Pemkab Banyuwangi Punya Cara Wujudkan Ekonomi Nelayan Naik Kelas, Lebih berdaya dan Sejahtera
Berangkat dari keprihatinan kehidupan nelayan yang tidak bisa pergi melaut dikala cuaca buruk, Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur ...
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Berangkat dari keprihatinan kehidupan nelayan yang tidak bisa pergi melaut dikala cuaca buruk, Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memiliki cara jitu untuk mewujudkan ekonomi nelayan naik kelas yang lebih berdaya dan sejahtera.
Perlu diketahui, instansi pemerintahan dibawah komando Alief Rachman Kartiono, SE, MM, ini kerap melakukan blusukan turun langsung melihat kondisi masyarakat pesisir yang sebagian besar berprofesi nelayan. Sekaligus mereka diberi sosialisasi dan pelatihan hasil tangkap ikan, mulai dari pengolahan hingga konservasi lingkungan.
“Pemberdayaan, pelatihan dan sosialisasi sudah kami lakukan kepada kelompok-kelompok nelayan,” kata Kepala Dinas Perikanan, Alief Rachman Kartiono, Jumat, (19/5/2023).
Alief menyampaikan, bahwa beberapa kelompok nelayan itu sudah menerapkan yang telah diajarkan. Bahkan, hasilnya melebihi dari yang diprediksikan oleh Dinas Perikanan. Karena itu, kata dia, para kelompok nelayan sudah saatnya untuk mandiri dan menularkannya kepada yang lain.
“Mulai awal Maret lalu, sudah kami sosialisasikan kepada Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang ada di Banyuwangi. Ada 115 kelompok yang dinilai” ujarnya.
Tujuan penilaian tersebut adalah menjadi tolak ukur sejauh mana langkah KUB-KUB yang sudah ada di Bumi Blambangan dan akan menjadi data dasar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk memberikan program yang sesuai kebutuhan masyarakat. Terutama program-program yang dapat berdampak pada peningkatan ekonomi warga pesisir.
Selain itu, terciptanya kelembagaan yang solid, peningkatan kapasitas, karakter, jumlah produksi dan produktivitasnya meningkat, serta sadar akan kebersihan lingkungan.
Alief menjelaskan, penilaian KUB dilakukan sampai bulan November mendatang. Selanjutnya, bagi KUB yang terbaik akan diberikan reward atau penghargaan.
“bentuk rewardnya bermacam-macam, salah satunya bisa berbentuk peralatan,” tuturnya.
Adapun penilaian yang dilakukan Dinas Perikanan Banyuwangi, per masing-masing KUB diantaranya yaitu terkait administrasi, kebersihan, kelembagaan, konsep-konsep konservasi, pengelolaan hingga kerjasama atau kemitraan KUB dengan perusahaan.
Alief menyebut, KUB yang sudah bisa dikatakan maju di kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa serta dampaknya sudah dapat dirasakan masyarakat, yaitu Bangsring Underwater dan Pantai Cemara Pakis.
“Pinginnya kita, semua KUB seperti itu,” cetusnya.
Menurutnya, jika semua kelompok nelayan seperti Bangsring Underwater dan Pantai Cemara Pakis, ketahanan ekonomi keluarga mereka akan lebih terjaga. Pasalnya, meskipun tidak bisa pergi melaut, nelayan mempunyai alternatif pekerjaan lain. Tentu hal ini juga menjadi ketahanan ekonomi mereka.
“Penilaian ini merupakan tindak lanjut dari nelayan tangguh. Harapannya agar masyarakat nelayan lebih berdaya lagi dan ekonomi keluarganya terus meningkat,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Banyuwangi, Anang Budi Wasono berharap, semua tempat yang menjadi pendaratan hasil tangkap ikan menjadi wilayah konservasi dan kawasan perlindungan.
“Kalau di sekitar pendaratan ikan ada rumah ikan, itu akan memudahkan nelayan agar tidak terlalu jauh mencari ikan. Pasalnya, ada fishing ground,” imbuhnya. (*)
Apa Reaksi Anda?