Komisaris PT ACA Iwan Kurniawan: Bahagia Bisa Menggembirakan Anak Yatim
Ada rasa gembira yang berbeda dirasakan Komisaris PT Anugerah Citra Abadi (ACA), Iwan Kurniawan saat mulai menyantuni total 12.531 anak yatim, Kamis (13/3/2025) siang tadi.

TIMESINDONESIA, MALANG – Ada rasa gembira yang berbeda dirasakan Komisaris PT Anugerah Citra Abadi (ACA), Iwan Kurniawan saat mulai menyantuni total 12.531 anak yatim, Kamis (13/3/2025) siang tadi.
"Rasa gembira itu tak segembira ketika kita bisa memberi rasa gembira anak yatim," kata Iwan Kurniawan kepada TIMES Indonesia.
Memberikan kegembiraan kepada anak yatim memang menjadi salah satu tujuan digelarnya Pekan Islami PT Anugerah Citra Abadi sejak 18 tahun lalu.
Apalagi, kata Iwan Kurniawan, yang pernah ia baca, keutamaan membahagiakan anak yatim akan mendapatkan pahala yang setara dengan berjihad.
"Mendapatkan pertolongan dari Allah SWT. Terhindar dari siksaan di akhirat. Berkesempatan menjadi teman Rasulullah SAW di surga. Juga sebagai amal untuk bekal di akhirat," tambahnya.
Kamis siang tadi, PT Anugerah Citra Abadi memang memulai menyantuni anak yatim di 33 Kecamatan se Kabupaten Malang yang dikemas dalam Pekan Islami ke XVIII.
Sesuai jadwal, pemberian santunan ini akan berlangsung hingga tanggal 25 Maret 2025 mendatang dengan jadwal setiap hari dua hingga tiga wilayah Kecamatan.
PT ACA selalu melibatkan Fatayat untuk menjaring anak-anak yatim dari berbagai wilayah di Kabupaten Malang itu. "Mereka lebih tahu," ujar Iwan soal selalu dilibatkannya Fatayat untuk acara ini.
Komisaris PT ACA, Iwan Kurniawan selalu mengawal secara simbolis memberikan santunan kepada anak yatim se Kabupaten Malang. (FOTO C: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)
Tahun ini PT ACA juga menetapkan tema Sucikan Diri, Bersihkan Hati Raih Ridho Ilahi.
Pagi hingga siang, Komisaris PT ACA, Iwan Kurniawan menyantuni 228 anak yatim di Pagak (228), 299 anak yatim di Donomulyo dan 256 anak yatim di Kalipare.
Iwan Kurniawan juga menyambut hangat anak-anak yatim di tiap-tiap kecamatan.
Tahun ini, tidak ada lagi bingkisan berupa tas sekolah lengkap dengan segala perlengkapannya.
Iwan Kurniawan ingin berbeda, namun tetap menggembirakan anak-anak yatim.
"Tadinya saya coba-coba memberi mainan helikopter remote kontrol kepada anak laki-laki dan boneka kepada anak perempuan selain menyantuninya. Ternyata tanggapan mereka sangat senang. Itu yang membuat saya sangat gembira," katanya.
Memberikan permainan-permainan dengan hadiah-hadiah yang menarik dan mainan terbaru itulah yang membuat suasana di setiap pemberian begitu hangat dan menyenangkan.
Selain menghibur, membagi mainan dan memberikan kegembiraan, Iwan Kurniawan juga melibatkan pesulap BOC Kids Party dan Dikti Entertainment untuk memberi hiburan kepada anak-anak.
Jaman memang berbeda Ketika pesulap itu menyampaikan bahwa ia menawarkan hadiah apa kepada anak-anak, spontan mereka menyebut I-Phone, Laptop dan sejenisnya.
Tak ketinggalan pula mubaliq, KH. Kholili asal Pagak juga memberikan kultumnya di tiga kecamatan itu, dan sambil berpantun.
"Mangan trasi karo bakwan
Yu Paini melok balapan
Terimakasih bapak Iwan
Hari ini dike'i sulapan"
Itulah salah satu pantun yang disampaikannya.
Ketika giliran Iwan Kurniawan sendiri yang berkesempatan berinteraksi dengan anak-anak yatim, ia lebih memilih bagi-bagi hadiah diawali dengan tebak-tebakan, menghitung perkalian, penambahan dan pengurang.
Juga mengajak menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Mengajak membaca surat Al Fatihah, dan surat Pendet Al Ikhlas
Hadiahnya memang menarik, yakni mainan pesawat helikopter dan boneka yang kesemuanya bisa terbang dengan remote. Hadiah itu belum pernah diberikan pada pekan Islami - pekan Islami sebelumnya yang sudah berlangsung selama 18 tahun.
Tapi kini dengan pemberian hadiah berupa helikopter dan boneka yang semua menggunakan remote kontrol, anak-anak yatim itu justru semakin gembira dengan pemberian santunan Pekan Islami XVIII PT Anugerah Citra Abadi tahun ini.
"Karena ada suasana dan pengalaman baru. Respon mereka yang gembira itu membuat saya juga gembira, seperti yang saya maui," tandas Iwan Kurniawan lagi.
Selama ini secara rutin, Iwan Kurniawan selain menyantuni juga telah memberi peralatan sekolah seperti tas sekolah dengan perlengkapannya.
Di Pagak acara santunan digelar di Balai Desa Wajak, di Donomulyo, pelaksanaan santunan dilaksanakan di gedung Tri Sula, sedangkan di Kalipare dilakukan di Pendopo Kecamatan Kalipare.
Penyerahan santunan itu didahului dengan permainan sulap, dan kali ini anak-anak yatim tampak begitu gembira.
Iwan Kurniawan yang menyaksikan dari samping tampak tertawa gembira pula. "Saya memang selalu ingin anak-anak itu gembira bersama kami. Rasa gembira itu tak segembira ketika kita kami bisa menggembirakan anak yatim," tegas Iwan Kurniawan lagi.
Tetapi bukan hanya kepada anak yatim ia menciptakan kegembiraan itu. Kepada para pengasuhnya dan pendampingnya ia juga peduli.
Beberapa mereka diantaranya selalu dipanggil ke depan. Diajak dialog tentang bagaimana suka dukanya. Setelah itu ia memberi cinderamata berupa kain batik atau sejenisnya.
Ia mengaku selalu memimpikan bahwa pemberian santunan itu tidak sekedar melaksanakan acara formal saja, tetapi juga menginginkan gembira bersama. "Kali ini kami telah menemukan kegembiraan itu," ujar dia lagi. (*)
Apa Reaksi Anda?






