Satru, Edukasi Warga Kota Tasikmalaya Menjadi Pemilih Bijak di Pesta Politik 2024

Gelaran drama musikal yang bertajuk "Satru" yang dipersembahkan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Sendratasik Universitas Muhamadiyah Tasikmalaya  Berhasil memuk ...

Juni 27, 2023 - 22:20
Satru, Edukasi Warga Kota Tasikmalaya Menjadi Pemilih Bijak di Pesta Politik 2024

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Gelaran drama musikal yang bertajuk "Satru" yang dipersembahkan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Sendratasik Universitas Muhamadiyah Tasikmalaya  berhasil memukau ratusan warga Kota Tasikmalaya. 

Naskah Satru yang ditulis oleh sastrawan Kota Santri ini digarap apik oleh sutradara Ridwan Hasyim, naskah ini mengisahkan tentang aktivitas para pendukung dalam perhelatan pemilihan seorang kepala daerah. 

Gelaran Satru ini merupakan salah satu materi untuk memenuhi salah satu syarat ujian akhir semester penyajian drama mata kuliah Penyajian Drama bagi mahasiswa di Prodi Pendidikan Sendratasik Universitas Muhamadiyah Tasikmalaya. 

Dalam beberapa adegan banyak memotret kehidupan budaya politik yang saat ini berkembang di masyarakat seperti politik uang, pola sistem kampanye, bahkan ada beberapa adegan keributan antar pendukung. 

Namun di akhir cerita drama ini semua keributan dan perselisihan diakhiri dengan kisah asmara cinta dari anak kedua kandidat bernama Rahmat putra dari kandidat Raden Sumitra yang diperankan oleh Nizar dan Dini putri dari kandidat Drs. Karyana yang diperankan oleh Yeni. 
 
Satru yang didukung oleh 19 personil dibawah dosen pengampu Budi Dharma MSn, dengan Komposer M. Ari Septiana, Pemusik : Rizky, Arianti Agung, Dito, Dika, Agus, Dzurotul, Aldi
Lighting : Ridwan Hastimi, Juru Artistik : Are Pekasih, Nizar, Achsan
Kareografer : Dini, Nisa, Wardrobe: Rizkia Fahira berhasil memukau ratusan warga yang menyaksikan gelaran di Gedung Kesenian Kita Tasikmalaya. 

Ridwan Hasyim Sang Sutradara Satu saat ditemui TIMES Indonesia mengungkapkan ada beberapa yang disampaikan dalam gelaran yang tertiang dalam naskah, diantaranya bagaimana menjadi seorang pemilih yang bijak, yang diharapkan dapat dipahami sewaktu mahasiswa berproses membuat garapan. 

"Sebetulnya naskah ini dibuat kang Nunu Nazarudin pada tahun 2011, yang pernah dilombakan dalam Festival Drama Sunda. Isinya tentang edukasi politik yang memang pas dengan momentum jelang perhelatan pesta politik 2024," ungkap Ridwan usai pertunjukkan. 

Ridwan yang telah menyutradari beberapa naskah yang dipentaskan di Kota Tasikmalaya dan beberapa Kota di Jawa Barat menilai perkembangan dunia drama teater setelah pandemi Covid-19 tepatnya mulai tahun 2021 melainkan menunjukkan perkembangan yang signifikan. 

"Kalau melihat perkembangan dunia drama dan teater sudah mulai bergeliat, apalagi kalau kemarin tidak ada pandemi. Mulai tahun 2021 mulai ada geliat dengan beberapa harapan dan pementasan dari harapan mahasiswa UPI dan Universitas Siliwangi," terangnya. 

Sementara itu salah satu penonton bernama Rizky warga Perum Sirnagalih Galih Kencana, Indihiang, Kota Tasikmalaya sangat takjub dan mengapresiasi gelaran yang mempunyai nilai edukasi kepada masyarakat. Apalagi menurutnya tahun ini merupakan tahun jelang perhelatan pesta politik. 

"Ini luar biasa sekali, dalam pentas ini ada edukasi bagi masyarakat apalagi jelang perhelatan pesta politik 2024, dimana saat ini sudah banyak banner dan baliho yang berderet di beberapa sudut kota yang menebar kebingungan karena pesan yang disampaikan dari setiap kandidat tidak jelas. Yang paling berkesan dalam pementasan ini menurut saya yang bisa meredam konflik kepentingan politik adalah cinta," pungkasnya usai perhelatan drama musikal "Satru" oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Sendratasik Universitas Muhamadiyah Tasikmalaya(*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow