinisiatif membuat dua media sederhana ini, karena media pembelajaran yang ada di PAUD tersebut masih belum lengkap. Lembaga PAUD ini masih baru didirikan," ungkap perwakilan KKN-Tematik 19 UNIRA Malang 2024, Luluatu Qurroti A, Selasa (23/1/2024).
Inisiatif ini, setelah beberapa hari sebelumnya, perwakilan mahasiswa KKN ini berkunjung ke PAUD tersebut, untuk mengobservasi kekurangan yang dialami di lembaga pendidikan anak ini.
"Media pembelajaran yang dibuat ada 2, yakni pohon baca dan mengenal angka dalam gelas. Media dibuat dari bahan-bahan bekas, sehingga sangat meminimalisir biaya," terangnya.
Diantaranya gelas plastik, kardus, stik eskrim, kalender, tutup botol, kertas lipat, dan sterofoam. Untuk membuatnya, menggunakan double tip, lakban, spidol, dan lem lilin.
Media pohon baca dan mengenal angka ini, dibuat dengan desain yang berwarna, supaya anak tertarik dan lebih semangat untuk belajar.
Dikatakan Luluatu, media pohon baca, berguna untuk mengenalkan huruf, melatih membaca dan berbicara. Sedangkan, media yang lainnya, bisa digunakan untuk mengenalkan angka dan melatih berhitung bagi anak didik PAUD.
"Anak didik PAUD juga dapat mencocokkan huruf melalui media pohon baca, dan ini punya manfaat membangun kemampuan bahasa anak," terangnya.
Petunjuk penggunaan media pohon baca ini, anak diminta untuk mencocokkan tutup botol yang sudah ditulisi huruf dengan tulisan yang di tulis oleh guru. Dengan hal itu, lambat laun anak akan mengerti dan paham mengenai huruf.
Sedangkan pada petunjuk penggunaan media mengenal angka, anak diminta untuk menaruh stik eskrim ke dalam gelas yang sudah ditulis angkanya, sesuai dengan jumlah stik eskrim.
"Meskipun media yang dibuat ini sederhana, diharapkan bisa bermanfaat bagi guru dan anak PAUD dalam proses pembelajaran. Selain itu, merangsang guru untuk bisa membuat media sederhana, namun lebih menarik," demikian Luluatu Qurroti. (*)
Apa Reaksi Anda?