KKG Kelas IV Korwil Saradan bersama Dosen UNIPMA Optimalkan Platform Merdeka Mengajar
Saat ini, penguasaan keterampilan di abad 21 sangat diperlukan dalam berbagai bidang. Keterampilan di abad 21 terdiri dari berpikir kritis
TIMESINDONESIA, MADIUN – Saat ini, penguasaan keterampilan di abad 21 sangat diperlukan dalam berbagai bidang. Keterampilan di abad 21 terdiri dari berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif. Salah satu upaya membangun keterampilan komunikatif dan kolaboratif guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah melalui komunitas belajar (kombel). Komunitas belajar adalah sekelompok guru, tenaga kependidikan, dan pendidik yang memiliki semangat dan kepedulian yang sama terhadap transformasi pembelajaran, terutama dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
Komunitas belajar dapat dibentuk baik internal maupun eksternal dari satuan pendidikan.
Ketua KKG Saripin Nurcahyadi, S.Pd. saat membuka acara. (Foto: Humas UNIPMA for TIMES Indonesia)
Pemerintah juga memfasilitasi proses kolaborasi komunitas belajar melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM). Platform ini diharapkan dapat membantu guru dalam memperoleh informasi, link dan memperkuat komunitas belajar secara mandiri. Namun yang menjadi kendala adalah guru belum banyak bergabung dalam kombel PMM, karena belum menyelesaikan rangkaian modul di PMM dan terkendala aksi nyata.
Menyikapi hal tersebut, KKG kelas IV Korwil Saradan menggelar Workshop Optimalisasi PMM dalam membentuk komunitas belajar. Workshop ini digelar pada tanggal 30 November 2023 dan dihadiri 45 peserta.
Narasumber berfoto dengan para guru. (Foto: Humas UNIPMA for TIMES Indonesia)
Narasumber workshop penyusunan aksi nyata dan penguatan kombel melalui PMM ini adalah Dr. Wachidatul Linda Yuhanna, M.Si. Dosen UNIPMA Madiun (Universitas PGRI Madiun) sekaligus fasilitator sekolah penggerak. “Sangat menarik, para guru sebenarnya sudah banyak mempunyai bahan dan konten aksi nyata, hanya perlu pendampingan dalam membuat berbagai produk aksi nyata yang relevan,” ujar Dr. Linda.
Kegiatan ini sebagai wujud sinergi antara akademisi dan instansi pendidikan dalam bentuk pengabdian masyarakat. Workshop ini dibuka oleh ketua KKG Saripin Nurcahyadi, S.Pd yang berharap agar KKG kelas IV Korwil Saradan menjadi kombel yang aktif baik secara luring maupun daring melalui PMM.
Narasumber membimbing guru membuat aksi nyata sesuai tema modul yang akan diselesaikan. Produk aksi nyata dapat berupa materi, poster, infografis, dan video pelaksanaan kegiatan Kurikulum Merdeka. Setelah peserta mampu mengupload aksi nyata, dan lolos verifikasi maka peserta akan mendapatkan sertifikat. Setelah itu guru akan lebih leluasa dalam mengakses komunitas belajar di PMM.
“Setelah mengetahui cara pembuatan aksi nyata dan mengakses kombel, kami menjadi semakin ingin memperdalam berbagai materi modul di PMM,” ungkap Nita Prastiwi, guru kelas IV peserta workshop. (*)
Apa Reaksi Anda?