UB Malang Bangun Instalasi Biogas untuk Petani Buah Naga di Kabupaten Banyuwangi
Tim Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya (UB Malang) bekerjasama dengan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi membangun instalasi dig ...
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Tim Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya (UB Malang) bekerjasama dengan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi membangun instalasi digester biogas untuk Kelompok Tani Sumber Rejeki di Desa Sumbermulyo.
Program ini merupakan salah satu rintisan dan sekaligus percontohan untuk membantu petani dalam penyediaan biogas untuk rumah tangga dan sekaligus pupuk organik cair untuk kelompok tani.
Masruri, Ph.D, ketua tim doktor mengabdi Fakultas MIPA Universitas Brawijaya menjelaskan bahwa Desa Sumbermulyo sebagian besar penduduknya merupakan petani buah naga. Dan sebagian besar petani buah naga ini juga mempunyai peternakan kambing.
Namun menurut beberapa informasi dari kelompok tani, sebagian besar mereka mengalami kesulitan akan pemenuhan kebutuhan gas LPG untuk memasak sehari-hari.
Disamping itu, kebutuhan pupuk untuk tanaman buah naga juga semakin tinggi. Sehingga program ini dapat membantu mengurangi kesulitan petani buah naga dalam penyedian biogas dan pupuk organik cair yang dihasilkan dari digester ini.
Program Doktor Mengabdi ini melibatkan beberapa dosen antara lain Hendrix Yulis Setyawan, PhD. Yang merupakan ahli dalam bidang pembakaran dan energi dari Fakultas Teknologi Pertanian.
Erekso Hadiwijoyo, S.Hut., M.Si, yang sekaligus dosen di Fakultas Pertanian yang ahli dalam bidang pengolahan dan pengelolaan limbah produk pertanian dan kehutanan, serta Prof. Dr. Ir. Adam Wiryawan, MS dari Bidang Kimia Lingkungan. Disamping itu, beberapa mahasiswa dari jurusan kimia dilibatkan dalam dalam program ini.
Mahmudi, salah satu Ketua Kelompok Tani Sumber Rejeki dan sekaligus anggota Badan Perwakilan Daerah Desa Sumbermulyo menyampaikan bahwa program ini sangat bermanfaat dan sangat berharap dapat dilanjutkan kedepannya.
“Karena kami, yang hidup di desa, sering mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan gas untuk memasak sehari-hari. Instalasi digester biogas ini sangat membantu kami untuk mencukupi kebutuhan ini. Padahal kotoran kambing ini sangat banyak, dan hampir sebagian besar warga memelihara kambing,” paparnya.
Apa Reaksi Anda?