1st Runner Up Putri Hijab Jawa Timur 2024, Sinta Sabina Eriska Gani Berbagi Perjalanan Hijrah yang Menginspirasi

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Momentum bulan Ramadan selalu menjadi saat yang paling istimewa bagi umat Islam, termasuk bagi Sinta Sabina Eriska Gani, seorang model muda asal Kediri yang tengah menapaki perjalanan hijrahnya. 

Di usianya yang masih 21 tahun, Sinta tidak hanya dikenal sebagai mahasiswi di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, tetapi juga sebagai model yang berusaha menguatkan identitasnya sebagai seorang muslimah yang teguh pada prinsip Islam.

Baginya, hijrah bukan sekadar perubahan dalam cara berpakaian, namun juga transformasi dalam pola pikir dan gaya hidup. Meniti karir di dunia fashion, ia menyadari tantangan besar sebagai muslimah yang ingin tetap berpegang pada prinsip-prinsip agama di tengah derasnya arus dunia hiburan dan modeling. 

"Meski begitu, saya tetap yakin bahwa hijrah adalah perjalanan menuju kebaikan yang harus dijalani dengan penuh keyakinan," kata Sinta sapaan akrabnya kepada TIMES Indonesia melalui keterangan tertulis, Selasa (25/3/2025).

Ramadan sebagai Momentum untuk Memperbaiki Diri

Bulan Ramadan memberikan kesempatan emas bagi Sinta untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah. Baginya, Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi lebih pada refleksi diri dan memperbanyak amal kebaikan. 

Sinta Sabina Eriska Gani, 1st Runner Up Putri Hijab Jawa Timur 2024. (FOTO: Sinta for TIMES Indonesia)

Lebih lanjut ia sangat berharap dengan bulan Ramadan kali ini menjadi momentum untuk memperbaiki diri, mendekatkan diri kepada Allah, dan berbagi kebaikan kepada orang-orang di sekitar.

"Ramadan adalah bulan refleksi. Saya ingin menjadikannya sebagai kesempatan untuk terus memperbaiki diri dan berbagi kebaikan kepada sesama," ujar Sinta penuh harapan.

Tantangan Hijrah di Dunia Modeling

Sinta mengungkapkan bahwa dunia modeling, yang kerap dipandang identik dengan standar kecantikan konvensional, memberikan tantangan tersendiri bagi muslimah yang ingin mempertahankan hijab dan prinsip-prinsip Islam. Meski demikian, ia tidak gentar menghadapi berbagai pandangan miring dan kritik. 

"Tantangan terbesar adalah konsistensi. Kita sering dihadapkan dengan lingkungan yang kurang mendukung, tetapi jika niat kita baik, maka Insya Allah akan selalu ada jalan," ucap Sinta menjabarkan.

Lebih jauh sebagai 1st Runner Up Putri Hijab Jawa Timur, Sinta merasa memiliki tanggung jawab untuk menunjukkan bahwa hijrah bukan penghalang untuk berkarya, bahkan bisa menjadi dorongan untuk terus berkembang. 

"Tentunya dalam hal ini saya berharap ada lebih banyak wadah bagi muslimah berhijab untuk berkarya di dunia modeling, tanpa harus mengorbankan nilai-nilai Islam," tuturnya penuh yakin.

Ajakan Sinta untuk Muslimah Berani Berhijrah

Melalui pengalamannya, Sinta mengajak seluruh muslimah, khususnya di Indonesia, untuk tidak takut berhijrah. Ia meyakini bahwa setiap langkah kecil menuju kebaikan akan mendapat balasan yang besar dari Allah. 

"Hijrah bukan tentang menjadi sempurna, tapi tentang usaha kita untuk terus memperbaiki diri. Saya juga mengajak semua muslimah di manapun berada untuk tidak membatasi potensi diri," tambahnya.

Menjadi muslimah kata dia bukan berarti harus mundur dari dunia kreatif, justru dengan hijrah, seorang muslimah dapat menunjukkan bahwa mereka bisa berkarya dengan tetap menjaga identitas dan nilai-nilai Islam.

"Dengan semangat hijrah dan keberkahan yang terus dijaga, saya berharap dapat menginspirasi lebih banyak muslimah untuk terus berproses menjadi pribadi yang lebih baik. Ramadan bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga tentang memperkuat karakter dalam menghadapi tantangan hidup," tandasnya.

Bagi yang ingin mengenal lebih dekat perjalanan hijrah dan inspirasinya, dapat mengikuti akun Instagram pribadinya @shiintas.e. Semoga Ramadan kali ini membawa keberkahan dan menjadi awal dari perubahan besar bagi setiap muslimah yang berani melangkah menuju kebaikan. (*)