Badan Siber Ansor Jatim Gandeng Polda Jatim, Perkuat Pertahanan Digital Masyarakat

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Perkembangan teknologi digital yang pesat tidak hanya membawa manfaat, tetapi juga membuka peluang bagi kejahatan siber untuk berkembang. Penipuan online, hoaks, peretasan data, hingga penyebaran paham radikal menjadi tantangan yang semakin nyata.

Melihat kondisi ini, Badan Siber Ansor (BSA) Jawa Timur mengambil langkah strategis dengan menjalin sinergi bersama Direktorat Siber (Ditsiber) Polda Jatim. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keamanan digital serta memperkuat sistem pertahanan terhadap berbagai ancaman siber.

Kerja sama ini secara resmi dimulai dengan pertemuan jajaran BSA PW GP Ansor Jatim yang dipimpin oleh M. Mahdi Kherid dengan Kepala Ditsiber Polda Jatim, Kombes Pol. R. Bagoes Wibisono, pada Kamis (27/02/2025) di Surabaya.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak sepakat untuk bersama-sama membangun sistem mitigasi kejahatan siber yang lebih efektif melalui edukasi, patroli digital, serta peningkatan kapasitas kader Siber Ansor.

Peran Strategis Badan Siber Ansor

Ketua BSA Jatim, M. Mahdi Kherid, menegaskan bahwa keamanan digital bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau aparat penegak hukum, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat.

"Dunia digital saat ini bukan sekadar tempat mencari informasi atau berjejaring sosial, tetapi juga menjadi ladang kejahatan bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Melalui sinergi ini, kami ingin memberikan edukasi yang lebih luas kepada masyarakat, khususnya generasi muda, agar lebih cerdas dan waspada dalam menghadapi ancaman siber," ungkap Mahdi Kherid.

Sementara itu, Kombes Pol. R. Bagoes Wibisono menyambut baik kerja sama ini dan menegaskan bahwa peran organisasi kepemudaan seperti GP Ansor sangat penting dalam memperkuat ketahanan digital.

"Ancaman siber bukan hanya soal peretasan atau pencurian data, tetapi juga bisa berupa penyebaran informasi menyesatkan yang berpotensi memecah belah bangsa. Dengan adanya dukungan dari BSA Jatim, upaya edukasi dan pencegahan bisa menjangkau lebih banyak masyarakat," ujarnya.

Langkah Nyata: Dari Edukasi hingga Patroli Siber

Sebagai bentuk implementasi kerja sama ini, BSA Jatim dan Ditsiber Polda Jatim akan menjalankan beberapa program strategis, antara lain Pelatihan Keamanan Digital dengan meningkatkan kapasitas kader Siber Ansor dalam memahami ancaman siber dan cara mengatasinya. Kampanye Literasi Digital dengan enyebarluaskan pemahaman tentang keamanan siber dan pencegahan kejahatan digital kepada masyarakat.

Kemudian, Patroli Siber dengan pemantauan aktif terhadap penyebaran hoaks, ujaran kebencian, serta ancaman digital lainnya, serta Gerakan Anti-Radikalisme Digital dengan Mencegah penyebaran paham radikal yang memanfaatkan ruang siber.

Mewujudkan Ekosistem Digital yang Lebih Sehat

Selama ini, BSA Jatim telah aktif dalam patroli siber serta pemantauan isu kebangsaan dan radikalisme di dunia digital. Dengan adanya dukungan dari Polda Jatim, peran ini akan semakin diperkuat dan diperluas jangkauannya.

"Kami ingin internet menjadi tempat yang lebih aman, nyaman, dan bermanfaat bagi semua. Dengan adanya kerja sama ini, kami optimistis bisa memberikan dampak yang lebih besar dalam menjaga ekosistem digital yang sehat," ujar Mahdi Kherid.

Dengan semangat sinergi, langkah ini bukan hanya sekadar kerja sama biasa, tetapi menjadi gerakan kolektif dalam melindungi masyarakat dari ancaman digital. Masyarakat Jawa Timur kini bisa lebih optimis dalam menghadapi era digital dengan perlindungan dan edukasi yang lebih baik dari para pejuang Siber Ansor. (*)