Atlet Pelajar Disabilitas Kota Tasikmalaya Butuh Perhatian Seluruh Stakeholder

Atlet pelajar disabilitas di Kota Tasikmalaya memiliki potensi yang besar. Namun sayangnya untuk fasilitas latihan untuk atlet belum ada. Untuk menghadapi ajang Pekan Par ...

Juni 26, 2023 - 21:50
Atlet Pelajar Disabilitas Kota Tasikmalaya Butuh Perhatian Seluruh Stakeholder

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Atlet pelajar disabilitas di Kota Tasikmalaya memiliki potensi yang besar. Namun sayangnya untuk fasilitas latihan untuk atlet belum ada. Untuk menghadapi ajang Pekan Paralimpik Pelajar Daerah (Peparpelda) Jawa Barat tahun 2023 saja sebanyak delapan atlet terpaksa harus berlatih di Lapangan Atletik Ciamis.

Hal tersebut disampaikan Pelatih atletik National Paralimpic Comitte Indonesia (NPCI) Kota Tasikmalaya Ahmad Sesfao SP.d saat acara menarik kontingen pelajar Kota Tasikmalaya yang akan berlaga di ajang Peparpelda di halaman kantor Disporabudpar, Senin (25/6/2023).

"Para atlet gangguan memiliki semangat untuk berlatih sangat tinggi selain itu antusias menekuni olahraga tergolong cukup tinggi," ungkap Ahmad.

Ahmad menyebut atlet penyandang gangguan di Kota Tasikmalaya tergolong cukup banyak, dukungan orang tua atas keberhasilan atlet gangguan memiliki peran yang sangat besar. 

Hal tersebut dapat dilihat ketika kebutuhan operasional latihan dan persiapan menuju arena akbar Peparpelda orang tua merelakan waktu dan menyisihkan dana dapurnya untuk memfasilitasi kebutuhan anaknya. 

Ahmad tak menampik bila para atlet atletik saat berlatih di lintasan atletik Stadion Wiradadaha tidak refresentatif, pasalnya dengan lintasan dari media aspal, atlet nomor lari kesulitan mengembangkan kemampuannya karena berbeda jika tanding di lapangan khusus atletik.

"Ya parabatket cukup kesulitan, apalagi dalam kejuaraan resmi, atlet kan harus memakai sepatu spike, sepatu khas atletik," ujar 

Jumlah atlet yang tergabung dalam kontingen pelajar gangguan kota Tasikmalaya yang akan berlaga mencapai 14 orang, ke 14 atlet tersebut menurut Ahmad rinciannya sudah sesuai dengan klasifikasi gangguan, yakni M. Zamzam Fauzan, Agni Vina Septiani, Ginanjar, Ibnu Bilal Al-Kalifi (Hambatan Fisik /Tuna Daksa),

M. Karyana, Reza Nur Ramadani, Raisya Putri Safaraina, Zamzam Tsamratul Fuadi (Hambatan Intelektual/Tuna Grahita), Fajar Fadillah, Priscilla Renata (Hambatan Penglihatan/Tuna Netra) dan Syifa Sabilatul Nisa, Amara Adya Ussoba, Desmitha Eka Wahyuni, Bona Nurrizki Wijaya dengan klasifikasi Hambatan Pendengaran/Tuna Rungu.

Ditempat yang sama Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H. Mamat Rahmat SH didampingi Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kita Taaikmalaya Deddy Mulyana sangat memahami kendala yang dihadapi para atlet penyandang disabilitas. 

Mamat menilai agar kenyataan kebutuhan fasilitas yang layak harus mendapat perhatian dari semua pemangku kepentingan, pasalnya banyak atlet disabel yang telah banyak mengharumkan nama Kota Tasikmalaya di gelaran pesta olahra ditingkat regional hingga internasional.

Keberhasilan prestasi yang telah diraih oleh atlet penyandang disabilitas seharusnya dapat menjadi indikator dan bukti bahwa dengan dukungan yang selama ini sudah cukup banyak terjawab dengan prestasi, apalagi kalau mendapatkan perhatian yang maksimal. 

"Mungkin bonus prestasi atlet disabilitas saat ini disamakan dengan atlet normal, kami sangat setuju malah perlu memikirkan solusi terbaik baik jangka pendek hingga panjang," kata Mamat. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow