UNJ Kampus Pertama di Dunia yang Pecahkan Rekor Muri 59 Ribu Pantun Terbanyak

UNJ menyelenggarakan Festival Pantun dan Pemecahan Rekor Muri Pantun Terbanyak pada Rabu, 14 Juni 2023 yang bertempat di Aula Latief, Kampus A Universitas Negeri Jakarta.

Juni 15, 2023 - 00:10
UNJ Kampus Pertama di Dunia yang Pecahkan Rekor Muri 59 Ribu Pantun Terbanyak

TIMESINDONESIA, JAKARTA – UNJ menyelenggarakan Festival Pantun dan Pemecahan Rekor Muri Pantun Terbanyak pada Rabu, 14 Juni 2023 yang bertempat di Aula Latief, Kampus A Universitas Negeri Jakarta.

Kegiatan ini sebagai rangkaian Dies Natalis UNJ yang ke-59 tahun sekaligus sebagai upaya pelestarian warisan budaya pantun, 

Festival Pantun ini menghadirkan Menteri Kemenparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno, Nia Niscaya selaku Plh. Deputi IV Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf RI, Kepala Badan Bahasa Kemendikbudristek/ Termasuk juga jajaran pimpinan Rektor dan Wakil Rektor, Direktur Pascasarjana, Dekan Fakultas, Kepala Biro, Ketua Lembaga, Ketua Umum PGRI, Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan, Direktur Utama PT Jamkrindo, Direktur PT Mandiri Taspen, Komedian Narji Cagur, Dosen, Mahasiswa, Peserta Lomba Festival Pantun dan sivitas akademika UNJ.

Perhelatan Festival Pantun diikuti oleh Siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) di Indonesia, Mahasiswa, Guru, Dosen, Masyarakat Indonesia dan Malaysia, Vietnam, Philiphina, Australia,.Korea Selatan, Jepang, Rusia, Laos, Timor Leste, Pakistan, Costa Rica, Brazil, dan Thailand dengan melibatkan 5965 orang.

Kegiatan tersebut pecahkan Rekor Muri Pantun Terbanyak sejumlah 59.000 pantun yang terkumpul dari peserta di seluruh Indonesia. Angka 59.000 pantun ini merepresentasikan filosofi Dies Natalis ke-59 UNJ.

Pada sambutannya, Sandiaga Uno menyampaikan selamat atas terselenggaranya festival pantun dengan tema “Dari Pantun untuk Dunia” sebagai rangkaian Dies Natalis ke-59 UNJ. Pantun merupakan warisan budaya Indonesia yang telah masuk dalam Representative List of the Intangible Cultural Heritage UNESCO. Kemenparekraf sangat mendukung upaya UNJ dalam melestarikan warisan budaya yaitu melalui penyelenggaraan festival pantun sebagai semangat pelestarian pantun.

uno.jpg

“Pencatatan Rekor Muri 59 ribu pantun ini merupakan pencapaian yang perlu diapresiasi terutama untuk menjaga dan melestarikan budaya pantun Indonesia. Semoga pelaksanaan kegiatan festival pantun, dapat memberikan manfaat dalam pelestarian warisan budaya melalui industri kreatif serta dapat semakin mengenalkan pantun kepada dunia,” tutup Sandiaga Uno.

Pada kesempatan yang sama, Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ menyampaikan bahwa "Hari ini, Alhamdulillah kita telah pecahkan Rekor Muri dengan jumlah pantun terbanyak, pengumpulan 59.000 pantun ini menjadi semangat dalam memberikan kontribusi pelestarian budaya Indonesia ," ujar Prof. Komarudin. 

Dengan adanya kegiatan ini pantun bisa mendunia. Kita berharap dengan keterlibatan Kemenparekraf, mahasiswa, pelajar dan masyarakat dari pelosok wilayah di Indonesia dan berbagai negara, maka ini untuk target pantun khususnya dan UNJ menuju reputasi dunia semakin tercapai termasuk juga di sektor pengembangan industri kreatif.

"Indonesia memilik wilayah dan budaya beragam, maka ini bisa dimanfaatkan untuk pengembangan pantun dan industri kreatif dan juga di sektor ekonominya," tambahnya. 

"UNJ adalah pusat inovasi pendidikan dalam akselerasi UNJ bereputasi dunia, yang berfokus secara eksklusif untuk membawa kemajuan teknologi terbaru ke semua bidang pendidikan," tutup Prof. Komarudin.

festifal-pantun.jpg

Sementara itu, Prof. Dedi Purwana selaku Ketua Dies Natalis ke-59 UNJ dan Direktur Pascasarjana UNJ menyampaikan sambutannya bahwa pantun adalah wujud dari peradaban manusia yang tidak pudar untuk pembentukan karakter bangsa di era digital. Pada festival pantun ini mengangkat tema “Dari Pantun untuk Dunia”. Hal ini seiring dengan Visi UNJ yaitu Menjadi Universitas yang bereputasi di kawasan Asia, maka UNJ terpanggil untuk melestarikan dan memperkukuh pantun Indonesia di dunia.

“Pada 17 Desember 2020, UNESCO telah  menetapkan pantun sebagai warisan budaya dunia takbenda. Dengan festival pantun 2023, UNJ turut melestarikan dan memperkuat pantun sebagai warisan budaya dunia,” ujar Prof. Dedi Purwana.

Lalu, Prof. Endry Boeriswati selaku Ketua Panitia Festival Pantun UNJ berharap agar pantun mendunia dan itu dari beberapa negara tadi kejutan sekali buat kami, mereka senang sekali mengirimkan video pantun. Walaupun bahasanya masih tertatih-tatih mereka senang sekali.

Tujuan khusus Festival Pantun 2023 adalah membangun inovasi dengan berfokus pada bidang budaya/multikultural pendidikan, inovasi, dan transformasi, karena pantun adalah salah satu warisan dunia yang ditetapkan oleh UNESCO, melalui Sidang UNESCO sesi ke-15 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paris, Perancis pada 17 Desember 2020 lalu.

Harapannya adalah mengembangkan potensi Indonesia melalui program pendidikan, dan kegiatan selanjutnya bisa lebih besar lagi, sehingga, menjadi suatu experience centre untuk mendorong perkembangan teknologi, untuk memfasilitasi dan mendukung pengembangan ekosistem dan digitalisasi Pendidikan Indonesia, ungkap Prof. Endry Boeriswati yang juga Guru Besar Fakultas Bahasa dan Seni UNJ. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow