Pelatihan Integrated Farming, Wujudkan Pertanian Organik Berkelanjutan di Blitar
Provinsi Jawa Timur kaya dengan sumber daya alam (SDA) yang luar biasa, dan termasuk penyumbang pangan terbesar di Indonesia. ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Provinsi Jawa Timur kaya dengan sumber daya alam (SDA) yang luar biasa, dan termasuk penyumbang pangan terbesar di Indonesia. Kabupaten Blitar salah satunya, merupakan daerah yang subur dan penghasil berbagai komoditas pertanian tanaman pangan Jawa Timur Kabupaten ini telah meraih perhatian para petani dalam mendorong pertanian yang terintegrasi dan berkelanjutan. Dalam upaya meningkatkan keterampilan petani, Kabupaten Blitar bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan untuk menyelenggarakan pelatihan integrated farming.
Integrated farming merupakan pendekatan pertanian yang menggabungkan beberapa kegiatan pertanian seperti tanaman, peternakan, dan perikanan menjadi satu sistem yang terpadu. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Kabupaten Blitar, dengan dukungan BBPP Ketindan, berkomitmen untuk memberikan pelatihan ini kepada para petani agar mereka dapat mengoptimalkan hasil pertanian dan kesejahteraan mereka.
Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip integrated farming, manfaatnya, dan bagaimana mengimplementasikannya dalam skala kecil maupun besar. Materi pelatihan mencakup aspek-aspek penting seperti pengelolaan lahan, pemilihan varietas tanaman, penggunaan pupuk organik, manajemen limbah pertanian, serta integrasi peternakan dan perikanan.
Wawan Widianto, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar, mengatakan, program integrated farming dan pertanian organik merupakan langkah strategis bagi pertanian di Kabupaten Blitar.
“Kami percaya bahwa dengan adanya pelatihan ini, para petani akan mampu menghadapi tantangan modern dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Kami berterima kasih kepada BBPP Ketindan atas kerjasama yang erat dalam mewujudkan program ini,” jelas Wawan.
Ia menambahkan, fokus utama dari pelatihan ini adalah mempromosikan pertanian organik. Pertanian organik tidak hanya memberikan hasil yang lebih sehat dan alami tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan.
“Dengan mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia, para petani di Kabupaten Blitar diharapkan dapat membangun sistem pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,”imbuhnya.
Dalam konteks pelatihan ini, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan, "Genta Organik menjadi solusi inovatif dalam pengembangan pertanian organik. Melalui pelatihan yang masif, kami berharap para petani dapat beralih ke praktik pertanian yang lebih berkelanjutan dan memperkuat kedaulatan pangan."
Kabupaten Blitar berharap dapat menciptakan komunitas petani yang lebih unggul dan berdaya saing tinggi. Model integrated farming yang diadopsi oleh petani diharapkan juga menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menerapkan praktik pertanian yang berkelanjutan. Dengan kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga pelatihan pertanian, dan dukungan dari BPPSDMP, Kabupaten Blitar membuktikan bahwa inovasi dan pendekatan terpadu dapat membawa perubahan positif dalam sektor pertanian lokal. (*)
Apa Reaksi Anda?