Songsong Pemilu 2024, Dosen UGM Ingatkan Keutuhan Bangsa dan Negara Lebih Utama
Mendekati hari H Pemilu 2024 mendatang, gejala fragmentasi masyarakat karena perbedaan dukungan paslon Capres dan Cawapres semakin menguat. ... ...
TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Mendekati hari H Pemilu 2024 mendatang, gejala fragmentasi masyarakat karena perbedaan dukungan paslon Capres dan Cawapres semakin menguat. Perbedaan dan saling serang opini juga terjadi di media sosial yang sudah tidak terbatas ruang dan waktu. Ini menjadi potensi perpecahan yang mengarah konflik sesama anak bangsa.
Keutuhan bangsa dan negara jauh lebih penting dibandingkan dengan ego kepentingan untuk memperoleh kekuasaan.
Bagas Puji Laksono yang merupakan akademisi serta Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM), menyampaikan pesan yang sangat penting buat negeri ini tentang Pilpres dan Pileg 2024.
Ia menyampaikan bahwa Pilpres dan Pileg adalah sarana untuk meneruskan kepemimpinan nasional dan ujungnya adalah keutuhan bangsa dan negara, dalam hal ini dirinya mengingatkan pada semua elemen bangsa untuk mengendalikan diri bahwa utamanya dari semua proses ini adalah keutuhan bangsa dan negara.
Menurutnya Pemilu damai, keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) kondusif, tidak ada konflik serius di akar rumput, itu harus diupayakan oleh semua pihak bukan hanya para elit politik tapi juga budayawan, seniman, akademisi, semua harus bersatu padu dengan sebuah kesadaran bahwa Pilpres dan Pileg hanya sarana untuk melanjutkan kepemimpinan nasional.
"Yang paling utama adalah keutuhan bangsa dan negara. Ketertiban di masyarakat, kenyamanan semua warga dalam menyelenggarakan Pileg yang Pilpres. Tidak ada alasan untuk pecah sesama anak bangsa hanya gara-gara Pileg dan Pilpres," tegasnya.
"Sekali lagi saya ingatkan pada semuanya saja termasuk elit politik di Jakarta untuk sadar bahwa Pileg dan Pilpres itu tidak ada istimewanya karena hanya meneruskan kepemimpinan nasional dan itu adalah proses demokrasi yang natural dan harus terus terjadi, jangan muncul hal-hal yang kontraproduktif termasuk pemakzulan presiden, ini sangat kontraproduktif bagi keutuhan bangsa dan negara, bisa-bisa mengganggu jalannya Pileg dan Pilpres, biarkan Presiden Jokowi selesai di akhir masa jabatannya kemudian berganti secara alamiah dari pemenang Pilpres 2024," ungkapnya, Minggu (28/1/2024).
"Sekali lagi, ketertiban di masyarakat, berlangsungnya proses ekonomi yang wajar tanpa halangan itu adalah hal lebih utama dibandingkan hiruk-pikuk Pilpres dan Pileg dalam sudut tertentu bisa sangat kontraproduktif," pungkasnya. (*)
Apa Reaksi Anda?