UMBY Gelar Pelatihan SINTA Bagi Para Dosen
Pusat Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerja Sama (P3MK) Universitas Mercu Buana Yogyakarta atau UMBY
TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Pusat Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerja Sama (P3MK) Universitas Mercu Buana Yogyakarta atau UMBY menyelenggarakan Pelatihan Science and Technology Index (SINTA) bagi para dosen, Kamis, (3/8/2023). Acara yang diselenggarakan secara hybrid tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para dosen tentang pentingnya SINTA demi meningkatkan kualitas dan klaster UMBY.
Dalam kegiatan ini, panitia mengundang pejabat analis dari LLDikti Wilayah V, Chamidi S.Sos yang sekaligus merupakan verifikator SINTA sebagai pemateri. Acara dihadiri oleh Rektor UMBY Dr Agus Slamet STP MP MCE, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Ir. Wafit Dinarto MSi MCE, Wakil Rektor Bidang Sumberdaya Tutut Dewi Astuti SE M.Si Ak, CA CTA MCE, dan Kepala P3MK Ir Setyo Utomo MP serta jajarannya.
“UMBY mengalami peningkatan signifikan. Untuk itu kami haturkan terima kasih atas kerja keras kepada semua pihak. Kedepan untuk pengisian Key Performance Indicator (KPI) akan ditambahkan skor SINTA agar memotivasi para dosen untuk selalu meningkatkan SINTA. Harapannya kinerja dosen, prodi dan institusi meningkat sehingga membawa kemajuan untuk UMBY,” kata Dr Agus Slamet, Jumat (4/8/2023).
Dalam sambutannya, Setyo Utomo mengatakan, publikadi di SINTA merupakan salah satu indikator penentuan klusterisasi perguruan tinggi. Saat ini, UMBY berada di klaster Pratama. Nah, untuk mengejar ketertinggalan tersebut dalam kurun waktu 3 tahun ini, UMBY berhasil meningkatkan skor yang sangat signifikan.
“Mari bahu membahu untuk meningkatkan klasterisasi. Saat ini UMBY berada di posisi 8 dari 105 PTS di Yogyakarta dan secara nasional peringkat 200 dari 2.157 perguruan tinggi yang dinilai untuk ditentukan kelas klasterisasinya. Dengan itu mari kita bersama-sama menjalankan kewajiban kita setidaknya untuk selalu mengupdate SINTA karena merupakan tanggung jawab bersama dalam meningkatkan klusterisasi,” ungkapnya.
Pada klasterisasi perguruan tinggi 2023, terdapat beberapa perbedaan dengan penentuan klasterisasi di tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2023 ada 2.157 perguruan tinggi yang masuk dalam klasterisasi perguruan tinggi, yang terbagi menjadi 5 klaster, yaitu klaster Mandiri (40 PT), klaster Utama (160), klaster Madya (238), klaster Pratama (442), dan klaster Binaan (Pra-kualifikasi) ada 1.277.
Penilaian pengelompokkan klasterisasi perguruan tinggi tahun ini dilakukan berdasarkan kinerja perguruan tinggi dan sudah dilakukan verifikasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) perguruan tinggi.
Adapun data-data yang dijadikan dasar dalam penentuan klasterisasi perguruan tinggi 2023 diantaranya penulis (author), afiliasi (affiliation), jurnal (journal), penelitian (research), pengabdian kepada masyarakat (community service), kekayaan intelektual (intellectual property rights), dan buku (book).
Pemateri pelatihan, Chamidin S.Sos menambahkan ada beberapa indikator dalam skore afiliasi PT yaitu kelembagaan, kekayaan intelektual, penelitian, pengabdian, publikasi, SDM, dan revenue.
“SINTA menjadi salah satu syarat penting dalam proses klasterisasi karena akan berpengaruh pada dosen yang ingin mengajukan hibah, baik dalam skema kompetitif nasional maupun lainnya. Langkah yang bisa dilakukan UMBY mendongkrak skor yaitu dosen diwajibkan melakukan pemutakhiran data SINTA,” papar Chamidin saat Pelatihan Science and Technology Index (SINTA) bagi para dosen. (*)
Apa Reaksi Anda?