Cerita Manis Satgas TMMD dan Mbah Lasmiyati Penerima Bantuan di Desa Brengkok

Di sebuah sudut kecil di Dusun Pambon, Desa Brengkok, Lamongan, disinilah Mbah Lasmiyati, seorang nenek berusia 70 tahun, merasakan ribuan rasa syukur demi rumah barunya ...

Maret 13, 2024 - 16:30
Cerita Manis Satgas TMMD dan Mbah Lasmiyati Penerima Bantuan di Desa Brengkok

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Di sebuah sudut kecil di Dusun Pambon, Desa Brengkok, Lamongan, disinilah Mbah Lasmiyati, seorang nenek berusia 70 tahun, merasakan ribuan rasa syukur demi rumah barunya yang hampir rampung dibangun oleh Satgas TMMD 119 Kodim 0812 Lamongan.

Kedalaman rasa terima kasih Mbah Lasmiyati terpancar dalam setiap sudut rumahnya yang sudah terlihat megah. 

Namun, yang membuat momen ini semakin istimewa bukan hanya bangunan fisiknya, tetapi juga keakraban dan kedekatan antara Mbah Lasmiyati dengan Dansatgas TMMD 119 Kodim 0812/Lamongan Letkol Wira Purbawan dan anggota satgas lainnya. 

Hal itu terlihat saat Wira Purbawan mengunjungi rumahnya pada Selasa sore. Mbah Lasmiyani enggan menyembunyikan kegembiraannya. Ia menyambut Dansatgas dengan senyum sumringah. 

Dandim-0812-Lamongan-bb7defd706f2471a12.jpg

Wira Purbawan  dengan senyum hangatnya, memastikan setiap proses pembangunan rumah Mbah Lasmiyati dan 9 rumah lainnya berjalan dengan sempurna.

Setiap kali datang ke rumah Mbah Lasmiyati, Wira Purbawan selalu menanyakan kondisi kesehatan Mbah Lasmiyati dan sesekali mengajak Mbah bercanda hal-hal remeh temeh yang kemudian membuat percakapan mereka penuh tawa.

"Mbah sehat? sudah makan? Apa menunya hari ini?" tanya Dandim kepada Mbah Lasmiyati. 

Di tepi halaman rumah yang luas, mereka berdiri sambil menikmati sore yang tenang. Mbah yang selalu menutup kepalanya dengan sarung itu tersenyum lebar kepada Wira. 

Wira kemudian mendekati Mbah, tangan kanannya memegang bahu Mbah. Cerita-cerita lucu Mbah tentang pengalaman hidupnya dan tingkah konyol Dandim membuat suasana sore itu semakin meriah.

Mbah dengan penuh semangat menceritakan kisah lucu tentang masa lalunya membuat Dandim terpingkal-pingkal. Dandim pun balas memberikan lelucon-lelucon ringan yang membuat nenek tertawa terbahak-bahak. 

Mereka saling menggoda dan membuat candaan satu sama lain dengan penuh kasih sayang. Suasana sore yang sejuk dipenuhi tawa riang mereka, seolah tidak ada beban atau masalah yang bisa menghalangi kebahagiaan mereka.

Tawa mereka mengalun menemani matahari yang mulai tenggelam, menciptakan momen yang penuh keceriaan dan kehangatan. Dua generasi berbeda itu, dengan segala perbedaannya, bisa menyatu dalam kebahagiaan sederhana yang dibawa oleh tawa mereka.


Merajut Kemanusiaan dan Kebersamaan 

Saban hari, Mbah Lasmiyati tidak pernah lupa menyediakan hidangan sederhana bagi anggota Satgas yang gigih membangun rumahnya. 

Setiap suapan makanan yang dihidangkan adalah ungkapan rasa syukur dan kepedulian dari hati Mbah Lasmiyati kepada para "bapak-bapak TNI" yang membantunya.

Dalam kebersamaan itu, anggota Satgas pun merasakan kehangatan dari tangan Mbah Lasmiyati. Mereka tidak hanya sebatas relawan yang bekerja, tetapi telah menjadi bagian dari keluarga besar Mbah Lasmiyati. 

Tiap percakapan, tawa, dan seduhan rasa ramah dari Mbah Lasmiyati mampu menyatukan hati mereka dalam proyek ini.

"Bagi kami, Mbah Lasmiyati sudah lebih dari sekadar penerima bantuan. Dia adalah ibu bagi kami semua," ujar Letda Inf Eka, salah satu anggota Satgas yang turut merasakan kehangatan rumah yang dibangun dengan cinta. 

"Kami tak pernah hitung-hitungan dalam membangun rumahnya, karena lebih dari itu, ini tentang kemanusiaan," ucapnya

Dari sudut mata yang hangat, kita dapat melihat bagaimana sebuah program seperti TMMD mampu merangkai ikatan batin yang kuat antara pemilik rumah dan para pelaksana proyek. 

Setiap upaya yang dilakukan oleh Satgas tidak hanya membawa perubahan fisik, melainkan juga menciptakan jejak emosional yang mengikat hati antara Satgas TMMD dan masyarakat setempat.

Momen kedekatan antara Mbah Lasmiyati dan anggota Satgas tidak sekadar menyentuh, tetapi juga memberikan pelajaran tentang pentingnya membaur dalam sukacita.

Seiring dengan perjalanan waktu, rumah Mbah Lasmiyati pun kian tersenyum cerah, bukan hanya karena bentuknya yang mulai tampak jelas, tetapi juga karena kedekatannya dengan anggota TNI kian akrab. 

Mbah Lasmiyati adalah salah satu dari 10 warga yang mendapatkan pembangunan rumah layak huni di Desa Brengkok yang merupakan program TMMD ke 119 di Lamongan. 

Mereka menikmati proses pembangunan rumahnya merasakan sentuhan kebaikan dari kedatangan Dansatgas. 

Sesekali para penerima pembangunan rumah layak huni itu berbagi saran dan pemikiran demi membawa harapan akan kelangsungan pembangunan yang lebih baik.

Dalam tatapan yang lembut, Dansatgas dan seluruh anggota Satgas TMMD ke 119 Lamongan berhasil menciptakan ikatan batin yang kuat dengan para warga. 

Keindahan senja yang memayungi Desa Brengkok mencerminkan pesan damai dan keharmonisan yang terpancar dari upaya Satgas TMMD. 

Dalam sudut kecil inilah, kita menemukan makna sejati dari sebuah rumah: bukan hanya bangunan, tetapi tumpuan rasa syukur yang menumbuhkan jiwa-jiwa yang bersedia berbagi dan peduli terhadap sesama. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow