Jembatani Petani Muda dengan Perbankan dan Stakeholder, Polbangtan Malang Gelar Millennial Agriculture Forum

Kementerian Pertanian (Kementan) RI terus berupaya untuk melakukan regenerasi pertanian, khususnya di kalangan generasi muda yang berkecimpung dalam bidang pertanian. Men ...

Februari 29, 2024 - 13:00
Jembatani Petani Muda dengan Perbankan dan Stakeholder, Polbangtan Malang Gelar Millennial Agriculture Forum

TIMESINDONESIA, MALANG – Kementerian Pertanian (Kementan) RI terus berupaya untuk melakukan regenerasi pertanian, khususnya di kalangan generasi muda yang berkecimpung dalam bidang pertanian. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mendorong petani-petani di Indonesia untuk menggunakan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai sumber pendanaan bagi usaha pertanian mereka. Amran percaya bahwa pencapaian KUR oleh petani milenial akan memberikan dukungan penting dalam perkembangan pertanian yang modern dan mandiri.

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) di Kementan, Dedi Nursyamsi, meyakini bahwa strategi Tani Akur merupakan langkah yang tepat untuk mendukung perkembangan wirausaha muda di sektor pertanian. Dia meyakinkan bahwa program ini memiliki potensi besar dalam menjawab tantangan yang dihadapi dalam pembangunan pertanian kita.

Kredit Usaha Rakyat (KUR) memang merupakan inisiatif dari Pemerintah untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi pelaku usaha pertanian skala mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui lembaga keuangan dengan jaminan yang disediakan.

Program Youth Entrepreneruship and Employment Support Services (YESS) merupakan program Kerjasama antara Kementan dengan International Fund for Agriculture Development (IFAD) yang bertujuan untuk regenerasi pada sektor pertanian. Salah satu Programnya adalah dengan memfasilitasi para petani millennial terkait hulu sampai dengan hilir melalui pendampingan usaha. Program YESS berkomitmen untuk terus mengupayakan fasilitasi kepada petani millennial, salah satunya adalah dengan dihubungkan dengan para stakeholder termasuk permodalan dan perbankan.

Pasuruan (28/02/2024) Dalam upaya memperkuat kapasitas petani muda untuk mewujudkan kemandirian pangan di Indonesia, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang mengadakan selaku pelaksana Program YESS di Jawa Timur telah engaMillennial Agriculture Forum (MAF) Edisi Tani Akur. Bertempat di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, acara ini mengangkat tema "Penguatan Kapasitas Petani Muda dalam Mewujudkan Kemandirian Pangan melalui Inklusi Keuangan".

Millennial-Agriculture-Forum-2.jpg

MAF kali ini mengundang beberapa Narasumber yang diantaranya dari Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Kab. Pasuruan yaitu Veralina S.L Tobing, Perbankan Bank BRI yang dihadiri oleh Manager Business Micro Kantor Cabang BRI Pasuruan Ety Retno Utami, SE, Koordinator Penyuluh Kec. Sukorejo, Nur Aifa, SP. Selain itu, untuk menghubungkan Petani dengan akses Pasar, telah dihadirkan juga Hari Prasetyo selaku Local Champion Program YESS yang memiliki usaha Sayur Hidroponik dan Agus Prasetyo selaku Offtaker yang bergerak di sayuran Hidroponik.

Kegiatan ini dilaksanakan secara online dan offline yang dihadiri sejumlah 30 petani muda yang berpartisipasi secara langsung dan lebih dari 80 peserta yang mengikuti acara melalui zoom meeting, termasuk para pembicara kunci seperti Dr. Ida Widhi Arsanti, SP., MP, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Kementerian Pertanian, dan Dr. Acep Hariri, SST., M.Si, Project Manager Program YESS di Jawa Timur. Dalam pembukaannya, Ida dan Acep ini memberikan arahan strategis mengenai pentingnya peluang pasar, kualitas produk pertanian, dan pemanfaatan kesadaran kesehatan masyarakat sebagai peluang bisnis yang harus dikejar oleh petani muda.

Forum ini mendatangkan narasumber dari berbagai bidang yang relevan, termasuk perbankan dan keuangan, percepatan akses keuangan daerah, serta praktisi pertanian sukses, yang semuanya memberikan wawasan penting bagi petani milenial. Ety Retno dari Bank BRI menekankan kesiapan bank untuk mendukung permodalan petani muda, sementara Veralina dari Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) memaparkan tentang fungsi dan visi TPAKD dalam memfasilitasi akses keuangan. 

Nur Aifa dari BPP Sukorejo dan Agus, pemilik KC7 Hidroponik, berbagi pengalaman mereka dalam memanfaatkan program YESS untuk mendukung pertanian milenial, dari pengembangan literasi keuangan hingga strategi branding produk pertanian. Hari Prasetyo, dari Banyu Urip Farm, menginspirasi dengan cerita suksesnya dalam usaha hidroponik yang dimulai tahun 2015, menekankan betapa besar peluang usaha di sektor ini terutama dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan.

MAF Edisi Tani Akur tidak hanya menjadi ajang diskusi mengenai isu terkini sektor pertanian, tetapi juga sebagai platform penting bagi para petani muda, penyuluh, dan stakeholder untuk bertemu, berdiskusi, dan mencari solusi bersama atas permasalahan yang ada di lapangan. Dengan kegiatan seperti ini, Polbangtan Malang dan program YESS berharap dapat terus mendorong dan memfasilitasi petani milenial dalam memanfaatkan peluang pasar, mengakses permodalan dan perbankan, serta mengembangkan usaha pertanian mereka dari hulu hingga hilir.

Kegiatan MAF ditutup oleh arahan dari M. Saikhu, M.Agr selaku Deputi Teknis Program YESS. Saikhu menyampaikan bahwa Forum Pertanian Milenial ini menjadi sumber inspirasi bagi para petani muda YESS dalam mengembangkan usaha pertanian mereka melalui mengkolaborasikan usaha bersama dengan Koperasi dan Perbankan.

Acara ini menandai langkah penting dalam upaya kolektif untuk mewujudkan kemandirian pangan di Indonesia, dengan memberdayakan generasi muda petani melalui edukasi, pendampingan, dan akses ke sumber daya yang mereka butuhkan untuk berhasil. Melalui kerjasama antar semua pihak, baik pemerintah, sektor swasta, lembaga keuangan, dan komunitas petani, harapan untuk masa depan pertanian Indonesia yang berkelanjutan dan inovatif menjadi semakin nyata. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow