Estungkara Budayah Tim RBP Mahasiswa FIA Unisma Membangkitkan Eksistensi Kesenian Topeng Jabung
Tim Rumah Budaya dan Peradaban (RBP) mahasiswa Unisma Malang
TIMESINDONESIA, MALANG – Tim Rumah Budaya dan Peradaban (RBP) mahasiswa Unisma Malang yang diketuai oleh Defy Dwisetyawati dari Fakultas Administrasi Bisnis mengangkat kesenian Topeng Jabung yang meredup.
Rumah Budaya dan Pearadaban adalah program hibah kompetisi dari universitas yang memberi peluang kepada mahasiswa untuk melakukan kegiatan terkait budaya dan peradaban. Program RPB memungkinkan mahasiswa melakukan kerjasama dengan pihak-pihak yang berkepentingan untuk terwujudnya ketahanan budaya dan berkontribusi langsung terhadap praktik-praktik dan kerja-kerja budaya yang nyata, solutif, dan berkelanjutan.
Pagelaran Gebyak Seni Topeng Jabung Malang bertajuk “Estungkara Budayah” adalah upaya Tim Rumah Budaya dan Peradaban Unisma dalam Membangkitkan Eksistensi Kesenian yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Desember 2023 di Balai Desa Jabung.
Tim berasal dari Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis (Desy Dwi Setyaningrum dan Faikotul Istiqomah) berkolaborasi dengan mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis (Ilham Rizky Maulana dan Laila Aprillia) dengan dosen pendamping Dr. Drh Nurul Humaidah. M. Kes. Program Tim Rudaya dengan skim Apresiasi Seni adalah membangkitkan Eksistensi Kesenian topeng Jabung Malang.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Kesenian Topeng Jabung merupakan akar budaya dan seni lokal Desa Jabung. Pengelolaan lembaga seni yang tidak dikelola dengan baik membuat kesenian Topeng Jabung mati suri. Keadaan ini diperparah dengan pandemi covid 19 membuat cahaya eksistensi kesenian mulai meredup. Sehingga perlu dilakukan sebuah pagelaran dalam bentuk ”Estungkara Budayah” melalui Gebyak Kesenian dengan tujuan untuk membangkitkan kesenian Topeng Jabung Malang.
Fokus kajian program Tim Rudaya adalah apresiasi seni dan budaya dalam bentuk pagelaran kesenian Topeng Jabung. Pagelaran tersebut dikemas dengan tema: ”Estungkara Budayah”. ”Estungkara” dalam bahasa sansekerta berarti kesanggupan dalam menghadapi masalah, sedangkan ”Budayah” berarti Budaya.
Sehingga ”Estungkara Budayah” dengan harapan bahwa dengan adanya pagelaran gebyak ini membuktikan bahwa Budaya yaitu Kesenian Topeng Jabung Malang ini sanggup menghadapi berbagai masalah dan tantangan di era sekarang ini.
Adanya Pagelaran Gebyak Seni Topeng diharapkan dapat mendorong eksistensi kesenian sekaligus melestarikan kembali kesenian Tobeng Jabung Malang. Kegiatan ini diperkuat dengan membentuk mitra kolaborasi seni dan kerjasama baik dengan pemerintah maupun lembaga swasta.
Tim RUDAYA FIA Unisma Malang berharap program ini dapat terselenggara kerjasama dengan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mendukung aktivitas berbasis budaya, terwujudnya ketahanan budaya dan berkelanjutan.
Sebagai penutup dosen pendamping Nurul menyampaikan bahwa program RPB akan membuat mahasiswa peka terhadap masalah eksistensi seni dan budaya yang tenggelam eklsistensinya sehingga timbul inovasi budaya untuk membangkitkan sehingga menjamin kelangsungan dan eksistensi seni dan budaya yang multikultur. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*)Pewarta: Defy Dwisetyawati, Mahasiwa FIA Bisnis Universitas Islam Malang (UNISMA)
Apa Reaksi Anda?