Kemenag RI Luncurkan Program 'Moderat Sejak Dini' dengan Permainan Pendidikan MB Junior

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag RI) baru-baru ini meluncurkan program 'Moderat Sejak Dini' untuk memperkenalkan nilai Moderasi Beragama melalui permainan edukatif MB Junior. 

Inisiatif ini bertujuan untuk menginternalisasi nilai-nilai seperti komitmen kebangsaan, toleransi, antikekerasan, dan penghargaan terhadap budaya lokal sejak dini.

Kemenag berusaha keras untuk memperkenalkan dan menerapkan nilai-nilai Moderasi Beragama mulai dari usia dini. Dalam usahanya, itulah muncul permainan MB Junior dengan tagline 'Moderat Sejak Dini.'

Permainan ini pertama kali diperkenalkan oleh Direktorat KSKK Madrasah, dan diperuntukkan bagi siswa pendidikan anak usia dini dan tingkat dasar.

Melalui peluncuran ini, Kemenag berharap bisa melebarkan cakupannya hingga ke tingkat pendidikan menengah dan organisasi lainnya seperti OASE KIM.

Ada empat indikator Moderasi Beragama, yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, antikekerasan, dan penghargaan terhadap budaya lokal. MB Junior dirancang dengan tujuan untuk merefleksikan empat nilai tersebut di dalam situasi kehidupan sehari-hari anak-anak.

Permainan ini menggunakan kartu dan papan permainan yang digunakan untuk merangsang pemikiran dan interaksi anak-anak seputar nilai-nilai yang dimaksud.

Seorang guru atau pendamping bertugas untuk memastikan bahwa jawaban yang diberikan oleh para pemain benar dan sesuai dengan indikator yang ada. 

Menghadapi Konsep ini, Zahrotun Nisa, Kepala MIN 4 Pondok Pinang Jakarta, menyambut baik inisiatif ini, dengan mengatakan bahwa anak-anak mungkin akan belajar nilai-nilai moderasi dalam cara yang menarik dan menyenangkan.

Peran aktif Kemenag dalam mempopulerkan Moderasi Beragama melalui MB Junior memperlihatkan komitmen yang kuat dalam membangun pemahaman dan toleransi di kalangan generasi muda.

Sebagai informasi, permainan merupakan media pembelajaran yang efektif, terutama untuk anak-anak. Menggunakan permainan seperti MB Junior, yang dirancang untuk merangsang pemikiran kritis dan interaksi sosial, dapat membantu mempromosikan pemahaman dan penghormatan terhadap orang lain. 

Melalui inisiatif ini, Kemenag berusaha keras untuk mendorong pemahaman dan tolak ukur terhadap moderasi beragama sejak dini, yang nantinya berpotensi membangun masyarakat Indonesia yang lebih harmonis dan inklusif. (*)